Jumat, 03 Juni 2011

Asing minati obligasi pemerintah, rupiah menguat 0,4% dalam sepekan ini

Asing minati obligasi pemerintah, rupiah menguat 0,4% dalam sepekan ini
JAKARTA. Laju penguatan rupiah hari ini, menggiringnya kepada penguatan mingguan terbesar sejak April.

Nilai tukar rupiah tercatat sudah menguat 0,4% pada pekan ini, menuju level Rp 8.537 per dollar AS, pada pukul 10.59 di Jakarta. Ini merupakan penguatan mingguan terbesarnya sejak 29 April.

Otot rupiah menguat seiring investor asing meningkatkan kepemilikan dalam surat utang pemerintah, setelah inflasi Mei melambat untuk bulan yang keempat. Harga konsumen naik 5,98% pada Mei lalu, dibandingkan April yang mencapai 6,16%. Adapun, dana asing yang masuk ke surat utang negara meningkat 15% menjadi Rp 225,32 triliun, pada tahun ini.

Kepala treasury ANZ Panin Bank wiling Bolung menyebut, inflasi dapat dikelola, dan prospek ekonomi Indonesia positif. "Pasar masih bullish untuk rupiah dan investasi di obligasi pemerintah masih kuat," ujarnya.

Pada 27 Mei lalu, Kepala kantor statistik pusat Rusman Heriawan mengatakan produk domestik bruto pada kuartal ini akan naik lebih dari 6,5% dari tahun lalu, karena adanya peningkatan investasi asing yang bersifat langsung.

Sementara, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, pekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah yang berakhir Juli 2021 turun empat basis poin ke level 7,36%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar