Senin, 30 Januari 2012

Rupiah keok karena spekulasi ekonomi Asia melambat

JAKARTA. Spekulasi melambatnya perekonomian regional memicu rupiah melemah untuk hari yang kedua. Mata uang Garuda tergerus 0,2% ke posisi Rp 9.003 per dollar AS pada pukul 9.47 di Jakarta.

Kekhawatiran atas kondisi perekonomian Asia menyebabkan surutnya permintaan terhadap aset-aset domestik, sehingga otot rupiah pun tergerus. Spekulasi tersebut muncul, seiring lemahnya proyeksi beberapa data ekonomi Asia yang bakal dirilis pekan ini.

Salah satunya, ekspor Indonesia pada Desember lalu yang diprediksi hanya naik 4,1%, lebih rendah dari pencapaian November yang sebesar 8,3%. Ini merupakan kenaikan terkecil sejak September 2009. Pemerintah dijadwalkan merilis data tersebut pada 1 Februari. Selain itu, pertumbuhan manufaktur China diprediksi terkontraksi pada bulan ini.

Taufan Tito, trader valas dari Bank Rakyat Indonesia menuturkan, bank sentral tidak ingin rupiah melemah terlalu dalam, yang bisa menambah masalah pada inflasi. "Untuk saat ini, rupiah cenderung mendekati level 8.900 dibanding level 8.500. Ini memicu kekhawatiran adanya perlambatan ekonomi," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar