Kamis, 28 April 2011

PTBA Bertenaga ke Level Rp26.600

INILAH.COM, Jakarta - Laju saham PTBA untuk jangka pendek, menengah dan panjang diperkirakan terus naik. Sebab, growth profile emiten ini jauh lebih tinggi dibandingkan emiten lain. Targetnya dipatok di level Rp26.600.

Wakil Kepala Riset Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere potensi penguatan harga saham PT Tambang Bukit Asam (PTBA) untuk jangka pendek karena faktor ekspektasi dividen. Tapi, untuk jangka menegah panjang, saham PTBA sangat menarik.

Pasalnya, profil pertumbuhan (growt profile) emten ini jauh lebih tinggi dibandingkan emiten batu bara yang lain. “Saya menargetkan, untuk sementara harga PTBA di level Rp26.600. Ini merupakan target hingga akhir 2011,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (27/4).

Pada perdagangan Rabu (27/4) saham PTBA ditutup menguat Rp200 (0,90%) menjadi Rp22.400 dari posisi sebelumnya Rp22.200. Harga intraday tertingginya mencapai Rp22.500 dan terendah Rp22.250. Volume transaksi mencapai 2,1 juta unit saham senilai Rp49,05 miliar dan frekuensi 543 kali.

Tapi, lebih jauh Nico mengatakan, target Rp26.600 masih menunggu hasil kinerja keuangan kuartal I/2011 dan semester I/2011. Karena itu, bisa jadi target itu dinaikkan ke level Rp30.000 tahun ini sambil melihat perkembangan harga minyak. “Jika di kuartal I/2011, laporan kinerjanya di atas ekspektasi, target dari Rp26.600 akan dinaikkan ke level Rp30.000,” ujar Nico.

Nico memperkirakan, PTBA bakal mencatatkan kinerja yang positif untuk kuartal I/2011. Namun seberapa besar kenaikan tersebut sangat tergantung pada harga jual rata-rata dan tingkat produksinya. “Insya Allah akan positif. Sepertinya akan begitu,” imbuh Nico.

Sementara itu, menurutnya, target penguatan ke level Rp26.600, dengan mempertimbangkan produksi batu bara emiten ini yang mencapai 15 juta ton per tahun. Selain itu, PTBA juga membangun jalur khusus batu bara dengan panjang jalur sekitar 307 kilometer dengan kapasitas angkut 25 juta ton per tahun di Sumatera Selatan. “Kondisi itu, berkontribusi besar pada pertumbuhan perusahaannya,” ungkap Nico.

Dari sisi harga pun, valuasi PTBA masih moderat atau wajar di level 12-13 kali untuk foreward earning. Menurutnya, jika harga batu bara dan harga minyak terus menguat, saham ini masih potensial naik ke level valuasi 15-20 kali.

Untuk saat ini, ucap Nico, harga batu bara diproyeksikan bakal bergerak di kisaran US$120-130 per metrik ton hingga akhir 2011. Di sisi lain, harga minyak mentah dunia dalam pertengahan tahun ini setelah summer driving season dimulai, harga minyak bakal mengalami koreksi seperti biasanya.

Tapi, pada akhir 2011, harga minyak akan kembali mengalami penguatan. Karena itu, harga minyak bisa jadi turun terlebih dahulu ke level US$100-an per barel setelah mencapai US$115-120 per barel. “ Lalu, akhir 2011, harga minyak bisa kembali ke level US$110-120 per barel,” timpalnya.

Dalam situasi yang menguntungkan bagi PTBA, investor disarankan untuk menggunakan pola trading atau strategi buy on weakness. “Artinya, setiap terjadi pelemahan langsung beli,” tandasnya.

Dalam jangka pendek, PTBA berpeluang naik karena ekspektasi pembagian dividen sehingga akan diantisipasi oleh pelaku pasar. “Tapi, jika pertengahan tahun terjadi koreksi sehat, investor bisa melakukan pembelian di bawah Rp22.000,” imbuh Nico Omer. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar