Senin, 30 Januari 2012

Koreksi 71 Poin, IHSG Jatuh Paling Dalam di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 71 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Koreksi ini membuat IHSG jatuh paling dalam diantara bursa-bursa Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di posisi Rp 8.985 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.990 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 5,974 poin (0,15%) ke level 3.980,436 akibat sentimen pertumbuhan ekonomi AS yang tak sesuai ekspektasi pasar. Secara teknikal indeks juga masuk fase bearish.

Indeks terus menurun sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Maraknya sentimen negatif membuat investor khawatir perekonomian dunia kembali lesu.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ambles 75,303 poin (1,89%) ke level 3.911,107 akibat investor ramai-ramai melepas saham untuk mengambil untung. Maraknya sentimen negatif dari global dan regional membuat indeks hampir tinggalkan level 3.900.

Aksi ambil untung sangat gencar terjadi di lantai bursa, bahkan indeks sempat jatuh ke posisi terdalamnya di level 3.896,400. Posisi indeks mulai masuk ke tren bearish.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (30/1/2012), IHSG ditutup jatuh 71,250 poin (1,79%) ke level 3.915,160. Sementara Indeks LQ 45 ditutup anjlok 15,653 poin (2,23%) ke level 686,969.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang hanya 2,8%, meleset dari perkiraan analis di 3%, membuat kekhawatiran tersendiri di mata pelaku pasar. Bursa di Asia sudah menyambut negatif berita ini.

Aksi jual dilakukan oleh investor asing dan lokal. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 99.160 kali pada volume 8,099 juta lot saham senilai Rp 4,122 triliun. Sebanyak 48 saham naik, sisanya 224 saham turun, dan 74 saham stagnan.

Bursa-bursa jatuh semakin dalam mengikuti koreksi yang diderita bursa saham dalam negeri. Tapi tetap saja, IHSG yang menderita paling dalam di Asia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai ambruk 34,08 poin (1,47%) ke level 2.285,04.
  • Indeks Hang Seng jatuh 341,26 poin (1,66%) ke level 20.160,41.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 48,17 poin (0,54%) ke level 8.793,05.
  • Indeks Straits Times ambles 33,30 poin (1,14%) ke level 2.882,96.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Surya Toto (TOTO) naik Rp 1.200 ke Rp 52.000, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 300 ke Rp 3.700, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 260 ke Rp 1.700, dan Nipress (NIPS) naik Rp 100 ke Rp 3.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.300 ke Rp 77.100, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 55.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 950 ke Rp 36.800, dan Unilever (UNVR) turun Rp 900 ke Rp 19.600.
(ang/dnl)

Utang Yunani Paksa Bursa Eropa Negatif

Medium
INILAH.COM, London - Kegagalan Yunani dan kreditor swasta menyepakati debt swap sebelum KTT Uni Eropa telah menekan bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (30/1).

Indeks FTSE turun 0,6% ke 5.698, indeks CAC turun 0,7% ke 3.292 dan indeks DAX turun 0,8% ke 6.457. Sektor perbankan mengalami penurunan terdalam pada awal perdagangan hari ini. Indeks saham bank Eropa turun 1,6%.

"Ini semua sangat negatif, Yunani masih mencoba mendapatkan kesepakatan dan ada kekhawatiran krisis akan menular ke negara lain," kata Joe Rundle, kepala perdagangan di ETX Capital. Demikian mengutip cnbc.com.

Pemimpin Uni Eropa hari ini akan melakukan KTT di Brussels. Krisis utang masih menjadi tema utama dalam pertemuan itu. Sebab krisis yang telah berjalan 2 tahun lebih telah menurunkan kepercayaan investor dan konsumen. Hal ini menjadi bola salju karena akan menurunkan belanja masyarakat sehingga memukul pendapatan swasta.

Hari ini, pemerintah Italia dan Prancis akan melelang obligasi. Meskipun Fitch Ratings telah menurunkan peringkat utang Italia dari A-plus menjadi A-minus. Prancis harus kehilangan peringkat utangnya dari AAA menjadi AA oleh S&P.

Apakah Euro Akan Bertahan?

Headline
INILAH.COM, Davos - Saat makan malam perpisahan untuk Kepala Bank Nasional Swiss Philipp Hildebrand, beberapa tamu termasuk para gubernur bank sentral terdahulu dan saat ini diserahi selembar kertas kosong. Untuk apakah kertas ini?

Ternyata, sebelum mereka memulai makan malam, mereka diminta untuk menuliskan pandangan mereka akan kemungkinan keruntuhan euro dalam lima tahun ke depan. Selain itu, mereka ditanya apa langkah yang akan mereka ambil untuk pasar keuangan bila dihadapkan dalam keadaan tersebut.

Saat diumumkan usai makan malam, bankir-bankir internasional tersebut menyatakan hampir tidak dapat menemukan solusi untuk membantu krisis Eropa.

Rata-rata tamu yang datang, dari Swiss, zona euro, Amerika Utara dan Amerika Latin, memperkirakan peluang euro untuk bertahan hingga lima tahun ke depan hanya sebesar 21%. Mereka menyimpulkan bahwa di pasar, euro dalam lima tahun ke depan hanya akan bertahan 35% dari nilai tukar saat ini. Sementara beberapa bankir lainnya enggan untuk mengungkapkan isi kesimpulan yang ada.

Berbeda dengan pandangan sebelum Natal tahun lalu, beberapa pihak kini berharap mata uang euro akan menguat tahun ini seiring dengan kucuran dana murah yang diberikan Bank Sentral Eropa (ECB). "Kami tahu pasti bahwa kita telah terhindar dari krisis utama, krisis kreditn krisis pendanaan," tutur Kepala Delegasi ECB Mario Draghi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/1). Para bankir yang hadir pun setuju atas pernyataan tersebut.

Sinyal positif lainnya adalah pernyataan yang dikeluarkan Yunani bahwa kesepakatan dengan kreditur swasta terkait kepemilikan obligasi nyaris mendekati kata sepakat, yaitu 70% kreditur telah menerima ketentuan yang diajukan. Hal tersebut merupakan bagian dari dana talangan tahap kedua. Alternatif restrukrisasi utang ini sebenarnya berpotensi stagnan dan kacau. Bahkan jika Yunani diselamatkan lagi, masih banyak yang harus dilakukan untuk memulihkan kepercayaan pasar pada kelangsungan jangka panjang euro.

Kesangsian atas keberlangsungan 'hidup' mata uang euro sangat terlihat di Amerika Utara dan Asia, dimana para investor tidak sabar dan tidak lagi percaya dengan sikap Uni Eropa.

Para bankir dan pelaku ekonomi dalam pertemuan tingkat tinggi pihak swasta yang berlangsung selama empat hari di Davos, banyak memberikn apresiasi atas kemajuan di Eropa.

Di pihak lain juga digelar pertemuan tertutup antara Draghi dengan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde untuk mencari solusi memperkuat pertahanan keuangan dalam melindungi zona euro.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh menteri keuangan Perancis, Jerman dan Amerika Serikat, membicarakan rencana dana talangan senilai 1,5 triliun euro yang akan dibahas dalam pertemuan IMF April mendatang. Demikian diungkap salah satu partisipan.

Besar dana tersebut sebenarnya tergantung pada persetujuan Jerman atas mekanisme dana talangan baru sebesar 500 miliar euro, seiring dana talangan yang ada senilai 250 miliar euro yang dikucurkan ke Yunani, Portugal dan Irlandia.

Kanselir Jerman Angela Merkel tidak memberikan sinyal pasti atas dana talangan tersebut, selama di Davos. Beberapa pembuat kebijakan dan pelaku pasar berasumsi bahwa peningkatan dana penyelamatan yang ada akan memulihkan kepercayaan secara signifikan.

Dalam sebuah acara informal di Davos ini, mayoritas peserta mengatakan mereka percaya pada kelangsungan jangka panjang mata uang tunggal atau sekitar 10 tahun ke depan.

Keraguan pasar terfokus pada kemampuan Eropa untuk mengendalikan ekses fiskal di tengah pertumbuhan yang lambat dan tingkat pengangguran tinggi, serta kesenjangan yang tumbuh dalam daya saing ekonomi antara utara dan selatan Eropa.
"Pasar mengatakan bahwa kita mungkin memiliki keyakinan dalam 6 bula, tetapi kita tidak yakin kita memiliki keyakinan untuk 5 tahun atau 10 tahun," ungkap Wakil Ketua Grup Klien Institusional Citigroup Inc, Samuel Di Piazza.

Harga emas jatuh dari level tertinggi tujuh pekan

JAKARTA. Harga emas jatuh dari level tertinggi dalam tujuh pekan. Emas terkoreksi seiring menguatnya dollar AS, yang dipicu oleh rencana pemimpin Uni Eropa untuk membahas penanganan krisis utang.

Kontrak emas untuk pengiriman April di divisi Comex - New York, tergerus 0,2% ke level US$ 1.732, 6 per ons troy pada perdagangan elektronik pukul 14.15 WIB. Akhir pekan lalu (27/1), kontrak yang sama menyentuh level tertinggi sejak 8 Desember lalu, yaitu di US$ 1.740,02 per ons troy.

Nilai tukar euro melemah terhadap dollar AS, sebelum para pemimpin Uni Eropa bertemu di Brussels, hari ini. Uni Eropa siap untuk merampungkan perjanjian pengawasan defisit yang dipimpin oleh Jerman.

Yang Shandan, trader senior dari Cinda Futures Co. menuturkan, dengan segala ketidakpastian ekonomi dan geopolitik di dunia, posisi emas sebagai safe haven tidak akan turun tajam. Emas bisa terus naik hingga mencapai level US$ 1.800, bahkan jika dollar juga menguat.

"Sebuah koreksi sangat normal terjadi, setelah emas menguat dengan cepat," ujarnya.

Bursa Eropa Berpotensi Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Senin (29/1) diprediksi akan melemah menjelang KTT Uni Eropa di Brussels. Pertemuan ini merupakan KTT pertama di tahun 2012.

Indeks FTSE berpotensi melemah 12 poin, indesk DAX berpotensi trun 22 poin dan indeks CAC akan trun 18 poin. Bursa Asia sudah menunjukkan pelemahan seperti indeks Hang Seng turun 0,85, indeks Nikkei turun 0,5%, indeks Shanghai turun 0,9%, indeks ASX turun 0,3%, indeks Kospi turun 1,2%m indeks STI turun 0,7%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Para pemimpin Uni Eropa telah menyetujui rencana melakukan integrasi fiskal. Yunani berpotensi dapat menghindari gagal bayar pada Maret 2012 saat sejumlah obligasi jatuh tempo. Athena menghadapi pembayaran obligasi jatuh tempo senilai 14,5 miliar euro pada 20 Maret mendatang.

Jerman telah mendesak supaya Yunani lebih menggenjot pajak dan melakukan penghematan fiskal. Hal ini sebagai syarat menerima bailout 130 miliar euro atau senilai US$171,3 miliar. Menteri Keuangan Yunani, Evangelos Venizelos mengklaim telah menekankan dan mempertahankan kontrol terhadap anggaran.

Hari ini, pemerintah Italia dan Prancis akan melelang obligasi. Meskipun Fitch Ratings telah menurunkan peringkat utang Italia dari A-plus menjadi A-minus. Prancis harus kehilangan peringkat utangnya dari AAA menjadi AA oleh S&P.

Pasar juga mencermati pertemuan Perdana Menteri Italia, Mario Monti akan bertemu dengan Merkel dan Sarkozy menjelang kedatangan kepala pemerintahan Eropa lainnya di Brussels.

Minyak Dunia Melemah di Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah dunia melemah pada perdagangan Senin (30/1). Investor masih menghawatirkan pasokan minyak dari Iran dan Sudan Selatan.

Minyak AS jenis light sweet turun 58 sen menjadi US$98,98 per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara minyak jenis Brent turun 33 sen menjadi US$111,13 per barel di London. Demikian mengutip cnbc.com.

Pasar minyak dunia juga mencermati rencana pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels hari ini. Mereka diharapkan dapat menghasilkan solusi permanen untuk mengatasi krissi utang Uni Eropa. Apalagi saat ini, krisis utang Eropa masih tetap menimbulkan ketidakpastian. Bursa Asia, logam dasar melemah karena ketidakpastian Eropa.

"Perekonomian yang diprediksi memburuk di Eropa sehingga menekan harga minyak," kata Victor Shum, mitra senior pada minyak Purvin & Gertz.

Yunani dan kreditor swasta diharapkan memnemukan kesepakatan debt swap pada pekan ini. Sebab kesepakatan itu sangat penting untuk memastikan bailout baru.

Namun, pembicaraan semakin bermasalah sebagai pemberi pinjaman resmi menuntut reformasi yang tidak populer di negara yang sarat utang. Seperti Yunani harus melakukan kenaikan pajak dan menghemat anggaran dengan mengurangi defisit.

Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal keempat sedikit mengecewakan pasar. Apalagi AS merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. hal ini, juga ikut menekan harga minyak.

Sementara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melakukan inspeksi di Iran . Hal ini untuk memastikan program nuklirnya yang kontroversial yang telah menarik sanksi keras dari AS dan sekutunya. Delegasi IAEA mulai inspeksi pada hari Minggu kemarin.

Kunjungan IAEA bisa menyulut retorika lebih antara Teheran dan Barat dalam beberapa hari ke depan. Dengan demikian akan menambahkan volatilitas lebih kuat ke pasar minyak.

Iran telah berjanji untuk menghentikan ekspor minyak segera "beberapa" negara, tetapi menunda perdebatan parlemen tentang penghentian diusulkan untuk penjualan minyak mentah ke Uni Eropa, mengirim sinyal yang saling bertentangan dalam sengketa.

Uni Eropa, yang menyumbang seperempat dari penjualan minyak mentah Iran pada kuartal ketiga tahun 2011. Namun mereka akan menerapkan embargo terhadap minyak Iran mulai Juli mendatang. Sementara Amerika Serikat ingin supaya pembeli minyak di Asia juga menghentikan impor dari Iran.

Selain Iran, gangguan pasokan di Afrika juga didukung harga minyak. Sudan Selatan telah benar-benar menutup produksi minyak. Faktor keamanan memaksa Sudan menambah biaya angkutan ekspor. Rencananya produksi akan restart setelah dua pihak mencapai kesepakatan tentang keamanan perbatasan dan wilayah Abyei yang disengketakan.

Eksportir utama Afrika lainnya, Nigeria telah produksi minyak mentah lagi. Setelah Royal Shell Belanda selesai perbaikan pipa minyak yang rusak.

Saham Bank Beri Sinyal Bearish IHSG

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan IHSG diprediksi melemah. Jika Hang Seng gagal tutup di atas 20.384 dan IHSG di atas 3.969, pertanda dalam trend turun. Tetaplah duduk manis menunggu!

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, Indeks Dow Jones Industrial (DJI) ditutup dengan koreksi tipis, 0,58%. Tapi, meski tipis, koreksi ini telah membuat indeks DJI ditutup di bawah suport pertamanya 12.695 walaupun masih cukup jauh di atas suport keduanya 12.550. “DJI ditutup dengan signal bearish,” katanya di Jakarta, Senin (30/1).

Sementara itu, trend dari bursa regional segera berubah menjadi trend turun. Hanya saja, pasar harus tetap menyikapi koreksi ini dengan berhati-hati. “Alasan yang pertama adalah karena koreksi terjadi pada hari Jumat,” ujarnya.

Sering kali ada sentimen-sentimen baru selama weekend membuat kondisi market di hari Senin bisa jauh berbeda dengan hari Jumat. “Meski, hingga kini, sepertinya belum ada sentimen positif baru,” papar dia.

Sentimen dari hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Eropa yang berlangsung di akhir minggu juga terlihat mixed. Di satu sisi, kalau dana stabilisasi Eropa (The European Stability Mechanism/ESM) disetujui untuk menggantikan dana stabilisasi darurat (The European Financial Stability Facility/EFSF), sentimennya adalah positif.

Akan tetapi, kata Satrio, karena Jerman menunda keputusan ini hingga Maret. Sentimennya menjadi negatif. Sedangkan sentimen dari dalam negeri bisa dikatakan tidak ada yang kuat. “Sentimennya sentimen laporan keuangan perbankan,” ujarnya.

Namun, lanjutnya, analis terlihat berhati-hati dalam mensikapi laporan keuangan Full Year 2011 yang akan keluar, ditambah dengan pertanyaan mengenai bagaimana sebenarnya impact dari campur tangan BI terhadap pengaturan margin perbankan pada Oktober lalu.

Di atas semua itu, Satrio menjelaskan, PT Bank Mandiri (BMRI) akhir pekan lalu ditutup dengan signal bearish setelah menembus gap Rp6.950-7.000. “Apakah ini pertanda bahwa banking akan menyeret IHSG turun?” kata Satrio mempertanyakan.

Level support BBRI hari ini di Rp7.000 dan suport PT Bank Central Asia (BBCA) di Rp7.900-8.000.

Sementara itu, saham PT Astra Internasional (ASII) akhir pekan lalu memberikan signal positif. Akan tetapi, potensi penguatannya terbatas ke Rp79.000-80.000. “Karena itu, saya hari ini lebih cenderung melihat suport dari ASII di Rp78.250-78.400,” imbuhnya.

Di lain pihak, GGRM akhir pekan lalu juga ditutup di suport Rp56.550. Kalau masih ditembus juga, potensi penurunannya bisa mencapai Rp52.500-55.000. Saham-saham lain seperti PT United Tractor (UNTR), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Semen Gresik (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP) juga masih berada dalam trend turun. “Pasar masih rawan aksi profit taking,” ucapnya.

Memang, lanjut Satrio, jika melihat signal di ASII kemarin, dan IHSG yang juga ditutup di atas resistance, harusnya awal pekan ini mengambil posisi (positioning) hari ini. “Tapi, dengan adanya signal negatif di DJI dan BMRI, saya hari ini mau lihat regional dulu,” ucapnya.

Kalau indeks Hang Seng ternyata gagal ditutup di atas 20.384, terutama kalau di tutup di bawah 20.300 dan IHSG terlihat bakal gagal ditutup di atas 3.969, berarti IHSG memang kembali berada dalam trend turun. “Regional juga mendukung trend turun tersebut dan kalau regional dan IHSG berada dalam trend turun lagi, berarti saya tetap duduk manis menunggu,” imbuhnya.

Ramai-ramai Lepas Saham, IHSG Ambles 75 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 75 poin akibat investor ramai-ramai melepas saham untuk mengambil untung. Maraknya sentimen negatif dari global dan regional membuat indeks hampir tinggalkan level 3.900.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 5,974 poin (0,15%) ke level 3.980,436 akibat sentimen pertumbuhan ekonomi AS yang tak sesuai ekspektasi pasar. Secara teknikal indeks juga masuk fase bearish.

Indeks terus menurun sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Maraknya sentimen negatif membuat investor khawatir perekonomian dunia kembali lesu.

Aksi ambil untung pun gencar terjadi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan, indeks sempat jatuh hingga posisi terendahnya hari ini di 3.909,950.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (30/1/2012), IHSG ambles 75,303 poin (1,89%) ke level 3.911,107. Sementara Indeks LQ 45 ambruk 15,241 poin (2,17%) ke level 687,381.

Lambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang hanya 2,8%, meleset dari perkiraan analis di 3%, membuat kekhawatiran tersendiri di mata pelaku pasar. Bursa di Asia sudah menyambut negatif berita ini.

Atas koreksi tersebut, indeks menjadi bursa yang jatuh paling dalam di Asia. Dana asing yang sepekan lalu sudah mulai keluar dari bursa kini kembali berlanjut, hingga siang ini investor asing sudah menjual bersih dengan nilai yang cukup besar.

Seluruh indeks sektoral di lantai bursa pun terpangkas, dengan koreksi yang cukup hebat. Rata-rata koreksinya lebih dari 1%, bahkan ada beberapa yang mencapai 2% seperti indeks sektor konsumer dan agribisnis.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 48.074 kali pada volume 4,06 juta lot saham senilai Rp 1,863 triliun. Sebanyak 28 saham naik, sisanya 228 saham turun, dan 54 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih kompak terjebak di teritori negatif. Tanpa adanya bantuan sentimen positif, sepertinya hari ini regional akan terus 'memerah'.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menipis 7,42 poin (0,32%) ke level 2.311,70.
  • Indeks Hang Seng melemah 100,35 poin (0,49%) ke level 20.401,32.
  • Indeks Nikkei 225 turun 48,50 poin (0,55%) ke level 8.792,72.
  • Indeks Straits Times berkurang 17,83 poin (0,61%) ke level 2.898,43.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sekawan Prima (SIAP) naik Rp 70 ke Rp 360, Asuransi Bina Dana (ABDA) naik Rp 30 ke Rp 770, Triwira (TRIL) naik Rp 28 ke Rp 109, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 25 ke Rp 3.925.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.950 ke Rp 77.450, Unilever (UNVR) turun Rp 1.050 ke Rp 19.450, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 900 ke Rp 55.650, dan Indocement (INTP) turun Rp 850 ke Rp 16.800.

(ang/qom)

Rupiah keok karena spekulasi ekonomi Asia melambat

JAKARTA. Spekulasi melambatnya perekonomian regional memicu rupiah melemah untuk hari yang kedua. Mata uang Garuda tergerus 0,2% ke posisi Rp 9.003 per dollar AS pada pukul 9.47 di Jakarta.

Kekhawatiran atas kondisi perekonomian Asia menyebabkan surutnya permintaan terhadap aset-aset domestik, sehingga otot rupiah pun tergerus. Spekulasi tersebut muncul, seiring lemahnya proyeksi beberapa data ekonomi Asia yang bakal dirilis pekan ini.

Salah satunya, ekspor Indonesia pada Desember lalu yang diprediksi hanya naik 4,1%, lebih rendah dari pencapaian November yang sebesar 8,3%. Ini merupakan kenaikan terkecil sejak September 2009. Pemerintah dijadwalkan merilis data tersebut pada 1 Februari. Selain itu, pertumbuhan manufaktur China diprediksi terkontraksi pada bulan ini.

Taufan Tito, trader valas dari Bank Rakyat Indonesia menuturkan, bank sentral tidak ingin rupiah melemah terlalu dalam, yang bisa menambah masalah pada inflasi. "Untuk saat ini, rupiah cenderung mendekati level 8.900 dibanding level 8.500. Ini memicu kekhawatiran adanya perlambatan ekonomi," ujarnya.

China Rencana Bangun Pasar Global Yuan

Headline
INILAH.COM, Beijing - China akan membuat pusat perdagangan global Yuan Shanghai, kliring dan harga pada tahun 2015.

Reuters melaporkan rencana negara tersebut untuk menjadikan China sebagai sebuah pusat keuangan internasional. Rencana rinci, yang diterbitkan bersama oleh badan perencanaan ekonomi negara dan pemerintah Shanghai, menunjukkan skala ambisi China dalam menciptakan versi sendiri dari New York, London atau Hong Kong. Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi membayangkan sebuah pusat perdagangan dengan volume pasar keuangan non forex tahunan sebanyak 1.000 triliun yuan (US$158,3 triliun) pada tahun 2015 dari kurang dari 400 triliun pada tahun 2010.

Rencana tersebut mengatakan harga tengah kurs yang diterbitkan oleh bank sentral di pasar yuan onshore akan menjadi patokan pasar perdagangan yuan untuk domestik dan asing, dan didukung pemerintah Shanghai Interbank Offered Rate, atau Shibor, akan menjadi patokan untuk kredit yuan dimana-mana.

China juga akan mendorong perusahaan di luar negeri untuk menjual saham dengan mata uang yuan di pasar saham domestik, tapi rencana itu tidak memberikan jadwal secara rinci.

PM China: Utang Pemerintah Aman dan Terkontrol

Medium
Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan utang pemerintah negara pada tingkat yang secara keseluruhan di level aman dan terkontrol, yang dananya untuk proyek penting yang akan dipastikan dan menawarkan pengereman masalah yang akan dilakukan dengan cara untuk menghindari risiko sistemik.

Investor telah mengkhawatirkan skala utang yang dibangun oleh pemerintah daerah China, yang dapat mengancam stabilitas sistem perbankan.

Komentar Wen ini dilaporkan kantor People's Daily, Senin seperti dikutip Reuters, yang dibuat dalam sebuah pidato yang didating kembali awal Januari di government's flagship financial work conference. Wen berjanji untuk mengandung dan meredakan risiko utang pemerintah dan menghindari penyebaran risiko keuangan. "Saat ini, utang pemerintah secara keseluruhan aman dan terkontrol," katanya.

"Kita sedang mengatasi masalah pengelolaan utang pemerintah lokal yang sangat serius. Melalui pembenahan dan peraturan, tren memperluas kendaraan investasi telah secara efektif berisi."

Kantor audit negara China mengatakan awal bulan ini telah menemukan 530 miliar yuan (US$84 miliar) penyimpangan yang melibatkan utang pemerintah lokal. Tapi gambaran itu hanya sebagian kecil dari 2-3 triliun yuan dari pinjaman, yang ekonom percayai tertimbun di utang pemerintah daerah di yuan 10,7 triliun pada akhir 2010.

Harga minyak tergerus untuk hari yang kedua

SYDNEY. Harga minyak mentah melemah untuk hari yang kedua. Koreksi harga minyak terjadi menjelang pertemuan para pemimpin Uni Eropa hari ini, untuk membahas krisis utang. Sejauh ini, krisis Eropa telah memperlambat perekonomian global, dan menimbulkan kekhawatiran penurunan konsumsi bahan bakar.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Maret tergerus sebesar 49 sen ke posisi US$ 99,07 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak yang sama bergeser ke level US$ 99,17 pada pukul 13.18 waktu Sydney. Sementara, minyak Brent untuk pengiriman Maret melemah 26 sen ke US$ 111,20 per barel di bursa ICE Futures Europe, London.

Sore ini, Uni Eropa akan bertemu di Brussels untuk menyelesaikan perjanjian defisit yang dipimpin oleh Jerman. Mereka juga akan membahas undang-undang untuk dana penyelamatan 500 miliar euro, yang akan dibentuk tahun ini. Pada 28 Januari lalu, Yunani dan kreditur swasta berhadap bisa mencapai kesepakatan terkait restrukturisasi utang dalam beberapa hari mendatang.

Ric Spooner, kepala analis CMC Markets menilai, hambatan terpenting berikutnya adalah pengumuman resmi mengenai restrukturisasi utang Yunani. "Sedangkan, dari sisi pasokan minyak, investor akan mengawasi setiap perkembangan dari Iran dalam menanggapi embargo ekspor minyak ke Uni Eropa," ujarnya, di Sydney.

Iran berselisih dengan negara-negara barat atas tuduhan menggunakan program nuklir sebagai kedok untuk mengembangkan senjata. Iran yang merupakan produsen minyak kedua terbesar di grup OPEC, menyangkal tuduhan tersebut. Namun, pada 23 Januari lalu, Menteri luar negeri Uni Eropa sepakat melarang impor minyak Iran mulai Juli, dan membekukan aset bank sentral Iran.

Jelang KTT Uni Eropa, Saham Asia Tenggelam

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia mengalami pelemahan di awal perdagangan Senin (30/1), dipicu data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih lambat dari perkiraan dan masalah yang belum terselesaikan dalam krisis utang Yunani.

Investor bersikap wait and see menjelang KTT Uni Eropa (UE) sore hari. Para pemimpin Blok UE akan menandatangani dana penyelamatan permanen untuk zona euro dan diperkirakan akan menyetujui anggaran berimbang sesuai aturan dalam undang-undang nasional, dengan masalah-masalah yang belum terpecahkan di Yunani membayangi selama diskusi.

Reuters mencatat FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di Asia, menyelinap 0,3 persen. Saham average Nikkei Jepang jatuh di awal perdagangan, terbebani oleh hasil pendapatan perusahaan yang mengecewakan, sementara pertumbuhan ekonomi kuartal 4-2011 AS lebih lemah dari yang diperkirakan meski tumbuh pada kecepatan tercepatnya dalam 1,6 tahun. Nikkei turun 0,2 persen ke 8.820,98, mengarah kerugian ketiganya berturut-turut, sementara indeks topix turun 0,2 persen ke 759,74.

Saham Seoul jatuh pada perdagangan awal akibat investor mengambil jeda setelah empat minggu reli, mengamati hasil pembicaraan utang Yunani dan sinyal ekonomi lebih lanjut sebelum menempatkan taruhan tambahan. Kejatuhan saham dipimpin saham bank, dengan Shinhan Financial turun 1,7 persen, sementara Woori Financial jatuh 1,8%. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) turun 0,5 persen.

Saham Australia flat di awal perdagangan, menimbang data pertumbuhan ekonomi AS yang menunjukkan lebih lambat dari yang diperkirakan dan masalah yang belum terselesaikan dalam krisis utang Yunani. Benchmark S&P/ASX 200 indeks hampir datar di 4.925,5. Selandia baru benchmark NZX 50 indeks naik ke 3.296,4.

Produk RDPT persiapan masuk ke pasar

JAKARTA. Tiga reksadana penyertaan terbatas (RDPT) siap meluncur ke pasar dalam waktu dekat ini. Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Fakhri Hilmi menjelaskan, saat ini, regulator tengah memproses izin tiga produk terbaru RDPT.

Fakhri menjelaskan, ketiga permohonan RDPT tersebut memiliki aset dasar berupa usaha di sektor riil. "Namun, belum dapat disebutkan secara rinci karena izinnya belum keluar. Nanti, kalau sudah keluar akan kami umumkan," ujar Fakhri, akhir pekan lalu.

Untuk produk RDPT, regulator baru memperbolehkan manajer investasi (MI) menginvestasikan dana di sektor riil. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran Bapepam-LK ke para MI. Aturan yang terbit di 2010 itu melarang penerbitan RDPT dengan aset dasar di luar sektor riil. Aturan itu bermaksud mendukung perkembangan sektor riil.

Tapi sebenarnya mulai 2011 lalu, Bapepam LK telah menggodok revisi peraturan IV.C.5 tentang reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas alias RDPT. Dalam revisi tersebut, aset dasar RDPT bakal semakin bervariasi karena MI tak hanya boleh menempatkan dana pada sektor riil tapi juga bisa berinvestasi pada Usaha Kecil Menengah (UKM) dan portofolio efek.

Namun, hingga hari ini, aturan tersebut belum diluncurkan karena masih terganjal masalah perbedaan pengertian dalam catatan keuangan antara UKM dengan perusahaan pada umumnya.

MI sudah siap
Walau masih terbatas, sejumlah manajer investasi sudah mulai melirik menerbitkan RDPT dengan aset dasar sektor riil pada tahun ini.
Ambil contoh PT BNI Asset Management. MI tersebut berencana menerbitkan RDPT, yang dananya akan dialokasi kan untuk membiayai sejumlah proyek sektor riil.

Proyek yang dijajaki BNI antara lain proyek properti, pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan, dan proyek-proyek infrastruktur yang digarap oleh perusahaan pelat merah. "Mudah-mudahan bisa cepat selesai. Nilainya sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar," ujar Direktur Utama BNI Asset Management Idhamshah Runizam.

Tahun ini, BNI Asset Management menargetkan bisa meraup tambahan dana kelolaan sekitar Rp 2 triliun, menjadi Rp 7 triliun. Di akhir tahun lalu, dana kelolaan mereka adalah sekitar Rp 5 triliun. Dari target penambahan itu, sekitar Rp 400 miliar ingin diraih dari reksadana terbuka atau open end sedangkan sisanya sekitar Rp 1,6 triliun akan diperoleh dari reksadana terproteksi dan RDPT.

PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) juga hendak menerbitkan RDPT di awal tahun ini. Komisaris KREN Andreas Tanadjaya menjelaskan, target perolehan dana RDPT ini adalah Rp 1 triliun. "Kami akan luncurkan satu RDPT dulu. Kalau bisa, sebelum Maret 2012 sudah diluncurkan karena permintaannya saat ini sudah banyak," ujar dia. Dalam rencana terkini KREN, RDPT tersebut akan menempatkan dana kelolaannya di proyek-proyek infrastruktur.

Demikian juga PT Permodalan Nasional Madani Investment Management (PNM IM) yang berencana menerbitkan RDPT di semester I tahun ini. Produk tersebut akan digunakan untuk pembiayaan usaha mikro kecil (UMK) melalui unit layanan modal mikro (ULaMM) PNM.

Menurut Bapepam-LK, calon RDPT tersebut masih tergolong beraset dasar sektor riil karena bertujuan untuk menggerakkan sektor riil. "RDPT masih akan diluncurkan dengan menggandeng PNM IM sebagai diversifikasi pembiayaan selain dari perbankan. Namun, nilainya belum ditentukan," kata Arief Mulyadi, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM, induk perusahaan PNM IM, kepada KONTAN.

Bursa Asia tumbang menjelang pertemuan Uni Eropa

TOKYO. Ketidakpastian dalam perekonomian global kembali memicu jatuhnya bursa saham Asia. Indeks acuan regional tumbang untuk pertama kalinya dalam empat hari perdagangan. Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,2% ke posisi 122,74 pada pukul 09.47 di Tokyo. Sementara, indeks Nikkei 225 tergerus 0,46%, lalu indeks Kospi jatuh 0,98%, dan indeks Australia S&P/ASX 200 melemah 0,13%.

Bursa regional tertekan menjelang pertemuan puncak Eropa untuk membahas krisis utang. Pasar juga tertekan karena data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat di bawah ekspektasi. Padahal, pekan lalu, bursa regional berhasil mencapai penguatan mingguan yang terpanjang setidaknya dalam satu tahun terakhir. Itu terjadi, lantaran ada sentimen positif dari China, juga ada sinyal pemulihan ekonomi AS dan Eropa.

Pagi ini, beberapa saham berkapitalisasi besar melemahkan otot indeks. Misalnya, saham pemasok bahan bangunan James Hardie Industries SE yang pasar terbesarnya di AS, tumbang 1,7% di Sydney. Lalu, saham produsen mesin industri, Mitsubishi Electric Corp. anjlok 12% di Tokyo, setelah pemerintah mengubah beberapa kontrak pertahanan dan kedirgantaraan.

Toshiyuki Kanayama, analis pasar Monex Inc. menyebut, pertumbuhan ekonomi AS di bawah perkiraan, dan itu menjadi sentimen negatif. "Pasar terlihat terlalu panas (overheated), sehingga investor cenderung menggunakan laporan tersebut sebagai alasan untuk menjual atau profit taking," ujarnya, di Tokyo.

Pasar SUN semarak, harga kian tinggi

JAKARTA. Setelah Indonesia menyabet investment grade, pasar Surat Utang Negara (SUN) semakin bergairah. Harga SUN bertenor 10 tahun melambung mencapai rekor tertinggi dalam empat bulan pada pekan lalu. Analis obligasi memprediksi, kenaikan harga SUN dan penurunan imbal hasil (yield) masih terbuka, meski tidak besasr.

Semarak pasar SUN terlihat dari hasil dua lelang SUN yang berlangsung di awal tahun ini. Lelang pertama pada Selasa (10/01), permintaan penempatan dana yang masuk dari investor mencapai Rp 27,6 triliun. Angka itu hampir empat kali lipat daripada target perolehan dana pemerintah, yang cuma Rp 7 triliun.

Lelang kedua di Kamis (26/01) lebih ramai lagi. Dari target Rp 7 triliun, permintaan penempatan dana yang masuk delapan kali lipatnya, yakni Rp 50,13 triliun. Akhirnya, pemerintah pun mengambil lebih banyak dari target yaitu sebesar Rp 10,5 triliun.

Tingginya minat investor itu melambungkan harga SUN mulai yang bertenor pendek hingga panjang. SUN seri benchmark FR0061 yang betenor 10 tahun menyentuh harga tertinggi sejak Oktober 2011 pada level 111,630, di Kamis (26/01). Yield-nya pun merosot menjadi 5,503%.
Harga SUN seri acuan FR0058 sudah mendaki duluan. Pada Senin (23/01), SUN berjangka 20 tahun itu, menembus harga tertingginya di level 118,005, dengan yield sebesar 6,626%.

Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Indonesia Asset Management, mengatakan, dengan meraih peringkat investment grade, Indonesia punya peluang besar kebanjiran dana asing, baik dana jangka pendek maupun dana panjang. "Peringkat ini juga secara langsung akan membuat risk premium Indonesia turun," kata Desmon. Aliran dana asing dan penurunan premi risiko Indonesia itulah yang akan mengerek harga SUN tahun ini.

Fadlul Imamsyah, Head of Equity Investment CIMB Principal Asset Management, optimistis harga SUN masih bisa menanjak. Alasan Fadlul, Bank Indonesia (BI) kini giat menggunakan SUN sebagai instrumen kebijakan moneternya. "Faktor positif masih lebih dominan daripada sentimen negatifnya," kata Fadlul. BI memiliki amunisi dana sekitar Rp 70 triliun hingga Rp 80 triliun untuk mendukung operasi tersebut.

Sudah makin terbatas
Biar begitu, kenaikan harga SUN, menurut Fadlul, sudah tidak akan terlalu tinggi. "Yield obligasi pemerintah saat ini sudah semakin rendah, hingga ruang untuk penurunannya lagi sudah terbatas. Dengan demikian kenaikan harga SUN di pasar sekunder juga akan terbatas," ujar dia.

Dia menduga, yield obligasi pemerintah akan turun apabila laju inflasi sepanjang 2012 ini turun. Asumsi tersebut mempertimbangkan bahwa ekspektasi yield SUN satu tahun relatif mengikuti pergerakan inflasi sepanjang satu tahun. Dia mencontohkan, saat ini yield obligasi pemerintah bertenor satu tahun sekitar 3,8% hingga 3,9%.

"Inflasi satu tahun juga sama sekitar 3,8%. Kalau dengan tenor yang lebih panjang, maka ekspektasi yield-nya adalah inflasi plus risk premium. Sehingga kalau inflasi turun, maka yield juga akan turun," ujar dia.

Namun, laju inflasi bisa menjadi senjata yang memukul balik harga SUN. Apabila pemerintah jadi membatasi penggunaan bahan bakar (BBM) atau justru menaikkan harga BBM, inflasi pasti akan naik sehingga yield SUN juga terkerek dan harga SUN melemah. "Pergerakan yield akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah terkait BBM," kata Syuhada Arief, Vice President Investment CIMB Principal Asset Management akhir pekan lalu.

I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities, menambahkan, kenaikan harga SUN kini terbatas karena imbal hasil SUN saat ini sudah semakin rendah. Tak hanya itu, akumulasi yang dilakukan investor asing juga dipengaruhi oleh kestabilan nilai tukar rupiah. Apabila nilai tukar rupiah melemah, ada potensi asing akan melakukan penjualan. "Ini akan mendorong harga SUN kembali turun," imbuh I Made.

Tenang, Sentimen Downgrade Fitch Hanya Sesaat

INILAH.COM, Jakarta - Fitch Rating memangkas peringkat utang Spanyol dan Italia pada akhir pekan lalu, lalu bagaimanakah dampaknya terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini?

Pengamat pasar modal David Cornelis mengungkapkan, pemangkasan rating tersebut telah diproyeksikan pasar saham. Namun untuk waktu dan dampaknya secara spesifik yang belum diketahui pasar saham.

"Efek dari downgrade (pemangkasan) pasti sudah diproyeksikan sebelumnya, jadi penurunan rating tersebut hanya sekadar sentimen jangka pendek ke pasar. Secara jangka panjang sudah terfaktorkan ke dalam valuasi secara umum untuk 2012, sejak akhir tahun lalu," tuturnya kepada INILAH.COM di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dengan demikian, lanjutnya, pemangkasan tersebut tidak akan memberikan kejutan bagi pasar. Pasalnya, sikap Fitch Rating ini merupakan bentuk konfirmasi dari kemungkinan-kemungkinan asumsi negatif yang ada terkait krisis Eropa.

"Secara fundamental, tentu mengkonfirmasi probabilitas asumsi-asumsi negatif yang memang sudah difaktorkan ke dalam valuasi sebelumnya. Jadi tentu pasar tidak surprised (terkejut) lagi dengan berita ini, 'setidak surprise-nya juga' nanti ketika S&P memberi Indonesia 'investment grade' mengikuti Fitch dan Moody's sebelumnya," paparnya.

Menurutnya, selama sepekan kemarin, IHSG telah lima kali gagal menembus level psikologis dan masih sangat fluktuatif dalam perdagangan harian dengan deviasi tipis di level rata-rata 3.963. "(IHSG) bergerak mixed dalam trading range seminggu terakhir, bermain aman di zona sempit dengan support dan resistance 3.939-4.002.," ungkapnya.

Ia menyatakan, IHSG untuk jangka pendek masih akan terkonsolidasi dengan risiko penurunan di kisaran 3.910-3.887. Sementara pergerakan IHSG untuk jangka menengah dan panjang masih berpotensi menguat. Selama pekan ini IHSG diprediksikan akan bergerak pada kisaran 3.887-4.110.

"Trading range sepekan 3.887-4.110, dengan stocks pick (pilihan saham) ADRO (Adaro Enegy Tbk), ASII (Astra International Tbk), BTEL (Bakrie Telecom Tbk),
HRUM (Harum Energy Tbk), INCO (International Nickel Indonesia Tbk), SMGR (Semen Gresik Tbk), dan TINS (Timah Tbk)," ujarnya.

Seperti diketahui, Fitch memangkas peringkat kredit utang Italia dan Spanyol, serta beberapa negera Eropa lainnya. Hal ini mengindikasikan akan adanya pemangkasan lebih lanjut dalam dua tahun ke depan.

Lembaga pemeringkat rating ini menyatakan, negara-negara tersebut dalam jangka pendek rentan terkena guncangan moneter dan keuangan. "Akibatnya negara-negara ini, menurut pandangan Fitch, tidak memperoleh manfaat penuh dari status cadangan mata uang euro," ungkap pernyataan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/1).

Fitch memangkas rating Italia ke A-minus dari A-plus, Spanyol untuk A dari AA-minus, Belgia untuk AA dari AA-plus, Slovenia untuk A dari AA-minus dan Siprus menjadi BBB-minus dari BBB atau hanya satu takik (notch) di atas status 'sampah'. Semua status diberi pandangan negatif (negative outlook).

Bursa Saham dan Rupiah Berkorelasi Negatif

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Senin (30/1) diprediksi melemah tipis. Rilis data manufaktur China jadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan tipis rupiah awal pekan ini salah satunya dipicu spekulasi pasar atas laporan PMI Manufacturing Index China, pada Rabu (1/2). Angkanya, sudah diperkirakan merosot kembali.

Pasalnya, dalam 3 bulan berturut-turut pun (Oktober, November, dan Desember), trennya turun terus. Pada Februari ini, China melaporkan angka manufaktur untuk Januari 2012 yang angkanya juga bisa terus merosot lagi untuk dua bulan berikutnya dari angka terakhir 50,3.

"Tapi, pelemahan rupiah bersifat terbatas pada kisaran 9.040 per dolar AS. Untuk kembali menguat, level bawahnya, butuh penembusan di bawah 8.885. "Tapi, target penguatan rupiah pekan ini, seharusnya selama bertahan di bawah 8.908 rupiah bisa kembali menguat ke level 8.800," katanya kepada INILAH.COM.

Secara fundamental, tipisnya pelemahan rupiah karena mata uang RI ini mendapat dukungan dari peluang China untuk menurunkan suku bunga acuannya seiring negatifnya data manufaktur itu. "Spekulasi atas China untuk menurunkan suku bunga acuannya, seharusnya memperlemah dolar AS," ujarnya.

Pasalnya, China memiliki devisa US dollar terbesar setelah AS sehingga memperkuat harga komoditas, minyak, emas dan batu bara dan membantu penguatan rupiah.

Christian menjelaskan, pemangkasan suku bunga lanjut dari Bank Sentral China (PBoC) bertujuan untuk mencegah hard landing atau perlambatan ekonomi yang lebih tajam. "Setelah itu, dalam sepekan ke depan, rupiah akan flat seiring prospek pelemahan bursa saham regional pekan ini," imbuhnya.

Dalam situasi normal, lanjut dia, jika bursa regional melemah, hraga komoditas juga turun dan rupiah pun seharusnya melemah. "Tapi, pelemahan bursa saham regional saat ini berkorelasi negatif dengan pergerakan rupiah. Karena itu, koreksi bursa regional justru jadi topangan penguatan harga komoditas maupun rupiah," ucapnya.

Korelasi negatif itu, dipicu oleh terjadinya arus modal masuk (capital inflow) karena Indonesia dinilai pasar relatif aman untuk investasi.

Selain manufatktur China yang diprediksi negatif, pasar juga akan mencermati imbas negatifnya pada Jepang, Korea dan Singapura. "Ketiga negara ini juga akan merilis data factory output-nya pada pekan ini," ucap Christian. "Factory Output, di Jepang, Korea dan Singapura akan terpengaruh negatif."

Hanya saja, untuk India masih cukup kebal dari goncangan sehingga berkorelasi negatif dengan bursa regional. "Ini juga yang faktor terbatasnya pelemahan rupiah," paparnya.

Selain itu, imbuh dia, pasar juga akan melihat laporan pendapatan korporasi di Asia yang pekan ini akan dirilis mulai dari Panasonic, Sonny di Jepang dan LG Electoronic di Korea. Kinerja keuangan ini seharusnya memberikan sentimen positif terutama untuk bisnis televisi. "Untuk jangka panjang, pemangkasan suku bunga China masih bisa menguatkan rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Jumat (27/1) ditutup melemah 20 poin (0,22%) ke level 8.971/8.981 per dolar AS.

Mengharap berkah laporan kinerja emiten

JAKARTA. Jalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menanjak masih terbuka. Berbagai faktor domestik bisa menjadi pengungkitindeks saham. Satu di antaranya adalah publikasi laporan keuangan tahun 2011 yang mulai berlangsung akhir Januari ini.

Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures, menuturkan, investor menanti laporan kinerja emiten-emiten blue chips yang memiliki nilai kapitalisasi besar di pasar. Sektor perbankan menjadi fokus para pemodal.

Kinerja tiga emiten bank yang paling ditunggu adalah Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan Bank Mandiri Tbk (BMRI). "Laporan kinerja emiten bank memiliki peran besar untuk mendongkrak IHSG," kata dia, kemarin (29/1).

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada menambahkan nama beberapa emiten yang pelaporannya akan mendorong naik indeks. Mereka adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS.

Sentimen positif di musim pelaporan kinerja keuangan tahunan seperti sekarang, bertambah kencang dengan pengumuman rencana pembagian dividen. "Para investor telah siap mengambil posisi beli saham emiten yang mencatatkan performa baik pada 2011," kata pengamat pasar modal Stefanus P. Susanto.

Tapi, Satrio Utomo Kepala Riset Universal Broker Indonesia, mengingatkan, euforia laporan kinerja pekan ini bakal dibayangi aksi profit taking. Maklum, IHSG sebulan ini sudah naik cukup tinggi. Sejak awal Januari, IHSG sudah naik 4,65%.

Satrio memprediksi pekan ini IHSG akan bergerak mix di kisaran 3.950-4.050. Senin (30/1), ia mengindikasikan IHSG bergerak bearish dalam kisaran yang sempit, antara 3.970 hingga 4.000.

Sedang, Stefanus memperkirakan IHSG hari ini cenderung menguat di kisaran 3.970-4.015. Pada musim laporan keuangan seperti sekarang, ia memperkirakan IHSG akan bergerak di atas 4.000.

Hitungan Ariston, hingga pertengahan Februari IHSG mampu menembus angka 4.070. "Namun sepekan ini IHSG akan konsolidasi dan laju tertahan adanya aksi ambil untung," ujar dia.

Enam dari 10 analis yang disurvei KONTAN memprediksi IHSG hari ini berpotensi bullish. Sedangkan empat analis melihat IHSG dalam tren bearish.

IHSG Lanjut Koreksi, Buru 'Big Cap'

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada awal pekan, Senin (30/1) diprediksikan melanjutkan koreksi. Berikut saham-saham pilihan yang bisa diperdagangkan.

Analis pasar modal Yuganur Wijanarko dari HD Capital memperkirakan, sentimen mixed dari bursa Amerika akan menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksinya. Sebab, peluang rebound pasar global akan terbuka.

Koreksi pasar ini akan dimanfaatkan investor IHSG untuk mengakumulasi saham-saham blue chips berkapitalisasi besar. “Rebound pasar global diyakini investor karena indeks Dow Jones terkoreksi tipis,” ujarnya.

Dow Jones pada perdagangan akhir lalu ditutup minus tipis, meski pasar kecewa dengan data penjualan rumah yang turun di luar perkiraan. Pelaku pasar masih optimis dengan data indikator ekonomi Amerika lainnya seperti earning korporasi dan klaim pengangguran.

Data kinerja perusahaan-perusahaan besar di Amerika masih menguatkan optimisme pasar mengenai pertumbuhan ekonomi. Selain jobless claim mingguan juga masih di bawah angka 400 ribu dan durable good AS juga naik meski tidak signifikan .

Pekan ini, optimisme pasar global terhadap perkembangan positif perekonomian Amerika akan diuji lagi lewat data-data ekonomi seperti consumer spending, penjualan otomotif, data produktifitas dan kegiatan manufaktur serta angka nonfarm payroll.

Sebab data-data kekuatan konsumsi AS yang menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi sebenarnya belum terlalu mengkonfirmasi ekonomi telah pulih. Mengingat angka PDB pada kuartal empat 2011 hanya tumbuh 2,8%.

“Ini takkan memicu pertumbuhan ekonomi global secara signifikan, karena perkembangan Eropa masih suram,” lanjut Yuganur.

Pelaku pasar keuangan, ujarnya, mengharapkan realisasi program quantitative easing jilid tiga segera dilakukan Bank Sentral AS The Fed. Sebab, data perumahan dan tenaga kerja masih lemah. Inilah yang membuat Dow Jones masih bisa bertahan dengan koreksi yang relatif tipis.

Dalam kondisi ini, ia merekomendasikan beberapa saham seperti Astra International (ASII), Bumi Resources (BUMI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Gudang Garam (GGRM). “Trading buy dengan saham-saham tersebut,” ia merekomendasikan.

ASII (TP 81.500)
Koreksi untuk menutup kisaran harga sebelum tarikan penutupan pekan lalu dapat digunakan masuk ke emiten otomotif dengan market cap terbesar di IHSG. Secara teknikal mulai ada perubahan dari posisi short term downtrend ke potensi minor uptrend untuk mengejar teritori diatas Rp80 ribu. Entry 1: 78.900, entry 2: 78.400, cut loss point : 77.250.

GGRM (TP 58.100)
Emiten konsumer rokok in terkoreksi cukup tajam dalam sehari tanpa sebab yang jelas dengan volume besar dan keadaan stokastik jatuh ke jenuh jual. Semua ini setup optimal untuk terjadinya bargain hunting dan oversold relief rally paling tidak ke Rp57.500-58.100. Entry 1: 56.500, entry 2: 55.400, cut loss point: 53.800

BUMI (TP 2.650)
Emiten batubara lainnya yang fokus terhadap ekspor dan sangat diuntungkan penguatan rupiah terhadap dolar AS untuk restrukturisasi utangnya. Secara teknikal menarik, dengan daily stochastic bersiap cross up memberikan sinyal upward momentum untuk beranjak diatas level psikologis Rp2.600. Entry 1: 2.500, entry 2: 2.400, cut loss point: 2.325.

BBRI (TP 7.250)
Pascaproses koreksi minor biasa dalam formasi uptrend, emiten perbankan BUMN dengan campuran mikro UKM ritel dan sangat sensitif terhadap pergerakan rupiah. Sebab, memiliki basis pinjaman dalam obligasi domestik. Kelihatannya, BBRI dapat melanjutkan kembali rebound yang tertunda. Entry 1: 7.000, entry 2: 6.850, cut loss point: 6.750. [nat]

Laju IHSG Kembali Terganjal

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu sepanjang pekan lalu. IHSG tak mampu mengikuti irama bursa global yang sedang menguat, didorong oleh membaiknya data perekonomian dan juga laporan keuangan yang cukup baik.

Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG hanya menguat tipis setelah libur Imlek. Belum pulihnya kondisi bursa regional karena masih banyak yang libur Imlek, membuat investor menahan diri dan memilih konsolidasi.

Berikut pergerakan IHSG selama pekan lalu:
  • Selasa (24/1/2012), IHSG menguat tipis 8,068 poin (0,20%) ke level 3994,583.
  • Rabu (25/1/2012), IHSG melemah 30,978 poin (0,78%) ke level 3.963,605.
  • Kamis (26/1/2012), IHSG menguat 19,829 poin (0,50%) ke level 3983,434.
  • Jumat (27/1/2012), IHSG naik tipis 2,976 poin (0,07%) ke level 3.986,410.

Bursa Wall Street akhir pekan lalu kembali ditutup melemah setelah data menunjukkan perekonomian AS melemah pada kuartal terakhir di 2011. Reli pasar saham yang sudah berlangsung sejak awal 2011 pun terhenti.

Pada perdagangan Jumat (27/1/2012), indeks Dow Jones ditutup melemah 74,17 poin (0,58%) ke level 12.660,46. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 2,10 poin (0,16%) ke level 1.316,33, namun Nasdaq menguat 11,27 poin (0,40%) ke level 2.816,55.

Koreksi yang menyambangi bursa-bursa global, menyusul penurunan peringkat sejumlah negara di Eropa akan menjadi sentimen negatif yang mengganjal laju IHSG. Pada perdagangan Senin (30/1/2012), IHSG diprediksi kembali bergerak melemah.

Bursa-bursa regional bergerak melemah pada pagi ini. Berikut posisi bursa regional pada Senin pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 37,43 poin (0,42%) ke level 8.803,79.
  • Indeks KOSPI melemah 16,78 poin (0,85%) ke level 1.948,05.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Jumat (27/1) IHSG menguat tipis namun belum berhasil break dari garis Resistancenya. Sementara dari pergerakan indikator, stochastic bergerak downtrend meninggalkan area overbought dengan RSI yang mulai bergerak uptrend. Pada perdagangan Senin (30/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3947-4028. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, HRUM, dan JPFA. Secara teknikal, pada perdagangan Jumat (27/1) IHSG menguat tipis namun belum berhasil break dari garis Resistancenya. Sementara dari pergerakan indikator, stochastic bergerak downtrend meninggalkan area overbought dengan RSI yang mulai bergerak uptrend. Pada perdagangan Senin (30/1), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3947-4028. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. INDY, HRUM, dan JPFA.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (30/1) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.939-3.962 dan resistance 3.994-4.005. IHSG membentuk pola menyerupai bullish engulfing . Posisi candle sedikit di atas middle bollinger bands . MACD masih bergerak turun dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba reversal naik menyentuh area overbought Sentimen negatif dari pergerakan bursa saham AS dan Eropa kemungkinan bisa memberikan tekanan pada pergerakan IHSG. Tetapi, adanya harapan bagi IHSG untuk naik kemungkinan bisa menahan koreksi IHSG. Kemungkinan IHSG melanjutkan pergerakan konsolidasinya.

(qom/qom)

Inilah Saham Pilihan Senin (30/1)

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan akan bergerak mixed di level 3.950-4.006 pada perdagangan saham Senin (30/1).

Hal itu disampaikan Analis PT Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto, akhir pekan ini." Secara teknikal indeks diperkirakan akan bergerak mixed dengan kisaran 3.950-4.006," ujar Jansen.

Menurut Jansen, data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta perkembangan seputar negoisasi ulang program restruktrisasi Yunani dapat memberikan sentimen terhadap indeks.

Sementara itu, Analis PT Batavia Prosperindo Securities Billy Budiman memprediksikan, indeks saham cenderung melemah. Hal itu dipengaruhi indeks saham global yang sudah overbought dan tidak menembus resistance yang kuat. Selain itu, pelaku pasar juga akan melihat perkembangan kondisi Yunani. Sentimen positif yang akan mempengaruhi bursa saham yaitu Rupiah yang terus menguat dan lembaga pemeringkat S&P yang akan menaikkan rating Indonesia menjadi investment grade pada Februari."IHSG akan bergerak di level support 3.950 dan level resistance 4.020," tutur Billy saat dihubungi INILAH.COM, Minggu (29/1).

Kepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang menuturkan, IHSG sangat rawan terkena profit taking memasuki Februari. Menurutnya, sentimen positif dari dalam negeri mulai minim dan pasar mulai kembali fokus pada masalah Eropa. Hal itu dikarenakan akan banyak bond repayment pada Februari hingga April. Edwin memprediksikan IHSG akan berada di level 3.961-4.005 pada perdagangan saham Senin (30/1).

Untuk rekomendasi saham, Jansen merekomendasikan saham yang dapat diperhatikan untuk day trading antara lain PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Alam Sutera Tbk (ASRI), da saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Sedangkan Billy merekomendasikan pelaku pasar untuk take profit di saham-saham blue chip.

Trading Buy BMRI, BBRI dan SMCB

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG dalam sepekan ke depan diprediksi menguat. Dipertahankan suku bunga The Fed di level rendah hingga akhir 2014 masih jadi katalisnya. Tiga saham layak trading.

Investment analyst PT GMT Asset Management Nico Simatupang mengatakan, potensi penguatan IHSG dalam sepekan ke depan salah satunya karena faktor kebijakan Bank Sentral AS The Fed. Selain itu, ekspektasi pasar atas diluncurkannya kembali program Quantitative Easing (QE) tahap ketiga juga turut men-support market.

Secara teknikal pun, IHSG masih berada dalam pola bullish. “Dalam sepekan ke depan, tren pergerakan IHSG masih naik. Support IHSG di level 3.926 dan resistance 4.036,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pada perdagangan Jumat (27/1) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 2,98 poin (0,07%) ke level 3.986,41 dengan intraday tertinggi 3.992,899 dan terendah 3.969,456. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang juga naik tipis 0,57 poin (0,08%) ke level 702,622. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Akhirnya, IHSG mendarat pada teritori positif. Bagaimana Anda melihat arah IHSG dalam sepekan ke depan?
Dalam sepekan ke depan, tren pergerakan IHSG masih naik. Support IHSG di level 3.926 dan resistance 4.036

Faktor apa saja yang mendorong penguatan indeks?
IHSG masih didukung oleh sentiment positif yang datang dari AS setelah Bank Sentral The Fed memutuskan untuk memperpanjang kebijakan suku bunga rendah 0-0,25% hingga akhir 2014 dari rencana semula hingga pertengahan 2013. Di sisi lain, di market ada ekspektasi diluncurkannya kembali Quantitative Easing (QE) tahap ketiga. Itulah faktor yang mensupport pasar.

Penjelasan teknikalnya bagaimana?
Secara teknikal pun, indeks saat ini masih dalam posisi bullish.

Faktor apa saja yang bisa menggagalkan penguatan indeks pekan ini?
Market masih terhambat oleh negosiasi ulang Yunani soal debt swap dengan para kreditor swasta yang belum mencapai kata sepakat dalam dua hari terakhir pekan lalu. Para kreditor swasta inginkan yield 4% sedangkan Yunani dan petinggi Uni Eropa inginkan kupon obligasi yang direstrukturisasi (obligasi lama ditukar dengan obligasi baru dan nilainya dipangkas (hair cut) 50% dan dengan bunga yang baru)itu hanya 3,5% di bawah 4%.

Jika negosiasi itu alot dan berlarut-larut, IHSG berpeluang melemah dalam sepekan ke depan. Jika negosiasi itu alot, pasar cemas Yunani akan gagal bayar pada utang yang jatuh tempo pada awal Maret 2012.Inilah yang ditunggu-tunggu pasar.

Bagaimana dengan sentiment dari dalam negeri?
Dari dalam negeri, pasar juga menanti rilis inflasi Januari 2012 pekanini. Beras harganya naik dan dikhawatirkan berkontribusi signifikan pada inflasi Januari. Jika inflasi melonjak, indeks akan mendapat tekanan negatif seiring kekhawatiran investor atas peluang BI rate ke depannya. Sebaliknya, jika inflasi rendah IHSG akan melanjutkan penguatan. Itulah agenda market dalam sepekan ke depan.

Saham-saham pilihan Anda?
Saham-saham pilihannya, sektor perbankan yang besar seperti PT Bank Mandiri (BMRI) dengan target Rp7.100 dalam sepekan ke depan. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target Rp7.150; dan di sektor semen PT Holcim Indonesia (SMCB) yang punya upside potential ke level Rp2.375 dalam sepekan ke depan. Saham semen lainnya dalam tren turun.

Apa rekomendasi Anda untuk saham-saham tersebut?
Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut.