Kamis, 20 Januari 2011

Ini Dia 149 Pasien Gayus Tambunan

JAKARTA - Kementerian Keuangan tadi pagi menyerahkan data 149 wajib pajak kepada Mabes Polri melalui Direktur Tipikor Mabes Polri Brigjen Pol Ike Edwin. Sebanyak 149 wajib pajak ini diduga merupakan "pasien" terdakwa kasus penggelapan pajak Gayus Halomoan Tambunan.

Dari data yang diperoleh okezone, Sabtu (15/1/2011), beberapa wajib pajak, merupakan perusahaan besar yang cukup dikenal publik. Termasuk perusahaan milik konglomerat Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Jadi, berikut daftar 149 wajib pajak yang pernah dilayani oleh Gayus semasa bekerja di Direktorat Pajak Kementerian Keuangan.

1. A Rahma Abbas
2. BUT Chevron Indonesia Company
3. BUT MOHG Management Ple Ltd
4. BUT Pan Pacific Hotel & Resort Indonesia
5. BUT Tokyo Electic Power Service Co. Ltd
6. CV Sumber Setia Abadi
7. Justinus Christophorus K
8. Muktar Widjaya
9. PD Chander Vinod Laroya
10. PT Adei Plantation & Industy
11. PT Adijaya Perdana Mandiri
12. PT Adisarana Indotama
13. PT Aditarwan
14. PT Adriwana Krida
15. PT Aica Indonesia
16. PT Aker Kvaerner Subsea
17. PT Asahi Synchrotech Indonesia
18. PT Asianagro Abadi
19. PT Asianagro Lestari
20. PT Astellas Pharma Indonesia.
21. PT Berkatnugraha Sinarlestari
22. PT Bina Sawit Abadi Pratama
23. PT Bintang Utama Lestari
24. PT Bosch Rexroth
25. PT Branita Sandhini
26. PT Bukaka Teknik Utama, Tbk
27.
PT Bumi Resources, Tbk (BUMI)
28. PT Cakrawala Mega Indah
29. PT Capri Nusa Raya
30. PT Cemerlang Abadi
31. PT Ceria Worley
32. PT Chevron Oil Products Indonesia
33. PT Chiyoda Internasional Indonesia
34. PT Chuo Senko Indonesia
35. PT Cibalitung Tunggal Plantation
36. PT Citra Link Indonesia
37. PT Daitoh Indar Indonesia
38. PT Delta Dunia Petroindo Tbk--> Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
39. PT Dowell Anadrill Schlumberger
40. PT Dunia Express
41. PT Dwi Prima Sembada
42. PT Ecorn Consulting
43. PT Excelcomindo Pratama
44. PT Federal Internasional Finance
45. PT Ford Motor Indonesia
46. PT Fun Motor Indonesia
47. PT Garuda Mataram Motor
48. PT Golden Jaya Abadi
49. PT Gotrans interna Express
50. PT Hasil Jaya Industri
51. PT Honda Trading Indonesia
52. PT Horiguchi Engineering Indonesia
53. PT IDS Manufacturing
54.
PT Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk (INKP)
55.
PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP)
56. PT Intan Anugerah Kharisma
57. PT Internasional Paint Indonesia
58. PT Iris Sistem Inforindo
59. PT Jae Hyun Indonesia
60. PT Jasa Teknologi Informasi IBM
61. PT Java Tobacco
62. PT Jewelry Design Services
63. PT JVC Indonesia
64. PT Kaisar Motorindo Industri
65. PT Kapuas Prima Coal
66. PT Karya Cipta Karsa
67. PT KDDI Indonesia
68. PT Kelola Jaya Artha
69. PT Kido Jaya
70. PT Kizone Internasional
71. PT Kornet Trans Utama
72. PT Koryo Internasional Indonesia
73. PT Kuala Pelabuhan Indonesia
74. PT Kurnia Jaya Raya
75. PT Kyung Dong Indonesia
76. PT Kyungseung Trading Indonesia
77. PT Ladangrumput Suburabadi
78. PT Les Nouveaux Premier Real Property Indonesia
79. PT Marga Nusantara Jaya
80. PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia
81. PT Marta Unikatama
82. PT McDermott Indonesia
83. PT Meares Soputan Mining
84. PT Mega Kemiraya
85. PT Melputra Garmindo
86. PT Mesitechmitra Purnabangun
87. PT Metec Semarang
88. PT Mintek Dendrill Indonesia
89. PT Mitra Infoparama
90. PT Mitraland Harapan Sejati
91. PT Molten Aluminium Producer Indonesia
92. PT Multi Adiguna Manunggal
93. PT Multi Rentalindo
94. PT Multi Teknindo Inforonika
95. PT Nelco Indonesia
96. PT Newmont Nusa Tenggara
97. PT Nissan Motor Distributor Indonesia
98. PT Nusantara Secom Infotech
99. PT OOCL Indonesia
100. PT Otsuka Indonesia
101. PT Pacific Wira Berjaya
102. PT Panasia Intersarana
103. PT Pantja Motor
104. PT Paramita Praya Prawatya
105. PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika)
106. PT Pertamina Dana Ventura
107.
PT Petrosea,Tbk (PTRO)
108. PT Petrosea-PT Clough
109. PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills
110. PT Pitamas Data Sempurna
111. PT Plaza Adika Lestari
112. PT Prawarasa Gemilang
113. PT Praquaman Konsultan
114. PT Proses Meterial Indonesia
115. PT Prudential Life Assurance
116. PT Quadra Media Publika
117. PT Rakintam Electical
118. PT Reckitt Benckiser
119. PT Rezdamurni Putramandiri
120. PT RTM Viditra Pratama
121. PT Sanko Gosei Technologi
122. PT Santan Batubara
123. PT Sawit Asahan Indah
124. PT Serasu Autoraya
125. PT Sgwicus Indonesia
126. PT Sibalec
127. PT Sierad Produce,Tbk (SIPD)
128. PT SK Food Indonesia
129. PT SKF Indonesia
130. PT SMI Electronic Indonesia
131. PT Sun Motor Indonesia
132. PT Supramatra Abadi
133. PT Sura Indah Wood Industries
134. PT Sun Hyundai Motor
135. PT Symrise
136. PT Tapian Nadenggan
137. PT Tegar Exporindo Jaya
138. PT Teguh Sinar Abadi
139. PT Thiess Contractors Indonesia
140. PT Tjahja Sakti Motor
141. PT Trisula Ulung Medasurya
142. PT Triwahana Jaya
143.
PT Tunas Baru Lampung, Tbk. (TBLA)
144. PT U Finance Indonesia
145. PT Wangsa Indra Permana
146. PT Widjaya Karya
147. PT Wiratama Dharma Perkasa
148. Suyardi Syukur
149. Toru Inoue

Sumber :
http://updatetaxnews.blogspot.com/2011/01/ini-dia-149-pasien-gayus-tambunan.html

ECB : Ekonomi Eropa masih negatif, suku bunga belum akan naik

Date : Jan 20 2011, 16:37
Title : News Story
Header : ECB : Ekonomi Eropa masih negatif, suku bunga belum akan naik


Story
=======================================================================================

FRANKFURT. European Central Bank (ECB) memberikan sinyal tak akan menaikan
suku bunga acuan dalam waktu dekat. Hal tersebut dinilai belum mendesak
meskipun angka inflasi Eropa sudah diatas perkiraan.
"Suku bunga saat ini masih diperlukan," ujar Presiden Jean Claude Trichet.
Inflasi Desember 2010 tembus 2,2% diatas ekspektasi pasar maupun pemerintah
yang sebesar 2%. Inflasi tersebut paling tinggi selama 2 tahun terakhir. Tapi
ECB tak mengubah suku bunga acuan di level 1%.
"Dewan Pengurus melihat tekanan inflasi tersebut bersifat jangka pendek,
terutama karena harga energi. Kebijakan yang diambil ECB saat ini sangat
relevan," ujar Trichet.
Tahun ini, ECB memperkirakan angka inflasi rata-rata sekitar 1,8%tahun dan
1,5% tahun depan.
"Peningkatan inflasi saat ini bukan alarm kenaikan suku bunga," kata
Anggota Dewan Eksekutif ECB Juergen Stark.
Menurutnya prospek ekonomi Eropa masih akan dalam zona negatif. Tahun ini,
ECB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Eropa hanya sebesar 1,4% lebih lambat
ketimbang tahun lalu yang sebesar 1,7%.
[ Dyah Megasari, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 16:23:06 WIB )


=======================================================================================

Bursa Asia Berguguran, IHSG Terpangkas 80 Poin



Jakarta - Sebanyak 225 saham melemah, sehingga memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas hingga 80 poin seiring dengan pelemahan di bursa-bursa regional. Penurunan bursa-bursa di Asia ini merupakan yang paling parah dalam lima bulan terakhir.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.055 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 11,918 poin (0,34%) ke level 3.522,366. Indeks melemah terkena imbas memerahnya bursa global dan regional.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG merosot hingga 74,930 poin (2,13%) ke level 3.459,354. Pelemahan itu memaksa indeks kembali nongkrong di level 3.400.

Dan menutup perdagangan, Kamis (20/1/2011), IHSG anjlok 80,166 poin (2,27%) ke level 3.454,118. Sementara Indeks LQ 45 turun 16,018 poin (2,57%) ke level 605,717.

Sentimen negatif dari bursa global dan regional membuat indeks tertekan. Investor masih mengamankan portofolionya karena khawatir indeks masih akan melemah lebih dalam lagi.

Seluruh sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terjerat di zona merah, tak satu pun yang bisa menguat. Minimnya informasi positif baik dari dalam maupun luar negeri membuat indeks tak kuasa bergerak ke atas.

Saham-saham yang menderita pelemahan paling dalam berada di sektor komoditas, yaitu pertambangan dan perkebunan. Keduanya melemah dengan signifikan, lebih dari 3%.

Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini berada di level 3.534,002 pada pembukaan perdagangan. Sementara posisi terendahnya di level 3.441,630, jatuh lebih dari 90 poin.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 93.452 kali pada volume 3,567 miliar lembar saham senilai Rp 5,034 triliun. Sebanyak 34 saham naik, 225 saham turun dan 49 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) tipis sebanyak Rp 38,605 miliar.

Bursa-bursa di Asia pun berguguran, sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif. Penurunan ini merupakan yang paling parah melanda bursa regional dalam lima bulan terakhir.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:

* Indeks Komposit Shanghai terpuruk 79,64 poin (2,89%) ke level 2.678,45.
* Indeks Hang Seng ambruk 415,92 poin (1,70%) ke level 24.003,70.
* Indeks Nikkei 225 terkoreksi 119,79 poin (1,13%) ke level 10.437,31.
* Indeks Straits Times anjlok 38,99 poin (1,20%) ke level 3.202,97.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 130 ke Rp 680, Ace Hardware (ACES) naik Rp 100 ke Rp 2.575, Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 ke Rp 5.850, dan Pioneerindo (PTSP) naik Rp 90 ke Rp 465.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITM) turun Rp 2.100 ke Rp 48.850, Schering Plough (SCPI) turun Rp 2.000 ke Rp 32.000, Gudang Garam (GGRM) tuurn Rp 1.350 ke Rp 36.200, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.200 ke Rp 47.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.055 per dolar AS. (ang/qom)

Semua sektor tertekan, IHSG terbenam 2,27%


Date : Jan 20 2011, 16:28
Title : News Story
Header : Semua sektor tertekan, IHSG terbenam 2,27%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Bursa kembali terpuruk pada penutupan sore, kamis (20/1). Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 2,27% ke level 3454,118.
Hanya 31 saham yang naik, sedangkan 212 saham melemah, dan 45 saham
lainnya masih tidak bergerak. Transaksi ditutup pada volume perdagangan 3,57
miliar dengan nilai transaksi 5 triliun.
Semua sektor terkoreksi dengan sektor pertambangan yang menukik tajam
sejumlah 3,03%, diikuti sektor barang konsumsi yang terkoreksi 2,92%.
Kemerosotan paling tajam terjadi pada saham Prasidha Aneka Niaga Tbk
(PSDN) yang turun 34,44% ke Rp 59. Di peringkat kedua ada saham Suryamas
Dutamakmur Tbk yang turun 9,09% ke Rp 110.
Sementara, saham top gainers yang masih bertahan adalah Aneka Kemasindo
Utama Tbk (AKKU) yang naik 24,35% ke Rp 143, di peringkat kedua ada Pioneerindo
Gourmet Int I Tbk yang naik 24% ke Rp 465. Selain itu, saham yang masih ada di
era hijau adalah Maskapai Reasuransi Ind Tbk (MREI) yang naik 23,64% di harga
Rp 680.
[ Dyah Ayu Kusumaningtyas ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 16:20:45 WIB )


=======================================================================================

Harga emas terseret koreksi di pasar saham Asia

Date : Jan 20 2011, 15:27
Title : News Story
Header : Harga emas terseret koreksi di pasar saham Asia


Story
=======================================================================================

SYDNEY. Harga emas terseret koreksi yang terjadi di pasar saham Asia.
Koreksi saham menyebabkan pelaku pasar beralih ke dollar AS, sehingga
mengurangi permintaan terhadap emas sebagai alternatif investasi.
Hingga pukul 15.06 WIB, emas untuk kontrak pengiriman Februari 2011 di
Divisi COMEX-AS, turun dari US$ 1.370,2 per ons troy menjadi US$ 1.362,8 per
ons troy.
Pasar saham Asia melemah mengikuti kejatuhan bursa AS setelah data
perumahannya turun ke level terendah dalam setahun terakhir. Faktor inilah yang
menggiring pasar cenderung memburu dollar, dan mengurangi permintaan emas.
Hingga pukul 12.55 WIB, pairing euro terhadap dollar AS turun dari 1,3473 ke
1,3437.
Kepala penjualan dari Investec Bank (Australia) Ltd, Darren Heathcote
menyebut, harga emas telah mengikuti apa yang terjadi pada dollar beberapa hari
terakhir ini.
Adapun, Australia and New Zealand Banking Group Ltd. memangkas prediksi
harga emas tahun ini menjadi rata-rata US$ 1.453 per ons troy, atau turun 3,3%
dari perkiraan tahun lalu.
"Permintaan safe haven memudar dengan sentimen perbaikan ekonomi di Eropa.
Sementara, pasar mata uang kurang mendukung, dengan dolar AS cenderung menguat
di 2011 dan ke depannya," ujar analis Mark Pervan and Natalie Robertson dari
ANZ Banking Group Ltd.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 15:26:19 WIB )


=======================================================================================

Biaya proteksi obligasi korporasi di Eropa membengkak

Date : Jan 20 2011, 15:26
Title : News Story
Header : Biaya proteksi obligasi korporasi di Eropa membengkak


Story
=======================================================================================

LONDON. Credit default swap (CDS) Eropa memperlihatkan, biaya perlindungan
terhadap obligasi korporasi kembali membengkak.
Markit iTraxx Europe Index yang dicatat JP Morgan Chase & Co pada pukul
7:30 waktu London memperlihatkan biaya proteksi 50 perusahaan Eropa yang
memiliki yield tinggi sudah naik 8,5 basis poin menjadi 417,5.
Indeks juga merekam, biaya proteksi 125 perusahaan dengan peringkat
obligasi investasi-grade naik 1,5 basis poin menjadi 104.5. Kenaikan biaya
menyusul kekhawatiran terhadap obligasi senior milik 25 bank dan asuransi yang
naik 0,5 basis poin menjadi 177 dan indeks subordinasi naik 0,5 bps menjadi
294,5.
Dalam indeks tersebut, 1 bps CDS berarti melindungi sekitar 10 juta euro
atau setara dengan US$ 13,4 juta obligasi dari potensi gagal bayar dengan tenor
lima tahun.
Informasi saja, Markit iTraxx Europe Index adalah patokan biaya
perlindungan obligasi terhadap potensi default dan memberikan sinyal dalam
persepsi kualitas kredit.
[ Dyah Megasari, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 15:09:26 WIB )


=======================================================================================

BUMI vs ADRO vs ITMG vs PTBA vs HRUM vs BORN vs BYAN







Harga SUN tenor pendek melonjak drastis di pasar sekunder

Date : Jan 20 2011, 14:49
Title : News Story
Header : Harga SUN tenor pendek melonjak drastis di pasar sekunder


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) beberapa seri pada perdagangan
sesi I di pasar sekunder melonjak drastis. Seri FR27 misalnya, harga SUN yang
jatuh tempo pada 2015 ini mencapai level 109,30 naik 12,38% dari posisi kemarin
(19/1) di level 124,75. Secara otomatis, yield atau tingkat imbal hasil FR27
menciut jadi 6,99% dari yang sebelumnya 8,18%.
Berbeda dengan SUN tenor pendek, harga seri FR52 yang jatuh tempo 2030
justru turun dari 103,25 menjadi 102,75. Sebaliknya, yield seri ini sedikit
naik menjadi 10,17% (20/1) dari yang sebelumnya 10,11%.
Indeks hasil perhitungan Himpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun)
sempat naik tipis ke level 99,72 (19/1) dari posisi 99,47 (18/1) yang merupakan
posisi terendah sejak 2 tahun terakhir. Biasanya, pasar kembali melakukan aksi
beli setelah harga SUN terkoreksi. Saat ini pasar menanti angka inflasi yang
akan berpengaruh pada suku bunga acuan atau BI rate. "Tenor pendek memiliki
resiko yang lebih rendah terhadap kenaikan suku bunga ketimbang tenor yang
lebih panjang," ujar Analis Obligasi Mandiri Sekuritas, Handy Yunianto.
Sekedar informasi, angka credit default swap (CDS) Indonesia per 19
Januari kemarin berada di level 141,71% naik dari 139,04% (18/1).
Berikut harga SUN pada perdagangan sesi I
FR30 jatuh tempo 2016
116,00 yield 7,07 (20/1)
110,75 yield 8,20 (19/1)
FR 34 jatuh tempo 2021
132,00 yield 8,16 (20/1)
128,50 yield 8,59 (19/1)
[ Dyah Megasari ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 14:42:36 WIB )


=======================================================================================

Laba BMRI 2010 naik 18,71% jadi Rp 8,5 triliun

Date : Jan 20 2011, 13:55
Title : News Story
Header : Laba BMRI 2010 naik 18,71% jadi Rp 8,5 triliun


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 18,71% menjadi Rp 8,5
triliun pada 2010. Tahun sebelumnya, laba bersih bank milik BUMN ini mencapai
Rp 7,16 triliun.
"Bank Mandiri terdepan bersama BRI. Pencapaian keuntungan Rp 8,5 triliun,
jauh naik dari 2009," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar, hari ini (20/1).
Namun, Direktur Utama BMRI Zulkifli Zaini masih enggan mengakui pencapaian
kinerja tahun 2010. "Masih terlalu dini menyebutkan laba karena neraca Desember
2010 masih dalam proses audit," ujarnya.
Saat ini, BMRI masih menyiapkan proses penerbitan saham baru. Wakil
Menteri BUMN, Pandu Djajanto memastikan BMRI bakal menawarkan saham baru mulai
24 Januari mendatang.
[ Bernadette Christina, Nina Dwiantika, Astri Kharina Bangun, Didik
Purwanto ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 13:16:45 WIB )


=======================================================================================

Tertekan 206 saham, IHSG ditutup turun 2,12%


Date : Jan 20 2011, 12:50
Title : News Story
Header : Tertekan 206 saham, IHSG ditutup turun 2,12%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sejumlah 206 saham yang memerah menyebabkan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi pagi, kembali anjlok signifikan, yaitu
minus 2,12% ke level 3.459,354. Hanya 23 saham yang menghijau, sementara 35
saham lagi stagnan.
10 sektor yang diperdagangkan beradu kuat mendorong kejatuhan indeks.
Koreksi tertinggi terjadi di sektor pertambangan yang merosot 3,06%.
Nilai perdagangan yang tercipta sebesar Rp 2,5 triliun dengan total volume
sebanyak 1,7 miliar saham.
Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) memimpin barisan saham yang memerah
setelah jatuh 34,44% ke Rp 59. Disusul Bhakti Capital Indonesia Tbk (BCAP) yang
merosot 25% ke Rp 225. Asia Natural Resources Tbk (ASIA) melemah 10% ke Rp 72,
Bisi International Tbk (BISI) turun 7,27% ke Rp 1.530, dan pendatang baru
Martina Berto Tbk (MBTO) terkoreksi 6,90% ke Rp 540.
Lima besar top gainers diisi Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP)
yang menguat 24% ke Rp 465, Allbond Makmur Usaha tbk (SQMI) naik 12% ke Rp 168.
First Media Tbk (KBLV) yang diisukan bakal dijual Group Lippo berada di posisi
ketiga setelah mengalami kenaikan 10,26% ke Rp 1.290. Surya Semesta Internusa
Tbk (SSIA) naik 5,56% ke Rp 950, dan Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI) menguat
4,57% ke Rp 183.
[ Teddy Gumilar ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 12:29:13 WIB )


=======================================================================================

Pemerintah ingin harga rights issue BMRI lebih tinggi


Date : Jan 20 2011, 12:49
Title : News Story
Header : Pemerintah ingin harga rights issue BMRI lebih tinggi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pemerintah menghendaki harga penawaran saham terbatas atau rights
issue PT Bank Mandiri Tbk lebih tinggi dari harga sebelum roadshow di level Rp
4.000-Rp 6.150 per saham. Pemerintah beralasan, kondisi pasar modal mulai
stabil sehingga harga rights issue BMRI berpeluang lebih tinggi.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan manajemen BMRI bersama para
penjamin emisi telah merampungkan roadshow. Pemerintah masih menunggu laporan
Joint Lead Underwriter (JLU) hingga dua hari ke depan.
"Kelihatannya masih masuk dalam harga range. Mudah-mudahan harga di pasar
modal bisa di luar range agar ada ruang menaikkan harga," ungkap Mustafa, Rabu
(19/1).
Menteri BUMN mengaku sudah bersepakat dengan Bapepam-LK soal kemungkinan
perubahan harga rights issue BMRI. Inti kesepakatannya: jika harga saham BMRI
di pasar modal meningkat dalam dua hari ke depan, Bapepam memberi kesempatan
bank pelat merah ini untuk menyesuaikan harga penawarannya. "Jadi boleh
dinaikkan, tapi sekarang (kemarin) belum ada keputusan karena underwriter
sedang mengolahnya," imbuh Mustafa.
BMRI akan melepas 2,33 miliar saham baru di kisaran harga Rp 4.000-Rp
6.150 per saham. Lewat aksi itu, BMRI membidik perolehan dana antara Rp 9,3
triliun hingga
Rp 14,4 triliun. Setiap pemegang 8.985 saham lama yang tercatat hingga 10
Februari 2011 berhak membeli 1.000 saham baru. Dengan skema itu, pemerintah
selaku pemegang saham mayoritas BMRI berhak mengeksekusi 1,5 miliar saham.
Pemerintah memastikan tidak akan mengeksekusi haknya dan akan mengundang
investor strategis. Tapi Mustafa enggan membeberkan identitas calon investor
strategis. "Saya belum bisa komentar tentang itu," kata dia.
Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit
Suprapto, menambahkan, setelah rights issue, pemerintah akan menguasai 60%
saham BMRI. "Kami tak mengeksekusi saham rights issue karena tidak ada alokasi
dana dari APBN," kata Parikesit.
Dengan 40% kepemilikan saham publik, manajemen BMRI optimistis laba
bersihnya akan meningkat.
Pahala N. Mansyuri, Direktur Keuangan BMRI, memproyeksikan laba bersih
BMRI bisa bertambah Rp 400 miliar-Rp 500 miliar setelah rights issue. Sebab,
BMRI akan memperoleh insentif (diskon) pajak sebesar 5%. Maklum saja, jumlah
saham yang beredar di pasar minimal 40% dari total sahamnya.
[ Didik Purwanto, Avanty Nurdiana, KONTAN ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 11:47:32 WIB )


=======================================================================================

JSX



Kalo dilihat indek tekanan hari ini, indek berpeluang ke arah 3350.

AALI vs LSIP vs SGRO vs BWPT vs UNSP vs TBLA vs GZCO







BISI

SMGR vs INTP vs SMCB



Angka perumahan anjlok, harga minyak di level terendah pekan ini

Date : Jan 20 2011, 09:26
Title : News Story
Header : Angka perumahan anjlok, harga minyak di level terendah pekan ini


Story
=======================================================================================

SYDNEY. Anjloknya angka pembangunan rumah di AS tidak hanya menyeret pasar
saham, tapi juga menyeret harga minyak mentah.
Minyak untuk kontrak pengiriman Februari 2011 di Pasar NYMEX-AS turun 0,46
poin ke US$ 90,40 per barel hingga pukul 11.45 a.m. waktu Sydney. Kemarin,
minyak ditutup di US$ 90,86 per barel. Sementara, minyak pada kontrak teraktif
di bulan Maret turun 0,29 poin ke US$ 91,52 sebarel.
Angka housing starts per Desember turun 4,3% menjadi 529,000 unit, meleset
dari perkiraan pasar yaitu 550.000 unit. Melesetnya pertumbuhan sektor
perumahan ini mengindikasikan pemulihan ekonomi mungkin melambat.
Harga minyak juga turun setelah American Petroleum Institute melaporkan
cadangan minyak mentah AS meningkat 3,53 juta barel menjadi 340,6 juta.
Analis dan broker di Tradition Energy di Stamford, Gene McGilian menyebut,
data tersebut bukan indikator ekonomi yang positif, dan pasar masih fokus pada
faktor eknomi. "Kita melihat bagaimana pergerakan dolar dan ekuitas," ujarnya.
[ Dupla Kartini, Bloomberg ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 08:20:15 WIB )


=======================================================================================

BEI: Masalah terletak di sistem pendukung datafeed

Date : Jan 20 2011, 09:05
Title : News Story
Header : BEI: Masalah terletak di sistem pendukung datafeed


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Sekitar 15 menit sebelum penutupan perdagangan, sejumlah trader
mengaku kesulitan dalam melakukan transaksi online trading. Rupanya, ada
gangguan yang terjadi pada sistem data pendukung di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Banyak trader yang menyayangkan terjadinya hal ini. "Bagaimana BEI mau
memangkas jam istirahat kalau hal seperti ini masih saja terjadi," ujar salah
seorang trader yang tak mau namanya disebut.
Namun, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong
bilang, sistem perdagangan berjalan normal hingga penutupan pasar pukul 16.00.
"Memang ada masalah di sistem pendukungnya yaitu datafeed," jelasnya.
Yiong menambahkan, power supply ke datafeed terputus sore ini pukul 15.46.
"Namun saat ini sudah betul lagi," imbuhnya. Asal tahu saja, datafeed ini
digunakan untuk memperoleh informasi perdagangan secara real time dari
Bloomberg, RTI, Stockwatch, dan lain-lain.
[ Astri Karina Bangun, Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Wed, 19 Jan 2011 ( 17:29:08 WIB )


=======================================================================================