Jumat, 03 Juni 2011

Akhir Pekan, Cermati Saham Berdividen

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Jumat (3/6) berpeluang terkoreksi. Namun investor bisa cermati saham-saham dengan potensi dividen.

Nico Omer Jonckheere VP Research dari Valbury Asia Securities mengatakan, nuansa profit taking masih akan terus terasa hingga perdagangan akhir pekan, "Hal ini karena IHSG kian mendekati level 3872, sebagai level resistant yang kuat dan sulit tembus," katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pergerakan naik IHSG sudah sulit menembus level resistant baru yang terbentuk, setelah mencetak rekor tertinggi baru di3.872. "Selain belum didukung volume yang tebal, upside jugamenjadi lebih terbatas."

Nico menilai, katalis fundamental cenderung sudah terserap oleh pasar. Dengan inflasi Mei yang relatif masih terkendali, pasar sudah mengantisipasi belum akan ada perubahan signifikan tingkat suku bunga acuan BI.

Sementara itu sentimen dari pasar global justru mengarah negatif dan kemungkinan menekan pergerakan IHSG di akhir pekan. Data tenaga kerja AS yang dirilis mingguan (ADP report non-farm payroll dan jobless claim) diperkirakan masih lemah.

Tingkat pengangguran AS masih di kisaran 9% ,dan ekspektasi data kegiatan manufaktur di AS melemah, menyusul pelemahan kegiatan manufaktur di Inggris dan China.

Di sisi lain, indikator valuasi harga saham, PE ratio saham-saham Indonesia sudah premium 1,35 kali dibanding pasar saham negara berkembang lainnya. Sehingga ada indikasi capital outflow ke pasar yang lebih murah,"Namun bukan capital outflow dalam skala besar, melainkan hanya profit taking ringan."

Di tengah situasi ini, Nico merekomendasikan saham-saham yang bagi dividen dan yang kian dekat dengan tanggal cum dividennya. Beberapa saham yang disarankan adalah Alam Sutera Realty ( ASRI) , Citra Marga Nusaphala (CMNP), TB Bukit Asam (PTBA) dan Lonsum (LSIP). "Peluang beli masih ada pada saham-saham ini," katanya.

Pada perdagangan Rabu (1/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sangat tipis 0,79 poin (0,02%) ke 3.837,76. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 10,262 miliar lembar saham, senilai Rp 5,947 triliun dan frekuensi 128.606 kali.

Sebanyak 125 saham naik, 111 saham turun, dan 93 saham stagnan. Apresiasi bursa didukung masuknya aliran dana asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign buy) sebesar Rp611 miliar. Dimana transaksi beli mencapai Rp2,581 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,970 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar