Kamis, 28 April 2011

Stok bensin AS turun tajam, harga minyak kembali melejit

Stok bensin AS turun tajam, harga minyak kembali melejit
NEW YORK. Minyak mentah reli di New York setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) melaporkan stok bensin turun ke level terendah sejak Agustus 2009. Ini merupakan reli minyak untuk hari yang kedua.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Juni naik 0,6% ke US$ 113,40 per barel di pasar elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak yang sama berada di level US$ 113,24, pada pukul 8.51 pagi waktu Sydney. Sedangkan, minyak Brent untuk penyelesaian Juni naik 0,8%, dan mengakhiri sesi perdagangan di ICE Futures Europe pada posisi US$ 125,13 per barel, kemarin.

Kenaikan harga minyak mentah ini terjadi setelah Departemen Energi menyebutkan, stok bensin turun 2,51 juta menjadi 205,6 juta barel per pekan lalu. Padahal survei analis yang dilakukan Bloomberg hanya memprediksi penurunan sekitar 1 juta barel, pada pekan lalu.

Kepala analis IAF Advisors Kyle Cooper menyebut, pasokan bensin dipastikan melemah. Dengan pasokan bensin yang berkurang, dan harga naik, penyulingan akan membeli lebih banyak minyak. "Mereka akan membayar lebih banyak untuk mengambil pengiriman ekstra minyak mentah, karena tahu bahwa mereka akan mendapat penghasilan lebih besar dari pengolahan minyak menjadi bensin," ujarnya.

Reli harga emas hitam ini juga didukung pengumuman The Fed yang menjaga suku bunga acuan di level rendah untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi. Bank sentral juga menyebut sepertinya percepatan inflasi hanya bersifat sementara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar