Kamis, 28 April 2011

Kinerja Emiten Kinclong, IHSG Cetak Rekor Lagi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu naik tipis menjelang penutupan di tengah positifnya kinerja keuangan emiten dan rencana pembagian dividen. Indeks berhasil cetak rekor baru lagi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.575 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.625 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik tipis 6,347 poin (0,16%) ke level 3.811,278. Indeks terdorong penguatan bursa Wall Street semalam dan memantapkan posisinya di level 3.800.

Sentimen positif itu mampu menjaga indeks bertahan di teritori positif sepanjang perdagangan sesi I. Posisi tertingginya sempat didaki di awal perdagangan 3.824,068 sebelum akhirnya laju pertumbuhannya melambat.

Posisi IHSG tersebut merupakan intraday tertinggi yang sebelumnya pernah diraih pada 21 April 2011 lalu di posisi 3.813,177. Namun sayangnya, laju penguatan IHSG melambat setelah beberapa pelaku pasar memutuskan untuk ambil untung di beberapa saham unggulan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 1,953 poin (0,05%) ke level 3.806,884. Pertahanan IHSG pun jebol, aksi ambil untung berlanjut dan akhirnya jatuh ke teritori negatif.

Melihat posisi IHSG yang sudah cukup tinggi, investor lokal tergoda untuk terus melakukan aksi ambil untung. Bahkan di perdagangan sesi II, indeks sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.787,856.

Menutup perdagangan, Kamis (28/4/2011), IHSG naik tipis 3,998 poin (0,10%) ke level 3.808,929. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 0,266 poin (0,04%) ke level 680,894.

Sentimen positif seperti tumbuhnya kinerja keuangan emiten dan rencana pembagian dividen tidak dapat diserap dengan baik oleh bursa. Aksi profit taking terus berlanjut ditambah dengan pelemahan bursa-bursa di Asia sehingga laju penguatannya terhambat.

Investor asing masih banyak mengakumulasi saham, terlihat dari transaksinya yang tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 371,864 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 102.351 kali pada volume 5,339 miliar lembar saham senilai Rp 3,839 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 114 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed sampai sore ini, namun cenderung balik arah melemah. Hanya bursa Jepang yang masih melesat tinggi meski data ekonominya kurang menggembirakan.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai ambruk 37,74 poin (1,29%) ke level 2.887,67.
  • Indeks Hang Seng turun 87,21 poin (0,37%) ke level 23.805,63.
  • Indeks Nikkei 225 melesat 157,90 poin (1,63%) ke level 9.849,74.
  • Indeks Straits Times turun tipis 0,57 poin (0,02%) ke level 3.182,11.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 9.500 ke Rp 129.500, Petrosea (PTRO) naik Rp 5.900 ke Rp 35.400, Indospring (INDS) naik Rp 1.500 ke Rp 9.200, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 55.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 10.500, Mayora (MYOR) turun Rp 350 ke Rp 11.350, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 25.900, dan Indomobil (IMAS) turun Rp 150 ke Rp 8.400.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar