Kamis, 28 April 2011

Laba bersih KLBF naik 23,3% pada triwulan I 2011

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus mengeruk untung. Selama tiga bulan pertama 2011 perusahaan farmasi tersebut mencetak laba bersih belum diaudit sebesar Rp 316 miliar. Angka ini naik 23,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 256 miliar.

Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh peningkatan laba sebelum pajak, penurunan beban pajak dan penurunan nilai hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan.

Kenaikan laba bersih ini pun terkerek karena kenaikan penjualan bersih KLBF sebesar 7,5% menjadi Rp 2,35 triliun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,19 triliun.

“Kalbe telah secara konsisten melaksanakan strategi peningkatan produktivitas biaya produksi dan efektivitas beban marketing, sambil meningkatkan pertumbuhan secara berkelanjutan melalui pengembangan portofolio bisnis,” kata Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan KLBF dalam rilisnya, Rabu (27/4).

Kenaikan pendapatan ini pun juga terlihat dari peningkatan laba kotor yang melejit 11% sepanjang 2011 menjadi Rp 1,22 triliun. Terkereknya laba kotor ini terjadi karena adanya efisiensi biaya dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Rasio laba kotor terhadap penjualan bersih meningkat dari 50,2% pada triwulan pertama 2010 menjadi 51,8% pada periode yang sama tahun ini. Beban usaha emiten yang memiliki kode saham KLBF ini meningkat sebesar 12,8% menjadi Rp 803 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 712 miliar.

Biaya penjualan meningkat 12,9% dari Rp 574 miliar pada tiga bulan pertama 2010 menjadi Rp 648 miliar. Peningkatan biaya penjualan terutama disebabkan oleh berbagai aktivitas penjualan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan penjualan dalam jangka menengah dan panjang. Laba usaha mencatat peningkatan sebesar 7,9% menjadi Rp 417 miliar.

Sementara itu, divisi obat resep memberikan kontribusi sebesar 28,5% terhadap penjualan bersih yang mencapai Rp 671 miliar atau tumbuh 11%. Sedangkan divisi produk kesehatan memberikan kontribusi sebesar 18,2% terhadap total penjualan bersih. Jika sebelumnya divisi ini hanya menyumbang Rp 375 miliar, tahun ini meningkat menjadi Rp 428 miliar alias naik 14,1%.

Divisi Nutrisi pun memberikan kontribusi sebesar 22,9% terhadap total penjualan bersih Kalbe dan mencatat peningkatan yang menggembirakan sebesar 19,7% menjadi Rp 538 miliar. Divisi distribusi dan logistik telah memberikan kontribusi sebesar 30,4% dengan tercatat sebesar Rp 715 miliar. Sayangnya angka tersebut turun sebesar 5,8%. Hal ini disebabkan oleh hilangnya kontribusi penjualan divisi kemasan sebagai akibat dari divestasi atas PT Kageo Igar Jaya yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang pengemasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar