Jumat, 03 Juni 2011

'Selective Buying' Selamatkan IHSG di Zona Hijau

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Indeks saham domestik akhirnya mendarat di teritori positif setelah didominasi tekanan jual. Selective buying saham-saham sektor perbankan, semen dan konsumsi menjadi penyelamat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 6,2 poin (0,1%) ke 3.844,02 pada perdagangan Jumat (3/6). Volume mencapai 3,4 miliar saham senilai Rp4,2 triliun. Menjelang penutupan terjadi transaksi negosiasi saham dengan volume 10 miliar saham senilai Rp1,2 triliun.

Sepanjang perdagangan hingga penutupan terdapa 330 saham yang diperdagangakan dengan 137 saham turun, 85 saham naik dan 108 saham stagnan. Indeks JII turun 0,2 poin ke 532,22, indeks ISSI turun 0,24 poin ke 123,95 dan indeks LQ45 naik 2,2 poin ke 684,50.

Sektor pertambangan bergantian mendukung penguatan indeks sebanyak 6,4 poin ke 3.265,62 dan sektor perbankan naik 3,8 poin ke 502,47. Sedangkan sektor perkebunan turun 6,9 poin ke 2.400,49. Indeks juga diwarnai net foreign buy sebesar Rp93,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,07 triliun.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan tipis indeks saham domestik hari ini dipicu oleh selective buying investor pada detik-detik terakhir jelang penutupan hari ini. Padahal, sepanjang perdagangan market lebih diwarnai aksi jual.

Menurutnya, selective buying yang membuat indeks pada akhirnya tetap bertahan di teritori positif. Selective buying, salah satunya dipicu oleh positifnya kinerja emiten. Di sisi lain, pasar juga merespon positif dibukanya suspensi Bank Indonesia mengenai pengelolaan dana dari nasabah-nasabah kaya (Wealth Management). “Itulah yang membuat sektor perbankan kembali bernapas,” paparnya.

Pada saat yang sama, lanjutnya, asing masih berposisi net buy senilai Rp93,5 miliar. Selective buying terjadi pada beberapa saham perbankan yang sejak pagi menguat seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Begitu juga dengan saham-saham di sektor semen seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR). Lalu sektor konsumsi seperti PT Unilever Indonesia (UNVR).

“Karena itu, indeks berada di teritori positif,” ujarnya. Namun demikian, secara umum, transaksi hari ini tidak begitu ramai. Sebab, hari ini merupakan hari kejepit. Apalagi, pada dasarnya, indeks sejak pagi berada di teritori negatif.

Pasalnya, setelah dua hari berturut-turut Bursa Dow Jones bergerak minus 2,2% seiring negatifnya data tenaga kerja AS. Begitu juga dengan data construction spending. “Di sisi lain, indeks juga mendapat tekanan seiring lembaga pemeringkat Moody’s yang men-down grade utang Yunani dari B1 ke Caa1 dengan outlook negatif,” imbuhnya.

Saham yang menguat seperti saham PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp10.000 ke Rp330.000, PT Delta Djakarta (DLTA) naik Rp2.000 ke Rp117.000, PT Bayan Resources (BYAN) naik Rp450 ke Rp18.150 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp400 ke Rp17.200.

PT Sona Topas Tourism Industry (SONA) naik Rp325 ke Rp3.150, PT Adira Multifinance (ADMF) naik Rp250 ke Rp14.850, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp250 ke Rp6.500, PT Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp200 ke Rp23.850 dan PT Asahimas Flat Glass (AMFG) naik Rp150 ke Rp7.100.

Sedangkan saham yang turun seperti saham PT Pertrosea (PTRO) turun Rp750 ke Rp42.000, PT Multibreder Adirama Indonesia (MBAI) turun Rp500 ke Rp26.000, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) turun Rp200 ke Rp16.900, PT Indomobil (IMAS) turun Rp200 ke Rp8.400, PT Astra Internasional (ASII) turun Rp150 ke Rp58.950, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) turun Rp150 ke Rp5.050.

Sementara bursa Eropa seperti Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.860, DAX naik 0,4% ke 7.109 dan indeks CAC naik 0,2% ke Rp3.898,11. Untuk bursa Asia dominan memerah seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 22.989, indeks Nikkei turun 0,6% ke 9.492, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.728, dan indeks ASX turun o,3% ke 4.583. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar