Kamis, 28 April 2011

Dollar AS tumbang, emas kembali cetak rekor sepanjang sejarah

NEW YORK. Emas mencetak rekor baru lagi setelah Federal Reserves menyebut akan mempertahankan suku bunga di level rendah untuk waktu yang cukup panjang. Keputusan bank sentral itu melemahkan nilai tukar dollar, sehingga mendongkrak daya tarik emas sebagai alternatif aset investasi.

Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,9% ke US$ 1.517,1 per ons troy, pada pukul 1.48 dini hari di Comex, New York. Adapun, setelah penutupan di pasar AS, harga emas mencetak rekor baru sepanjang sejarah dengan naik 1,8% ke level US$ 1.530 per ons troy. Sementara, emas untuk pengiriman cepat melesat 1,6% dan mencatatkan rekor di US$ 1.529,68.

Sedangkan, dollar AS tumbang ke level terendahnya sejak Desember 2009 terhadap euro. The Fed menjaga suku bunga di kisaran nol hingga 0,25%, dan akan melanjutkan stimulus hingga Juni mendatang. Sementara, ECB sudah menaikkan bunga acuan bulan ini untuk menahan laju inflasi.

Frank Lesh trader dari FuturePath Trading LLC menyebut, pergerakan emas lebih dipicu oleh dollar. Tidak ada petunjuk apapun yang bisa mengarahkan kalau The Fed akan menaikkan bunga, sehingga orang membeli emas. "The Fed justru baru saja memberikan sinyal hijau untk membeli lebih banyak emas," sebutnya.

Sementara, analis Kingsview Financial Matthew Zeman menilai, tidak banyak yang bisa dilakukan The Fed untuk mengurangi pelemahan dollar. "AS akan berada di posisi belakang dalam siklus pengetatan ini, dan itu memberi lampu hijau untuk mengoleksi emas," imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar