Jumat, 03 Juni 2011

Harpitnas, IHSG Siap-Siap Melemah

Ilustrasi
JAKARTA - Pelaku pasar diproyeksikan akan melakukan aksi jual di tengah perdagangan yang ditaksir bakal sepi ini lantaran cuti bersama. Pemicu tekanan jual ini adalah inflasi yang terjadi pada bulan Mei 2011 sebesar 0,12 persen.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi pada bulan Mei 2011 sebesar 0,12 persen dengan inflasi inti sebesar 0,27 persen. Namun, inflasi ini bukan disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan. Dengan demikian, inflasi sepanjang bulan Januari hingga Mei 2011 tercatat 0,51 persen, sedangkan inflasi year-on-year (YoY) sebesar 5,98 persen dengan inflasi inti yoy sebesar 4,64 persen.

"Indeks kali ini akan berada dikisaran 3.825-3.865," ungkap analis pasar modal Desmon Slilitonga kala dihubungi okezone, Jakarta, Jumat (3/6/2011).

Selain itu, data-data perekonomian yang dirilis oleh Amerika Serikat juga dipredikisikan masih akan melemah terlebih lagi pemerintah AS yang memberlakukan quantitive easing. Lalu daya beli masyarakat AS yang juga melemah memicu data perekonomian AS masih diperkirakan belum stabil.

Belum lagi masalah krisis bailout Yunani yang hingga saat ini belum diputuskan, karena masih terjadi pro dan kontra didalamnya, sehingga para pnvestor pun cenderung wait and see mengenai hal tersebut.

Adapun saham-saham pilihan dalam perdagangan kali ini diantaranya PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT United Tracktor Tbk (UNTR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Seperti diketahui, IHSG, Rabu (1/6/2011) sore ditutup menguat tipis 0,79 poin atau 0,02 persen ke 3.837,76. Adapun indeks LQ45 naik tipis 0,04 poin ke 682,29 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,12 poin ke 532,5.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar