Jumat, 03 Juni 2011

Setelah kuasi reorganisasi, aset ADMG jadi Rp 4,79 triliun

JAKARTA. Merasa perlu mempercantik posisi keuangannya, PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) berniat menghapus defisit neraca di atas kertas lewat kuasi reorganisasi. Rencana ini melakukan kuasi reorganisasi atau penghapusan atas defisit pada neracanya. Rencana itu disampaikan manajemen perusahaan melalui prospektus pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan industri kimia dasar ini memilih kuasi reorganisasi karena Maklumlah, neraca keuangannya defisit Rp 1,30 triliun. Menurut manajemen ADMG, defisit terjadi karena kerugian selisih kurs dari utang valuta asing.

"Tapi keberadaan defisit ini tidak mengganggu aktivitas pendanaan selama ini," kata Richard I Tursadi, Sekretaris Perusahaan ADMG, dalam surat kepada BEI tersebut.

Manajemen ADMG sudah menyiapkan sejumlah agenda kuasi reorganisasi. Pertama, perusahaan akan melakukan penilaian kembali aset dan kewajiban sesuai dengan nilai wajar. Sekadar informasi, ADMG telah menunjuk akuntan publik KJP Antonius Setiady dan rekan untuk melakukan penilaian kembali aset dan kewajibannya sesuai dengan nilai wajar.

Kedua, perusahaan juga akan menghitung kembali transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.

Ketiga, perusahaan akan menghitung rugi belum direalisasikan dari pemilikan efek yang tersedia untuk dijual.

Terakhir, perusahaan akan melakukan restrukturisasi entitas pengendali.

Hasil revaluasi tersebut cukup menggembirakan. Proses ini menghasilkan nilai aset bersih yang lebih tinggi daripada nilai buku. Setelah dihitung-hitung, total aset perusahaan meningkat 27,05% menjadi Rp 4,79 triliun. Ada kenaikan sebesar Rp 1,03 triliun dari nilai aset per akhir 2010, yaitu Rp 3,77 triliun.

Sementara itu, pada kewajiban, tidak mengalami perubahan setelah direvaluasi. Saldo total kewajiban tetap sebesar Rp 2,52 triliun.

Namun, ada peningkatan aset tidak lancar dari Rp 2,22 triliun menjadi Rp 3,26 triliun. Sedangkan aset lancar turun dari Rp 1,55 triliun menjadi Rp 1,54 triliun.

Rinciannya, untuk asset lancar jadi Rp 1,536 triliun, sebelumnya Rp 1,549 triliun. Sedang asset tidak lancar menjadi 3,257 triliun dari Rp 2,216 triliun.

Keputusan atas rencana kuasi reorganisasi ini akan diumumkan lagi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) ADMG yang dijadwalkan pada 30 september 2011 mendatang. Andai kuasi reorganisasi ini berhasil, maka perusahaan ini juga bisa membagikan dividen.

Kondisi neraca keuangan yang lebih sehat setelah kuasi reorganisasi diharapkan bisa mempermudah perusahaan mendapatkan pendanaan, baik dari investor ataupun perbankan sehingga lebih leluasa berekspansi.

Tahun ini, perusahaan memang agresif berekspansi memperbesar kapasitas produksi poliester sebanyak 120 ton per hari dari sebelumnya 85.750 ton per tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar