Selasa, 20 Desember 2011

Asing Net Buy, IHSG hanya Turun 0,4%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah 17,9 poin atau 0,4% ke 3.752,34 pada penutupan perdagangan Selasa (20/12). Volume perdagangan mencapai 6,8 miliar saham senilai Rp3,4 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 142 saham turun, 91 saham naik dan 91 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy Rp102,02 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,4 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Indeks JII turun 4,14 poin ke 521,15, indeks ISSI turun 0,8 poin ke 121,71 dan indeks LQ45 turun 3,01 poin ke 662,02. Pelemahan dialami sektor pertambangan yang turun 24,93 poin ke 2.468,50 disusul sektor perdagangan 7,8 poin ke 558.

Sementara hanya dua sektor yang menguat seperti sektor keuangan yang naik 1,1 poin ke 494 dan sektor perkebunan naik 0,9 poin ke 2.098.

Sementara bursa Asia sebagian mulai menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,06%, indeks Nikkei naik 0,45, indeks Kospi naik 0,9%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks STI turun 0,3%, indeks Shanghai turun 0,1%.

Sementara bursa Eropa sudah tergelincir di awal perdagangan. Indeks FTSE turun 0,6% ke 5.332, indeks CAC turun 0,2% ke 2.9656 dan indeks DAX turun 0,2% ke 5.657,65.

Sentimen ECB Picu Bursa Eropa Memerah

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa tergelincir pada awal perdagangan Selasa (20/12) setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) memupus harapan untuk membeli obligasi secara agresif.

Indeks FTSE turun 0,6% ke 5.332, indeks CAC turun 0,2% ke 2.9656 dan indeks DAX turun 0,2% ke 5.657,65. Indeks saham bluechip turun 0,3%. "Risiko penularan krisis kembali meningkat setelah para pemimpin politik menangguhkan langkah penghematan anggaran untuk mendukung pemulihan Eropa. Kondisi ini menaikkan ketidakpastian baru," kata analis di LCG Trading, Nam Truong, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Penurunan dialami saham UBS yang turun 1,3%, saham Societe Generale turun 0,7%.

Sementara bursa Asia sebagian mulai menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,06%, indeks Nikkei naik 0,45, indeks Kospi naik 0,9%, indeks KLSE naik 0,1%, indeks STI turun 0,3%, indeks Shanghai turun 0,1%.

Semakin sore, tekanan terhadap indeks semakin dalam

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bergerak searah dengan bursa Asia. Di saat sebagian besar bursa Asia ditutup naik, IHSG masih terbenam di zona merah. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun 0,48% menjadi 3.752,338.

Sekitar 137 saham ditransaksikan melorot. Sementara, jumlah saham yang naik mencapai 79 dan 84 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini terbilang ramai dengan melibatkan 6,820 miliar saham senilai Rp 3,802 triliun.

Delapan sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar adalah sektor perdagangan turun 1,38%, sektor pertambangan turun 1%, dan sektor industri dasar yang turun 0,95%. Sementara, ada dua sektor yang tercatat naik yakni sektor keuangan dan agrikultur dengan kenaikan masing-masing 0,23% dan 0,05%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar di antaranya: PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) turun 9,32% menjadi Rp 2.675, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 8,70% menjadi Rp 315, dan PT Duta Anggada Realty (DART) turun 7,27% menjadi Rp 255.

Sedangkan beberapa saham yang berhasil bertengger di posisi top gainers adalah PT Centrin Online (CENT) naik 35% menjadi Rp 81, PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 25% menjadi Rp 2.500, dan PT Arthavest (ARTA) naik 20% menjadi Rp 600.

IHSG Terkoreksi 17 Poin Akibat Ambil Untung

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 17 poin akibat aksi profit taking di saham-saham unggulan. Sentimen krisis global yang membuat risiko semakin tinggi memberi tekanan ke pelaku pasar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.040 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 13,705 poin (0,36%) ke level 3.782,992 dibantu penguatan bursa-bursa Asia di tengah situasi global yang masih belum kondusif. Risiko krisis Eropa masih tinggi sehingga memberi sentimen negatif.

Laju penguatan IHSG terhambat oleh situasi global yang belum kondusif. Setelah naik ke posisi puncak di 3.789,876 indeks langsung terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 1,334 poin (0,04%) ke level 3.768,953. Indeks bergerak labil, naik-turun antara zona merah dan hijau akibat masih tingginya risiko global. Indeks berhenti di zona merah dengan pelemahan tipis.

Indeks jatuh semakin dalam memasuki perdagangan sesi II akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Indeks pun sempat ambles hingga posisi terendahnya di

Mengakhiri perdagangan, Selasa (20/12/2011), IHSG ditutup turun 17,949 poin (0,48%) ke level 3.752,338. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,012 poin (0,46%) ke level 662,022.

Hampir seluruh saham-saham di lantai bursa terkena tekanan jual, membuat mayoritas indeks sektoral pun memerah. Hanya indeks sektor agrikultur dan finansial yang mampu menguat.

Indeks tak lagi bergerak labil di perdagangan sesi sore, tetapi ambruk di zona merah dan nyaris sulit untuk keluar. Investor semakin gencar melepas saham akibat situasi pasar global yang serba tak pasti.

Walaupun demikian, kepercayaan diri investor asing masih sangat tinggi. Saat pemodal lokal melarikan dananya, asing justru terus menempatkan duitnya di pasar modal dengan transaksi tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 102,046 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.737 kali pada volume 6,82 miliar lembar saham senilai Rp 3,802 triliun. Sebanyak 91 saham naik, sisanya 141 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia yang pagi tadi kompak menguat kini bergerak mixed. Beberapa jatuh ke teritori negatif seperti bursa saham China dan Singapura. Sentimen krisis global memberi sentimen negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,30 poin (0,10%) ke level 2.215,93.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 9,99 poin (0,06%) ke level 18.080,20.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 40,36 poin (0,49%) ke level 8.336,48.
  • Indeks Straits Times melemah 8,96 poin (0,34%) ke level 2.609,13.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Prima (LPIN) naik Rp 500 ke Rp 2.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 300 ke Rp 62.500, Myoh (MYOH) naik Rp 190 ke Rp 1.390, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 150 ke Rp 20.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Surya Toto (TOTO) turun Rp 500 ke Rp 51.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 71.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 24.850, dan Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 17.950.

(ang/qom)

Minyak AS Naik di Perdagangan Asia

Minyak AS Naik di Perdagangan Asia
INILAH.COM, Singapura - Minyak mentah dunia menguat di Asia pada perdagangan Selasa (20/12) dengan risiko terganggunya pasokan dari Kazakhstan serta ancaman sanki yang diberikan untuk Iran.

Minyak AS jenis light sweet naik 50 sen menjadi US$94,38 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara minyak mentah jenis Brent naik 39 sen menjadi US$104,03 per barel di London. Demikian mengutip yahoofinance.com.

"Ketegangan politik yang mengancam pasokan minyak telah mendorong harga dan banyak faktor yang meningkatkan harga minyak selain data ekonomi AS yang positif, Eropa masih memberikan kejutan pasar," kata analis di OptionsXpress, Ben Le Brun di Sydney.

Ketegangan politik meningkat di Kazakhstan karena aksi protes yang terinspirasi protes di negara-negara Timur Tengah. Pasar juga mengamati andalan produsen OPEC, yaitu Iran yang mulai tidak harmonis dengan negara barat.

Sementara sebagian bursa Asia mulai mencoba menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,4%, indeks Nikkei naik 0,4%m, indeks Shanghai turun 0,02%, indeks ASX turun 0,1%, indeks Kospi naik 0,9%, indeks STI turun 0,03% dan indeks KLSE naik 0,1%.

Kondisi Korut Bebani Kepercayaan Bisnis di Korsel

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kematian Kim Jong-il dan risiko ketidakstabilan di Korea Utara mungkin membebani kepercayaan bisnis dan konsumen di Korea Selatan sebagaimana peringatan bank sentral terkait ancaman terhadap pertumbuhan dan ekspor yang goyah.

Menteri Keuangan Bahk Jae Wan kemarin berjanji melakukan antisipasi jika diperlukan untuk mendukung pasar keuangan dan ekonomi akibat kejatuhan won dan saham. "Bank sentral akan "memantau" perkembangan dan menstabilkan pasar jika diperlukan," ujar Gubernur Bank Sentral Choong Soo Kim.

Pergerakan menuju suksesi Kim Jong Un setelah kekuasaan ayahnya selama 17 tahun adalah gangguan bagi para pejabat Korea Selatan untuk mengarahkan masyarakat mereka melewati perlambatan ekspor yang dipicu oleh krisis utang Eropa. Pemerintah meramalkan bahwa pengiriman akan tumbuh pada tahun 2012 kurang dari setengah dari kecepatan tahun ini dan bank sentral mengatakan pada 8 Desember bahwa risiko downside bagi perekonomian dominan.

"Transisi Korea Utara dapat merusak rasa percaya diri dalam jangka pendek," kata Kwon Young Sun, ekonom di Nomura Holdings Inc yang bekerja di bank sentral selama 14 tahun hingga 2006. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan "melakukan apa pun" untuk meningkatkan sentimen jika perlu.

Indeks Kospi (KOSPI) naik 0,8 persen pada pukul 01:00 waktu setempat hari ini setelah merosot 3,4 persen kemarin, penurunan terbesar dalam lima minggu. Kematian Kim memicu keprihatinan yang memungkinkan adanya perebutan kekuasaan di negara yang secara teknis masih dalam perang dengan Korsel ini.

"Risiko dari Korea Utara meningkat tajam," kata Bahk di Seoul. "Korea Selatan telah pulih dengan cepat dari goncangan masa lalu Korea Utara," tambahnya.

"Ini terlalu dini untuk mengatakan bagaimana situasi akan berkembang setelah kematian Kim Jong-il, namun perkembangan politik membutuhkan perhatian yang lebih dekat," kata Fitch Ratings dalam sebuah pernyataan kemarin.

Fitch, Standard & Poor dan Moody `s Investors Service tidak melihat implikasi langsung untuk rating kredit Korea Selatan.

Euro masih Melemah di Perdagangan Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melemah 0,5% pada perdagangan Selasa (20/12) di Asia dengan indeks kepercayaan Jerman yang diprediksi akan turun.

Dalam perdagangan, euro melanjutkan pelemahan kemarin. Sebab Uni Eropa masih kesulitan menarik dana untuk membantu anggotanya menyelesaikan krisis utang. "Pasar masih khawatir dengan kebutuhan pendanaan yang besar untuk kuartal pertama tahun depan di Eropa," kata Greg Gibbs, analis valas di Royal Bank of Scotland Group Plc di Sydney.

Saat ini Inggris yang bertentangan lagi dengan Uni Eropa yang tidak bersedia berkontribusi dalam paket penyelamatan senilai 200 miliar euro.

Negara non Uni Eropa seperti Swedia bersedia mengalokasikan dana dengan beberapa syarat. Sementara Denmark dan Polandia serta Republik Ceko bersedia tanpa syarat.

Euro diperdagangkan pada US$1,3014 di London dari US$1,2998 di New York kemarin. Level ini terendah sejak 14 Desember yang berada di US$1,2946. Euro terhadap yen menjadi 101,46 dari 101,45, untuk dolar menguat terhadap yen menjadi 77,96 yen dari 78,05 yen. Demikian mengutip bloomberg.com.

Pemerintah Spanyol melelang obigasi dengan jatuh tempo 3 bulan dan enam bulan. Pasar juga terpengaruh keputusan Fitch Ratings menurunkan prospek Prancis menjadi negatif pada akhir pekan lalu.

Sementara indeks kepercayaan bisnis Jerman untuk bulan Desember diperkirakan turun untuk kelima kalinya dalam enam bulan. Survey dilakukan The Munich-Based Ifo Insitute's terhadap 7.000 eksekutif. Indeks diprediksi turun 106 dari 106,06 dari bulan November.

Penurunan euro masih terbatas sebelum Bank Sentral Eropa mulai melakukan operasi refinancing hari ini. Bank diperbolehkan meminjam dana terbatas dengan anggunan yang memenuhi syarat. Bank dibebaskan menggunkan dana tersebut termasuk untuk membeli obligasi pemerintah Uni Eropa.

Mata uang won Korsel mengalami rebound cukup tinggi setelah meredanya kekhawatiran ketegangan akan terjadi dengan meninggalnya Kim Jung Il. Indeks saham Kospi naik 0,9% setelah turun 3,45 kemarin. Won naik 1,1% menjadi 1,162 per US$ setelah kemarin menyentuh 1,179,95.

Inilah Strategi Trading Saham di Sesi Dua

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan diprediksi sideways cenderung menguat seiring kondisi regional yang belum kondusif. Saham-saham bank dan saham potential upside jadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Selasa (20/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 1,33 poin (0,04%) ke level 3.768,953. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru naik 0,22 poin (0,03%) ke angka 665,253.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,7 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 4,2 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,5 triliun di pasar regular dari total Rp1,8 triliun dan frekuensi 65.748 kali.

Sebanyak 82 saham menguat, sedangkan 116 saham melemah dan 92 saham stagnan. Hanya saja, pelemahan indeks justru diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp134 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp711,2 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp577,2 miliar.

Mayoritas sektor saham, mendukung pelemahan indeks. Sektor pertambangan memimpin koreksi 0,54%, disusul perdagangan 0,34%, infrastruktur 0,31%, properti 0,17%, aneka industri 0,13%, perkebunan 0,02%, dan industri dasar 0,01%. Hanya tiga sektor yang menguat, konsumsi 0,83%, manufaktur 0,28% dan keuangan 0,09%.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, indeks saham domestik bakal sideways cenderung menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks memiliki support 3.750 dan resistance 3.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (20/12).

Menurutnya, selama indeks masih ditutup di bawah 3.800, IHSG berpeluang sideways dalam dalam kisaran 3.625-3.800.

Sidewaysnya indeks, menurut Satrio, dipicu oleh bursa regional yang kurang mendukung. Karena itu, pada pembukaan sesi pagi, investor asing berposisi net sell. Lalu, jelang siang kembali net buy dalam kisaran yang tipis sehingga secara keseluruhan masih sidelines. “Kondisi ini, menandakan, investor asing masih wait and see,” ujarnya.

Dia menjelaskan, investor asing menunggu situasi bursa regional yang diperkirakan bakal terus memburuk. Itulah yang membuat aliran dana asing ragu-ragu masuk ke bursa domestik. Semua itu, dipicu oleh kegagalan para menteri keuangan Uni Eropa untuk memberikan komitmen pinjaman kepada International Monetary Fund (IMF) sebesar 200 miliar euro.

Komitmen itu hanya terpenuhi 150 miliar euro. Artinya, krisis Eropa belum ada solusi sama sekali sampai sekarang. Karena itu, pelaku pasar jangan terlalu berharap banyak, indeks bakal bullish. Jika mau beli, harus jauh di level bawah dibandingkan harga market terakhir.

Pasalnya, dikhawatirkan terjadi profit taking. Kalaupun Anda mau jualan, hanya bisa hold position. Sebab, arah market belum jelas baik menguat maupun melemah. Di sisi lain, sinyal Dow Jones masih negatif tapi masih ditutup di atas support 11.700-11.750.

Sementara itu, investment grade, merupakan sentimen positif untuk jangka panjang. Artinya, pasar percaya pada outlook perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. “Karena itu, jika ada aliran dana asing masuk seiring investment grade, aliran dana itu dipastikan untuk jangka panjang,” paparnya.

Karena itu, pada saat IHSG terkoreksi dalam, Anda harus berani beli. Tapi, untuk beli saat ini, harus disadari, bahwa bursa regional saat ini berada dalam tren turun. “Sebelum ada arah yang jelas dari regional, trader harus dalam posisi ringan,” tuturnya.

Di atas semua itu, Satrio merekomendasikan positif saham-saham berkapitalisasi besar di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang jadi incaran asing. Resistance BMRI di level Rp6.800 dan jika tembus bisa lari ke Rp7.000. “Tapi, paling aman beli saham ini di level Rp6.750 bukan Rp6.800,” ujarnya.

Selain jadi incaran asing, Fitch Ratings juga meng-up grade peringkat kredit 8 bank lokal termasuk BMRI dan BBRI. “Karena itu, untuk melakukan penerbitan obligasi akan mudah sehingga tak ada kekhawatiran soal likuiditas,” paparnya.

Terlebih lagi, semua sektor bank juga dinilainya oke karena kenaikan peringkat itu seperti PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank NISP (NISP), PT Bank Internasional Indonesia (BNII), PT Bank CIMB Niaga (BNGA). “Kalau turun, saham-saham ini bagus untuk pilihan defensive stock,” ujarnya.

Di luar perbankan, beberapa saham lain juga menunjukkan chart yang sangat positif. Di antaranya, PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Bumi Resources (BUMI) dan PT United Tractor (UNTR).

Menurutnya, dilihat dari periode akumulasinya, saham-saham tersebut potensial menguat. Ia mencontohkan, jika BUMI tembus resistance Rp2.350-2.550, bisa melambung ke Rp3.500 per saham sehingga bisa diakumulasi, tapi jangan terlalu banyak. “Secara umum, buy on weakness dengan pola trading untuk investor jangka pendek karena bursa regional sedang ‘rewel’,” ucapnya.

Indeks ditutup dengan penurunan tipis 0,04% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah di sesi I. Pada pukul 12.00, indeks tercatat turun 0,04% menjadi 3.768,953.

Sekitar 75 saham tercatat naik. Sementara, 112 saham melorot dan 82 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,278 miliar saham senilai Rp 1,897 triliun.

Dari sepuluh sektor yang ditransaksikan, hanya tiga sektor yang berhasil naik. Mereka adalah sektor consumer goods naik 0,83%, sektor manufaktur naik 0,29%, dan sektor keuangan naik 0,10%.

Sementara, sektor-sektor yang mencatatkan penurunan di antaranya: sektor pertambangan turun 0,54%, sektor perdagangan turun 0,35%, dan sektor infrastruktur turun 0,31%.

Tiga saham yang menduduki posisi top losers antara lain: PT Tiga Pilar Sejahtera (AISA) turun 14,42% menjadi Rp 445, PT Apac Citra Centertex (MYTX) turun 11,43% menjadi Rp 155, dan PT Asuransi Bintang (ASBI) turun 7,14% menjadi Rp 260.

Sedangkan saham-saham yang mencatatkan kenaikan terbesar di antaranya: PT Centrin Online (CENT) naik 35% menjadi Rp 81, PT Myoh Technology (MYOH) naik 14,17% menjadi Rp 1.370, dan PT Laguna Cipta Griya (LCGP) naik 7,69% menjadi Rp 56.

Risiko Masih Tinggi, IHSG Bergerak Labil

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak labil, naik-turun antara zona merah dan hijau akibat masih tingginya risiko global. Indeks berhenti di zona merah dengan pelemahan tipis.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 13,705 poin (0,36%) ke level 3.782,992 dibantu penguatan bursa-bursa Asia di tengah situasi global yang masih belum kondusif. Risiko krisis Eropa masih tinggi sehingga memberi sentimen negatif.

Laju penguatan IHSG terhambat oleh situasi global yang belum kondusif. Setelah naik ke posisi puncak di 3.789,876 indeks langsung terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (20/12/2011), IHSG menipis 1,334 poin (0,04%) ke level 3.768,953. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,219 poin (0,03%) ke level 665,253.

Indeks bergerak fluktuatif dengan rentang yang sangat tipis. Bargain hunting kembali berlanjut sehingga pergerakan IHSG tidak terlalu kencang.

Koreksi masih terjadi di saham-saham komoditas berkapitalisasi besar, ini memberi tekanan yang cukup tinggi kepada pergerakan IHSG. Sementara saham-saham konsumer dan finansial berusaha untuk terus menahan indeks positif.

Kepercayaan diri investor asing begitu besar. Saat pemodal lokal melarikan dananya, asing justru terus menempatkan duitnya di pasar modal.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 65.748 kali pada volume 4,278 miliar lembar saham senilai Rp 1,897 triliun. Sebanyak 82 saham naik, sisanya 116 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Penguatan bursa-bursa di Asia juga sedikit melambat akibat tekanan dari krisis Eropa. Seperti IHSG, bursa saham Singapura sempat naik-turun dan siang ini berada di zona merah.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,45 poin (0,16%) ke level 2.221,68.
  • Indeks Hang Seng menguat 98,40 poin (0,54%) ke level 18.168,61.
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 43,99 poin (0,53%) level 8.340,11.
  • Indeks Straits Times turun tipis 0,27 poin (0,01%) ke level 2.617,82.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 400 ke Rp 18.700, Indocement (INTP) naik Rp 250 ke Rp 16.400, Astra Agro (AALI) naik Rp 250 ke Rp 20.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 200 ke Rp 62.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 200 ke Rp 9.400, Axiata (EXCL) turun Rp 150 ke Rp 4.150, Mayora (MYOR) turun Rp 100 ke Rp 13.200, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 ke Rp 38.500.
(ang/dnl)

Minim Sentimen, IHSG Sesi I Ditutup Turun Tipis

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Selasa (20/12) IHSG ditutup melemah 0,03% ke level 3.768,95.

Koreksi tipis indeks siang ini seiring minimnya sentimen positif baru di bursa global dan dari domestik.

Sementara di Asia siang ini kecuali STI yang turun 0,06%, semua saham naik. Shanghai naik 0,16%, Hang Seng naik 0,54%, KLSE naik 0,14%, Nikkei naik 0,57%, Seoul naik 0,82%.

Bursa AS kembali ditutup melemah sekitar 1% memfaktorkan beberapa sentimen negatif dari Eropa antara lain statement ECB yang menyatakan tidak dapat memperbesar porsi pembelian obligasi negara-negara di pasar sekunder dan kabar pertemuan menteri-menteri keuangan Uni Eropa gagal menaikkan besaran dana bail-out. Sektor perbankan AS juga mengalami tekanan koreksi setelah The Fed menyatakan akan memperketat pengawasan atas aset bank-bank di AS.

Sebanyak 117 saham turun siang ini, 82 saham naik, dan 92 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 0,03% ke level 665,25, sedang JII naik 0,06% ke level 525,65.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,72 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,55 triliun. Namun asing melanjutkan aksi belinya hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp134,01 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah UNVR naik 2,18%, INTP naik 1,54%, AALI naik 1,21%, GGRM naik 0,32%, MYOH naik 14,16%, dan INVS naik 2,75%.

Investor Naikkan Portfolio Investasi ke Dana Tunai

Investor Naikkan Portfolio Investasi ke Dana Tunai
INILAH.COM, Jakarta - Investor meningkatkan saldo cash ke level tertinggi dalam setahun pada bulan Desember saat mereka menyiapkan menghadapi kegelisahan cash 2012 dengan kekhawatiran pertumbuhan atas krisis utang zona euro, meskipun beberapa kembali dialihkan ke dalam saham-saham murah.

Hal ini dilaporkan dalam hasil jajak pendapat Reuters. Survei dari 56 perusahaan investasi terkemuka di Amerika Serikat, benua Eropa, Inggris dan Jepang menunjukkan sebuah portofolio yang seimbang dengan memegang 6,6 persen dari aset dalam bentuk tunai, tertinggi setidaknya sejak Desember 2010, dari 6,4 persen bulan lalu.

Jajak pendapat juga menunjukkan eksposur ke saham naik menjadi 51,3 persen, tertinggi sejak Juli, dari 50,6 persen, yang dipimpin oleh investor AS dan Jepang.

Obligasi turun menjadi 34,3 persen dari 35,3 persen, terendah sejak Maret.

"Meskipun prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih besar, kami positif pada prospek jangka panjang untuk saham, mencerminkan penilaian yang rendah dan posisi keuangan yang relatif kuat dari banyak perusahaan," kata Alec Letchfield, Chief Investment Officer, Wealth di HSBC Asset Management.

"Namun, volatilitas sepertinya masih berlanjut dan risiko penurunan tetap dalam hal eskalasi lain dari krisis zona euro."

Dalam saham, Inggris, dan negara berkembang Asia menang dalam popularitas, sementara alokasi ke Amerika Utara dan zona euro saham jatuh.

Pasar ekuitas global, diukur dengan MSCI, bergelombang dan berfluktuasi sepanjang 2011 dengan year to date kehilangan lebih dari 12 persen, yang telah menurunkan valuasi di seluruh papan.

"Ada valuasi yang menarik di pasar saham AS," kata Steve Bleiberg, presiden dan chief investment officer Legg Mason Global Asset Allocation.

"Lihatlah semua kelas aset dan Anda akan melihat bahwa obligasi tidak menghasilkan sangat banyak sementara valuasi dan hasil dividen saham sulit untuk dilewatkan."

Dalam portofolio pendapatan tetap mereka, investor mengurangi alokasi utang pemerintah menjadi 51,3 persen - terendah dalam setidaknya satu tahun - dan meningkatkan eksposur ke obligasi dengan yield tinggi menjadi 14,7 persen.

Ekonomi AS Meningkatkan

Manajer uang AS mendirikan kembali kepemilikan ekuitas mereka pada bulan Desember ke level tertinggi tahun ini akibat tanda-tanda penguatan ekonomi AS. Dari jajak pendapat menunjukkan 12 fund manager perusahaan meningkatkan alokasi modal mereka untuk bulan kedua berturut-turut dengan rata-rata 66,8 persen.

Untuk Fund Eropa Kontinental menaikkan kepemilikan dana tunai ke level tertinggi mereka pada 2011, sementara mereka mengurangi kepemilikan obligasi karena mereka berusaha untuk melindungi diri dari risiko portofolio, termasuk default utang dan perpecahan zona euro.

Survei dari 17 perusahaan aset manajemen yang berbasis di Eropa di luar Inggris menunjukkan sebuah portofolio yang seimbang dengan memegang 10,5 persen aset dalam bentuk tunai, naik dari 9,9 persen pada November dan hampir dua kali lipat dari Desember 2010.

Mereka meninggalkan bobot ekuitas menjadi 44 persen, tidak berubah dari bulan November - yang merupakan tingkat tertinggi sejak Juli.

Fund manager Jepang menaikkan bobot saham global mereka untuk pertama kalinya dalam tiga bulan dan mengurangi alokasi ke obligasi akibat positifnya data AS dan langkah-langkah menuju penyelesaikan krisis utang yang menaikkan risk appetite.

Jajak pendapat dari 12 investor istitusi yang berbasis di Jepang menunjukkan bobot ekuitas rata-rata mereka naik menjadi 45,6 persen dari 44,7 persen pada bulan sebelumnya, bergerak kembali ke level tertinggi dalam sembilan bulan mencapai 47,1 persen pada September.

Fund manajer Inggris menaikkan alokasi kas dan mengurangi eksposur saham akibat investor ingin penyelamatkan dananya akibat meningkatnya krisis utang Eropa.

Sebuah survei dari 15 manajer investasi menunjukkan alokasi kas rata-rata dalam portofolio global naik lebih dari 1 persentase poin menjadi 10,4 persen pada Desember, tingkat tertinggi selama lebih dari setahun.

Reuters juga mengeluarkan dua jajak pendapat yang sama dari China dan Italia, yang tidak dimasukkan dalam perhitungan global.

Fund manajer Italia sedikit kelebihan dana tunai dan telah memangkas kembali alokasi obligasi. Survei dari 13 perusahaan aaset manajemen yang berbasis Italia menunjukkan eksposur dana tunai naik tipis menjadi 9,4 dari 9,1 persen dalam portofolio investasi mereka.

Fund manajer China menaikkan bobot ekuitas untuk bulan ketiga berturut-turut, taruhan pada rebound yang bisa dipicu oleh kebijakan moneter yang lebih longgar.

Rata-rata merekomendasikan saham akan meningkat tajam selama tiga bulan ke depan naik menjadi 84,4 persen dari 83,6 persen bulan lalu, menurut jajak pendapat dari delapan fund manajer China.

Investor asing menarik dana, mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar

Investor asing menarik dana, mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar
JAKARTA. Mata uang Asia ramai-ramai keok atas dollar AS. Hal itu tercermin dalam the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang kian mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Kali ini, rupiah Indonesia dan ringgit Malaysia mencatatkan penurunan paling dalam di antara mata uang Asia lainnya. Pada pukul 10.42 WIB, rupiah melemah 1,1% menjadi 9.165 per dollar AS. Sementara, ringgit melemah 0,2% menjadi 3,1905 dan rupe India melemah 0,1% menjadi 52,92. Sebaliknya, won Korea Selatan menguat 0,7% menjadi 1.166,84 dan baht Thailand tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 31,30.

Sementara itu, peso Filipina menguat 0,2% menjadi 43,925, dollar Singapura melemah 0,1% menjadi S$ 1,3066, dan dollar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 30,63. Sedangkan yuan China melemah 0,1% menjadi 6,3414.

Pelemahan mata uang Asia hari ini dipicu oleh aksi tarik dana oleh investor asing dari aset-aset regional. Rupanya, investor cemas, krisis utang Eropa juga akan memukul perekonomian negara-negara berkembang. Berdasarkan data yang dirilis Menteri Keuangan, investor asing menarik dana senilai Rp 620 miliar atau US$ 68 juta dari obligasi pemerintah dalam kurun waktu tiga hari hingga 16 Desember. Sementara, jumlah dana yang ditarik investor asing dari pasar saham Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand mencapai US4 295 juta, kemarin (19/12).

Dolar AS Jadi Buruan Investor

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Empat bulan setelah Standard & Poor's melucuti AS dari rating kredit 'AAA-nya' dan mengatakan negara ekonomi terbesar dunia ini tidak lagi aman dari peminjam, aset finansial denominasi dolar sedang tidak melakukan apa-apa tapi terapresiasi.

Bloomberg melaporkan obligasi pemerintah telah kembali ke 4,4 persen, dolar telah naik 8,6 persen relatif terhadap mata uang lain, dan S & P 500 indeks telah reli 1,7 persen sejak rating kredit Amerika Serikat dipotong ke 'AA' dari 'AAA' pada 5 Agustus 2011 lalu.

Biaya masyarakat untuk meminjam telah jatuh ke level terendah sejak S & P mengatakan Amerika Serikat tidak lagi bebas risiko, dengan yield bulanan rata-rata pada bulan November untuk obligasi bertenor 10 tahun berada di bawah 2 persen untuk pertama kalinya sejak 1950.

Permintaan terhadap aset Amerika meningkat akibat kepercayaan konsumen, manufaktur dan angka tenaga kerja menunjukkan bahwa AS sedang menguat akibat Europa berjuang untuk menyelamatkan persatuan mata uang dan mata uang negara berkambang melemah.

Produk domestik bruto AS akan ekspansi menjadi 2,19 persen tahun depan, dibandingkan dengan 1,55 persen untuk kelompok 10 negara seperti hasil survei Bloomberg terhadap ekonom. "AS adalah pasar favorit kami," ujar Hiromasa Nakamura, investor obligasi di Mizuho Asset Management Co, Tokyo, yang mengelola dana asing sebesar $42 miliar.

"Dislokasi keuangan sedang berlanjut dan uang investor sedang mengalir ke cadangan mata uang dolar AS."

Eropa menekel jatuh rupiah ke titik terdalam 3 pekan

Eropa menekel jatuh rupiah ke titik terdalam 3 pekan
JAKARTA. Nilai tukar rupiah jatuh paling dalam selama tiga minggu terseret minimnya perbaikan di Eropa. Rupiah, terhadap dollar AS merosot 0,6% ke Rp 9.115 per 09:24 waktu Jakarta. Mata uang garuda, telah melemah 3,6% per kuartal ini.

Krisis global yang semakin sistemik melambatkan pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, permintaan hasil produk dari negara-negara berkembang turun signifikan. Mengutip dara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) per 16 Desember, asing menarik dana hingga Rp 620 miliar dari Surat Utang Negara (SUN) dalam waktu tiga hari.

"Mata uang Asia berada dalam kondisi bergerak hati-hati. Rupiah memimpin penurunan karena sering tak proporsional dalam menanggapi risiko," Dariusz Kowalczyk, senior strategist Credit Agricole CIB, Hong Kong.

Ia yakin, rupiah secara jangka menengah akan kembali menguat seiring posisi istimewa yang diraih Indonesia yaitu investment grade dari Fitch Ratings.

Para Menkeu Eropa Bakal Gagal Selamatkan EU?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Eropa tampaknya tidak mungkin untuk mencapai target meningkatkan sumber daya IMF sebesar 200 miliar euro untuk menangkal krisis utang, setelah Inggris menolak mengambil bagian dalam rencana yang ditujukan khusus untuk membantu zona euro.

Reuters melaporkan dalam konferensi tiga jam, para menteri juga menilai rencana untuk memberlakukan aturan pengetatan fiskal zona euro 'kesepakatan fiskal baru' yang diharapkan para pengambil kebijakan akan melindungi 17 negara zona euro terhadap krisis utang yang sudah terjadi selama dua tahun.

Sumber mengatakan Inggris telah membuat kejelasan tidak akan berpartisipasi dalam rencana untuk meningkatkan sumber daya IMF hingga 200 miliar euro, dengan 150 miliar euro datang dari bank sentral zona euro. "Kamu jelas tidak akan berkontribusi," ujar sumber di Kementerian Keuangan Inggris. Sementara sumber lainnya menambahkan bahwa tidak ada perjanjian terhadap 200 miliar euro.

Sementara Swedia mengatakan akan mengambil bagian, dengan kondisi, keputusan Inggris membuat tidak mungkin mencapai tujuan utama. Menteri telah menetapkan tenggat waktu informal dari Senin sampai tiba di figur 200 miliar, yang disepakati oleh para pemimpin EU di puncak KTT pada 8-9 Desember.

Peningkatan sumber daya IMF dianggap sebagai salah satu pilar dalam strategi multi-cara untuk memperkuat kemampuan zona euro dan membangun pertahanan yang lebih baik untuk masa depan. Pilar lain membuat zona euro adalah dana bailout, EFSF, lebih fleksibel dalam bagaimana menangani bencana utang.

NAB reksadana pasar uang ikut goyang

NAB reksadana pasar uang ikut goyang
JAKARTA. Langkah Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) merevisi aturan IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek Dalam Portofolio Reksadana bisa mempengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) reksadana pasar uang.

Djoko Hendratto, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK, mengatakan, revisi aturan tersebut akan menyeragamkan valuasi efek utang yang menjadi aset dasar reksadana, termasuk reksadana pasar uang. "Sekarang kan acuan harga efek utang berbeda-beda, itu nanti akan disamakan termasuk yang ada di reksadana pasar uang," kata ujarnya, pekan lalu.

Karena nilai aset dasarnya kemungkinan berubah akibat mekanisme penghitungan yang berubah, maka NAB reksadananya juga bisa berubah. Beberapa reksadana yang NAB-nya berpotensi berubah adalah yang beraset dasar efek utang, yakni reksadana pendapatan tetap, terproteksi, pasar uang, dan campuran (baca pula Harian KONTAN, 18 November 2011).

Bapepam-LK masih belum resmi menunjuk lembaga independen yang akan melakukan penilaian harga wajar efek dalam bentuk surat utang. Hasan Fawzi, Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mengaku, pihaknya telah diajak diskusi mengenai hal tersebut.

Penyeragaman harga wajar efek ini adalah buntut adanya konversi dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) ke International Financial Reporting Standards (IFRS).

Semua aset, termasuk efek obligasi, harus dinilai berdasarkan harga pasar wajar bukan harga perolehan. Dalam aturan sebelumnya, penilaian didasarkan pada harga perolehan dengan amortisasi atas premium alias diskonto.

Hasan menuturkan, berdasarkan simulasi yang dilakukan terhadap 59 efek utang yang menjadi underlying reksadana pasar uang, NAB memang bakal terpengaruh. Rata-rata mengalami penurunan 1%, meskipun ada juga NAB reksadana yang naik.

Denny Thaher, Wakil Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia, berpendapat, pengaruh terhadap NAB reksadana tidak akan besar.
Mengutip data Bapepam-LK, total dana kelolaan reksadana pasar uang per November 2011 mencapai sekitar Rp 9,07 triliun.

Imbas Fitch, Saham Perbankan Jadi Penopang IHSG?

INILAH.COM, Jakarta - Fitch menaikkan rating delapan bank lokal, hal ini memberi 'angin segar' bagi saham-saham perbankan. Analis bahkan memperkirakan saham-saham perbankan akan menjadi penggerak IHSG pada tahun 2012.

Analis Senior PT MAK Management Service Irwan Ibrahim menyatakan, kenaikan Rating Jangka Panjang default Emiten (IDRs) yang diberikan Fitch Ratings terhadap delapan bank lokal, akan memberikan sentimen positif bukan hanya bagi saham terkait namun juga bagi saham perbankan lainnya. "Saham-saham bank kecil juga akan terangkat," ujarnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (19/12) malam.

Di luar sentimen Fitch, lanjutnya, saham perbankan telah didera sentimen positif dari rendahnya suku bunga saat ini bila dibanding dengan negara lainnya serta kondisi fundamental yang positif. "Tingkat suku bunga masih rendah sehingga kenaikan saham perbankan masih akan berlanjut," tuturnya.

Untuk saat ini, saham perbankan memang sudah memasuki jenuh jual ditambah lagi dengan volume perdagangan yang cenderung tipis. Menurutnya, hal tersebut akan bergerak terbalik mulai Januari 2012 sehubungan dengan gairah para fund manager asing untuk memburu saham perbankan di Indonesia.

"Fund manager dari Singapura, Taiwan, Jepang akan memburu saham bank sekitar Januari. Kalau sekarang mereka sudah mulai libur. Yang membeli saham bank sekarang itu kebanyakan investor lokal, likuiditasnya rendah," ujarnya.

Ia memprediksikan, pada semester I 2012 saham perbankan akan menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggeser saham-saham pertambangan. "Semester I 2012, saham-saham yang menopang indeks beralih ke perbankan," ungkapnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan buy oleh Irwan adalah saham Bank Mandiri (BMRI) dengan target harga Rp8.000, saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga Rp5.200, saham Bank Central Asia (BBCA) dengan target harga Rp9.200, dan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp8.000. "Target price itu untuk Januari 2012, ini sehubungan juga dengan laporan keuangan full year 2011," tandasnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBRI stagnan, saham BBNI turun Rp25 ke Rp3.875, saham BMRI naik Rp100 ke Rp6.800, dan saham BBCA turun Rp50 ke Rp7.950.

Seperti diketahui, Fitc Ratings memberikan kenaikan Rating Jangka Panjang default Emiten (IDRs) pada delapan bank. Kedelapan bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), Lembaga Pembiayaan Ekspor- Impor Indonesia (Indoexim), PT Bank OCBC NISP (NISP), PT Bank Internasional Indonesia (BNII) dan PT Bank CIMB Niaga (BNGA). Sedangkan untuk outlook IDRs adalah stabil.

Prediksi ekonomi AS tumbuh 2,5% di 2012 mengerek bursa Asia

Prediksi ekonomi AS tumbuh 2,5% di 2012 mengerek bursa Asia
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan di kawasan Asia menanjak pagi ini. Kondisi itu menyebabkan indeks MSCI Asia Pacific ikut terkerek. Pada pukul 09.34 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2% menjadi 110,63. Dalam setiap tiga saham yang naik, ada dua saham yang turun.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: James Hardie Industries SE yang naik 1,1% di Sydney, Honda Motor Co naik 2,8% di Tokyo, dan Inpex Corp yang naik 2% di Tokyo.

Kenaikan bursa Asia pagi ini terjadi setelah Presiden the Federal Reserve Bank of Richmond Jeffrey Lacker memprediksi perekonomian AS bakal tumbuh 2% hingga 2,5% pada tahun depan. Prediksi tersebut mendongkrak outlook kinerja eksportir di kawasan regional.

Kemarin, indeks MSCI Asia Pacific melorot ke level terendah dalam tiga pekan terakhir setelah pimpinan Korea Utara Kim Jong-Il meninggal. Selain itu, pernyataan Fitch Ratings yang mengatakan akan mereview peringkat utang sejumlah negara Eropa juga banyak mempengaruhi pergerakan bursa Asia.

Untuk kali pertama dalam enam hari, indeks Topix menanjak

Untuk kali pertama dalam enam hari, indeks Topix menanjak
TOKYO. Untuk kali pertama dalam enam hari, pasar saham Jepang mencatatkan kenaikan. Pada pukul 09.19 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,2% menjadi 718,13. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,3% menjadi 8.324,01.

Lonjakan yang melanda bursa Jepang kali ini disebabkan oleh aksi beli saham-saham yang perkapalan dan energi.

Salah satu saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang antara lain Mitsui OSK Lines Ltd yang naik seiring lonjakan harga komoditas. Selain itu, ada Inpex Corp yang naik 1,8% dan Toyota Motor Corp yang naik 0,2%. Sedangkan Mazda Motor Corp juga naik 1,5%.

Pergerakan euro tertekan sentimen Eropa dan kematian Kim Jong-Il

Pergerakan euro tertekan sentimen Eropa dan kematian Kim Jong-Il
NEW YORK. Pergerakan euro melemah untuk kali pertama dalam tiga hari terakhir terhadap dollar AS. Pada pukul 17.01 waktu New York, euro melemah 0,4% menjadi US$ 1,2997. Sementara, dollar perkasa 0,4% menjadi 78,04 yen. Sedangkan posisi euro tak banyak berubah di level 101,45 yen.

Penguatan dollar atas euro terjadi sebelum Spanyol menjual surat utang negaranya hari ini (20/12). Selain itu, di Eropa, para Menteri Keuangan juga menggelar pertemuan untuk mengatasi krisis di negaranya.

Sementara, penguatan dollar AS terhadap yen terjadi setelah Korea Utara mengumumkan kematian pimpinannya Kim Jong-Il. Kondisi itu memicu ketidakstabilan geopolitik di Asia.

"Saya rasa saat terburuk bagi krisis Eropa akan terjadi pada kuartal pertama. Dengan adanya prediksi tersebut, tidak mengherankan jika banyak investor yang melepas euro. Sedangkan masalah baru Korea Utara masih menyisakan banyak pertanyaan yang tidak terjawab," jelas David Mann, regional head of research Americas Standard Chartered di New York.

Sekadar tambahan, berdasarkan data Bloomberg Correlation Weighted Indexes, di sepanjang 2011, yen Jepang merupakan mata uang dengan performa terbaik dengan penguatan sebesar 4,7%. Sedangkan dollar AS merupakan mata uang kedua dengan performa terbaik dengan penguatan 1,9%. Sementara, euro terdepresiasi 0,9%.

Harga minyak terdongkrak isu geopolitik Korut dan Iran

Harga minyak terdongkrak isu geopolitik Korut dan Iran
NEW YORK. Pergerakan harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan tadi malam. Harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari naik 35 sen dan bertengger di posisi US$ 93,88 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari habis masa berlakunya besok. Sementara, kontrak harga minyak untuk pengantaran Febuari yang lebih aktif diperdagangkan naik 30 sen atau 0,3% menjadi US$ 94,05 per barel.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari naik 0,3% menjadi US$ 103,64 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Ada beberapa isu geopolitik yang mempengaruhi harga minyak dunia. Pertama, investor cemas ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan akan memanas setelah anak Kim Jong-Il mengambil kekuasaan. Selain itu, AS dan aliansinya tengah bersiap mendiskusikan tekanan yang lebih besar atas Iran.

"Kecemasan geopolitik menyebabkan pasar cemas. Pengumuman atas kematian Kim Jong-Il menambah kecemasan akan ketidaksabilan. Padahal sebelumnya, pasar sudah mencemaskan kondisi Iran," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Sekadar tambahan informasi, ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan kian meningkat setelah Korea Utara menyerang kapal perang dan berupaya merebut pulau pada tahun lalu. Kejadian itu menyebabkan sektar 50 warga Korea Selatan tewas. Pemerintah Barack Obama, bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, meningkatkan sanksi atas Korea Utara setelah kejadian itu.

Ups! Harga Emas Turun Terus

Jakarta - Harga emas kembali turun berbarengan dengan krisis Eropa yang terus memburuk. Investor terus 'mencairkan' emas dan memilih tunai menjelang akhir tahun.

Pada perdagangan Senin (19/12/2011), harga emas di pasar spot ditutup turun ke level US$ 1.593 per ounce, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di US$ 1.598,75. Harga emas sempat menyentuh US$ 1.582,84 per ounce karena kekhawatiran seputar penurunan peringkat Eropa telah mengangkat dolar AS.

Di New York, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari ditutup turun US$ 1,20 per ounce ke level US$ 1.596,70 dan diperdagangkan pada kisaran US$ 1.593-US$ 1.607,50 per ounce.

"Sebagian besar investor mungkin tidak ingin menjual, tapi tidak melihat juga alasan yang tepat untuk bertahan," jelas Mike Guido, associate director hedge fund sales Macquarie seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2011).

Ia mengatakan, harga kemungkinan akan berada di kisaran US$ 1.590-US$ 1.600 per ounce untuk 2 pekan ke depan, atau bahkan hingga awal tahun baru.

Harga emas terus turun bahkan sempat berada di titik terendahnya dalam 12 minggu pada pekan lalu. Harga emas juga mencatat penurunan mingguan terbesar sejak September, seiring menguatnya dolar AS akibat kekhawatiran krisis di Eropa yang semakin memburuk.

Kemarin dolar AS kembali menekan euro ke titik terendahnya dalam 11 bulan, dipicu kekhawatiran krisis Eropa yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Permintaan dolar AS juga meningkat setelah kematian pemimpin Korea Utara Kom Jong-il yang dikhawatirkan memicu ketidakpastian.

Meski investor masih berhati-hati, namun pemulihan dari titik terandahnya, terutama untuk kembali ke rata-rata pergerakan harian 200 hari di US$ 1.620 per ounce, dapat memicu lagi pembelian.

"Saya kira investor emas dapat mengepakkan sayapnya jika kami mendapatkan langkah yang baik kembali ke atas," ujar Ole Hansen, manajer senior Saxo Bank.

Sementara harga emas batangan di Logam Mulia kemarin tercatat sebesar Rp 546.000 per garam, dengan harga buy back Rp 474.000 per gram.

(qom/qom)

Harga emas masih tertekan akibat keperkasaan dollar AS

Harga emas masih tertekan akibat keperkasaan dollar AS
NEW YORK. Pada transaksi tadi malam, kontrak harga emas mencatatkan penurunan. Pada pukul 13.59 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Febuari turun 0,1% menjadi US$ 1.596,70 per troy ounce di Comex, New York. Di sepanjang pekan lalu, harga kontrak emas turun 6,9%, yang merupakan penurunan mingguan terbesar sejak 23 September lalu. Kendati begitu, harga emas sudah naik 12% di sepanjang tahun ini.

Penurunan harga kontrak emas kemarin dipicu oleh penguatan dollar AS terhadap euro. Catatan saja, euro melemah 0,5% terhadap dollar tadi malam. Alhasil, pesona emas sebagai investasi alternatif pun memudar.

"Pergerakan positif dollar mempengaruhi harga emas. Akan butuh waktu bagi investor untuk kembali mempercayai emas sebagai lindung nilai dari krisis," jelas Scott Gardner, chief investment officer Verdmont Capital SA di Panama.

Hal senada juga diungkapkan oleh Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital di London. Dia bilang, harga emas tertekan seiring adanya aksi beli dollar. "Namun untuk jangka panjang, outlook harga emas masih tetap bagus," jelas Kryuchenkov.

IHSG Dibayangi Sentimen Negatif Wall Street

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil ditutup menguat setelah seharian bergerak fluktuatif. IHSG merupakan satu-satunya indeks yang menguat di Asia.

Pada perdagangan, Senin (19/12/2011), IHSG naik tipis 1,933 poin (0,05%) ke level 3.770,287. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,728 poin (0,26%) ke level 665,034.

Pergerakan IHSG yang fluktuatif diprediksi masih terus berlangsung. Pada perdagangan Selasa (20/12/2011), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat tipis.

Sentimen negatif datang dari bursa Wall Street yang kembali melemah. Saham-saham sektor perbankan merosot dan kembali menyeret bursa Wall Street ke teritori negatif. Saham Bank of America bahkan terperosok di bawah US$ 5 untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir.

Pada perdagangan Senin (19/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 100,13 poin (0,84%) ke level 11.766,26. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 14,31 poin (1,17%) ke level 1.205,35 dan Nasdaq melemah 32,19 poin (1,26%) ke level 2.523,14.

Namun bursa-bursa regional masih bergerak positif. Berikut posisi bursa regional pada Kamis pagi:
  • Indeks Nikkei-225 menguat 32,64 poin (0,39%) ke level 8.328,76.
  • Indeks KOSPI menguat 6,09 poin (0.34%) ke level 1.783,02.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin menguat ditengah melemahnya bursa regional. Langkah Fitch menaikkan rating perbankan Indonesia menjadi katalis positif ditengah anjloknya bursa regional. Pergerakan bursa regional diwarnai meninggalnya diktator Korea Utara Kim Jong-Il membuat bursa saham di Asia berjatuhan karena ketakutan munculnya ketidakstabilan politik di regional. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. Kami proyeksikan indeks akan menguji resistance 3.800. Sementara support 3.730.

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan Senin (19/12) IHSG ditutup menguat tipis namun gagal untuk menguji garis Resistance pola Falling Wedgesnya. Dari pergerakan indikator teknikal, stochastic dan MACD kembali berpotensi membentuk golden cross namun RSI masih bergerak mendatar. Pada perdagangan Selasa (20/12), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed pada range 3735-3811. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. UNVR, INAF, dan KIJA.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (19/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.745-3.757 dan resistance 3.778-3.786. IHSG membentuk hammer dimana sebelumnya membentuk big positive candle . Posisi candle sedikit di atas middle bollinger bands. MACD mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic sedikit tertahan menuju area overbought. Situasi bursa saham global yang belum kondusif bisa bisa saja menahan laju kenaikan IHSG. Jikapun terjadi kenaikan maka tidak terlalu signifikan karena investor mungkin masih ragu terhadap kondisi bursa saham yang belum pasti.

(qom/qom)

Kekhawatiran Investor Reda, Saham Asia Rebound

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia di awal perdagangan Selasa (20/12) menguat, rebound dari aksi jual yang dipicu kematian mendadak pemimpin Korea Utara Kim Jong-il kemarin.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik 0,1. Saham Seoul dibuka lebih tinggi, pulih dari kejatuhan tajam di sesi sebelumnya setelah kematian mendadak pemimpin Korea Utara Kim Jong-il. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) naik 0,6 persen ke level 1.787,98.

Nikkei average Jepang naik sedikit pada perdagangan awal, setelah reboundnya saham Korea. Indeks benchmark Nikkei naik 0,4 persen ke 8.330,94. Indeks Topix naik 0,3 persen menjadi 718,58.

Saham Australia juga dibuka naik 0,2 persen dengan munculnya aksi beli investor setelah indeks jatuh ke level terendah dalam 3 minggu di sesi sebelumnya.

Benchmark S & P/ASX 200 indeks naik 7,2 poin ke level 4.067,6. Namun, Indeks benchmark Selandia Baru NZX 50 jatuh 0,5 persen ke 3.208,1.

Wall Street Berakhir Melemah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street berakhir melemah yang dipimpin saham sektor perbankan pada perdagangan Senin (19/12).

Indeks Doe Jones turun 0,8% ke 11.766, indeks Nasdaq turun 1,2% ke 2.523 dan indeks S&P turun 1,1% ke 1.205. Investor khawatir penerapan Bassel III sebagai syarat permodalan perbankan akan memberikan pukulan terhadap sektor ini. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Perdagangan mampu menguat pada awal sesi yang didukun pidato Gubern Bank Sentral Eropa, Mario Draghi yan menawarkan sidikit solusi bagi kridid Eropa. Indeks Nasdaq turun lebih dalam sebagai level terendah selama sembilan hari terakhir. "Pasar melakukan aksi jual dengan tidak mempedulikan indeks sedang naik atau turun," kata analis Bespoke Investment Group, Paul Hickey.

Volume perdagangan sangat tipis setelah banyak hedge fund menutup buku untuk tahun ini. Tercatat hanya 500 juta saham yang berpindah tangah di New York Stock Exchange. Mereka ramai-ramai memilih aset yang aman seperti obligasi sehingga meningkatkan harga dan menurunkan imbal hasil untuk benchmark 10 tahun ke 1,8 atau terendah sejak September.

Kematian pemimpin Korut, Kim Jung Il juga menjadi salah satu sentimen negatif. Karena meningkatkan ketidakpastian terhadap masa depan program nuklirnya. Dalam sejarah setiap pemimpin negeri komunis meninggal maka akan meningkatkan ketegangan politik. Dampaknya akan mengguncang bursa Asia dan merambat ke bursa global dalam jangka panjang.

Pidato ECB Bakal Jadi Tekanan bagi Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (20/12) diprediksi melemah. Penegasan ECB yang tidak akan membeli obligasi eurozone dalam skala besar jadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini, salah satunya dipicu oleh pidato dari Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi semalam. Isi pidatonya sudah diperkirakan, menegaskan keengganan bank sentral untuk melakukan program pembelian obligasi dalam skala besar.

Inilah, menurut Firman, yang akan kembali membuat pasar semakin cemas terhadap nasib zona euro. Kondisi itu, bakal jadi tekanan bagi euro dan jadi sentimen negatif bagi rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dan bergerak dalam kisaran 9.050-9.020 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Firman menegaskan, ketidakinginan bank sentral untuk melakukan pembelian obligasi dalam skala besar, membuat ancaman pemangkasan peringkat kredit pada negara-negara di Eurozone semakin menguat. "Itu yang membuat rupiah tertekan," ucapnya.

Padahal, semalam juga ada agenda telekonferensi para menteri keuangan zona euro yang sudah diperkirakan membahas seberapa banyak dana yang akan disalurkan ke International Monetary Fund (IMF) untuk membantu memerangi krisis utang Eurozone. "Zona euro, akan memberikan dana sebesar 150 miliar euro dan anggota Uni Eropa lainnya di luar zona euro sebesar 50 miliar euro," ucapnya.

Jumlah dana tersebut, lanjut Firman, sebenarnya sudah dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa sebelumnya. "Tapi, pasar tentu merespon kelanjutan detilnya," ujarnya.

Meski begitu, menurutnya, peluang pelemahan hari ini bersifat terbatas mengingat volume perdagangan akan cukup tipis jelang tutup tahun. "Di sisi lain, Bank Indonesia terus bertahan di pasar," timpalnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (19/12) ditutup melemah 30 poin (0,33%) ke level 9.060/9.070 per dolar AS.

Kenaikan IHSG Terbatas, Beli Blue Chips

INILAH.COM, Jakarta – Peluang kenaikan IHSG pada Selasa (20/12) diperkirakan sudah terbatas. Trading dengan saham-saham berkapitalisasi besar berikut ini.

Pengamat pasar modal HD Capital, Yuganur Wijanarko memprediksikan, peluang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga /d akhir tahun sudah terbata. Sebab, investor sudah banyak dalam posisi akumulasi.

Apalagi, dalam kondisi setelah upgrading ke rating investment grade oleh investment oleh Fitch. Yuganur memperkirakan, akan banyak arus dana asing masuk ke pasar Asia. “Terutama Indonesia yang baru menjadi negara layak investasi dengan rating BBB-,” katanya, kepada INILAH.COM.

Posisi investor yang berminat, akumulasinya tinggi masih menunggu koreksi bursa. Namun indikator TA IHSG juga mengkonfirmasi ada suppport yang kuat di level 3.700. Sehingga, kata Yuganur, mengharapkan koreksi di bawah level tersebut sangat sulit.

“Ini yang membuat IHSG seolah bergerak dalam trend sideways pada kisaran 3.750-3.850,” imbuhnya.

Ia menilai, investor kini mengantisipasi penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia, bulan depan. Kenaikan peringat kredit dinilainya harus diikuti penurunan cost of borrowing dan lending rate perbankan.

“Apalagi dengan penguatan rupiah sebagai dampak arus modal asing yang masuk ke Tanah Air, tekanan inflasi menjadi berkurang,” papar Yuganur.

Dalam kondisi seperti ini, ia merekomendasikan saham-saham berkapitalisasi beasr seperti Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Alam Sutera Realty (ASRI), Bukit Sentul City (BKSL), Indocement (INTP) dan Semen Gresik (SMGR).

“Beli saham-saham blue chips tersebut,” tandasnya.

Inilah Saham Pilihan Selasa (20/12)

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada perdagangan Selasa (20/12) masih berpotensi mixed dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 3.730-3.800.

Demikian hasil riset analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin. "Kami proyeksikan indeks akan menguji resistance 3.800."

IHSG kemarin menguat di tengah melemahnya bursa regional. Langkah Fitch menaikkan rating perbankan Indonesia menjadi katalis positif ditengah anjloknya bursa regional. Pergerakan bursa regional diwarnai meninggalnya diktator Korea Utara Kim Jong-Il membuat bursa saham di Asia berjatuhan karena ketakutan munculnya ketidakstabilan politik di regional.

IHSG Senin kemarin, menguat 1,9 poin atau 0,05% ke 3.770,29. Volume perdagangan mencapai 4,6 miliar saham senilai Rp2,8 triliun. IHSG mengalami net foreign buy Rp262,08 miliar.

Sementara analis saham AMCapital, Andre Mahardika merekomendasikan saham LPCK dengan strategi buy saat koreksi. Rekomendasi beli di 1.810 dan jual di 1.850-1.880 dengan stop loss di 1.770.

Secara teknikal saham LPCK ada potensi bullish karena tertahan di atas MA 20 = 1.820. Namun analisa jangka pendek saham LPCK ada potensi koreksi dulu. Dari sthocastic, saham LPCK masih mengkonfirmasi spekulasi bullish lemah dan masih ada indikasi koreksi tipis.

Dari DMI, saham LPCK juga masih mengkonfirmasi koreksi. Dari MACD, saham LPCK masih di area bullish spekulasi, wait and see. "Saya menyimpulkan saham LPCK buy saat koreksi dengan disiplin stop loss," jelasnya.

Sentimen Eropa masih menghadang laju indeks

JAKARTA. Krisis Eropa kembali menghadang laju penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Setelah memangkas rating utang Belgia dua level dari Aa1 menjadi Aa3, Moody\'s Investors Service mengancam akan menggunting peringkat beberapa negara di Benua Biru. "Sentimen negatif masih menyelimuti negara-negara Eropa," keluh Kiswoyo Ady, Analis Askap Futures.

Namun, Kiswoyo menilai, momentum investment grade masih akan menahan IHSG dari kejatuhan lebih dalam. Terbukti, kemarin indeks masih bisa menguat tipis 0,05% ke 3.770,29. Pasar pun berharap ada aksi window dressing di akhir tahun.

Kiswoyo meramalkan, indeks hari ini akan bergerak di kisaran 3.700-3.850. Adapun, Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, memprediksi, indeks bergerak di rentang 3.746-3.780 atau lebih lebar di 3.760-3.780. "Indeks hari ini akan mengekor pergerakan indeks regional," jelasnya.

Efek investment grade pun tak begitu terasa ke rupiah, terhalang sentimen krisis Eropa. Alhasil, kurs rupiah masih akan tertekan. "Minat terhadap mata uang dollar AS masih tinggi," dalih Ariston Tjendra, Analis Monex Investindo Futures.

Saat ini pelaku pasar menanti pidato Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi di depan parlemen Eropa yang membahas masalah krisis dan langkah ECB. Jika responnya positif, rupiah mungkin berkonsolidasi dan menguat terbatas di Rp 9.000-Rp 9.115 per dollar AS. Senin (19/12), rupiah melemah 0,3% ke Rp 9.067 per dollar AS.

Bargaining pada Bluechips dan Second Liners

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berpeluang variatif-menguat Selasa (20/12). Bargaining terjadi pada saham-saham perbankan dan second liner di sektor properti dan infrastruktur.

Analis dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, terjadinya bargaining pada saham-saham berkapitalisasi besar bakal diikuti oleh saham-saham second liner. Selain likuid, juga berfundamental kuat di sektornya.

Kondisi itu, mendapat dukungan dari investment grade yang diraih Indonesia pekan lalu dari Fitch Rating. Gelar tersebut didapat di tengah situasi Eropa yang sedang kebingungan mengatasi krisis utangnya. “Karana itu, saya melihat peluang peralihan investasi dari beberpa pasar Asia ke Indonesia,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (19/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat tipis 1,93 poin (0,05%) ke level 3.770,287 dengan intraday tertinggi 3.773,797 dan terendah 3.753,276. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,73 poin (0,26%) ke level 665,034. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah menguat tipis, bagaimana Anda melihat arah IHSG Selasa (20/12) ini?
IHSG berpeluang variatif-menguat hingga penutupan sore. Pergerakan indeks masih berpeluang berada dalam kisaran yang sempit dengan support 3.751 dan resistance 3.793. Tapi, pada akhir sesi, berpeluang terjadi bargaining pada beberapa saham berkapitalisasi besar yang diikuti saham-saham second liner. Karena itu, peluang penguatan indeks hari ini cukup besar untuk menembus titik psikologisnya di level 3.800. Meskipun, secara kasat mata, sulit ditembus mengingat perdagangan tinggal 8 hari lagi untuk 2011.

Bagaimana dengan faktor fundamental?
Bargaining pada saham-saham big cap dan likuid, juga medapat dukungan dari investment grade yang diraih Indonesia pekan lalu dari Fitch Rating. Gelar tersebut didapat di tengah situasi Eropa yang sedang kebingungan mengatasi krisis utangnya. Karana itu, saya melihat peluang peralihan investasi dari beberpa pasar Asia ke Indonesia.

Sebab, para fund manager pasti melihat pada negara yang prospek investasinya cukup bagus baik dari sisi fundamental maupun teknikal. Itu tentu bersamaan dengan mengalirnya hot money ke Indonesia seiring investment grade yang diraih jelang tutup tahun 2011.

Bagaimana dengan penguatan IHSG kemarin yang sangat tipis?
Memang, pada perdagangan kemarin, jumlah saham yang jadi market mover masih terbatas yakni saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Astra Internasional (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), dan PT Unilever Indonesia (UNVR).

Saham ASII menjadi penggerak utama dari seluruh pergerakan indeks setelah saham ini kembali menguat ke level Rp72,150kemarin. Begitu juga dengan GGRM yang diikuti penguatan UNVR. Setelah ditutup positif, akan membawa hal positif pada pergerakan indeks Selasa (20/12) ini.

Faktor regional bagaimana?
Laju indeks global masih jadi indikator utama pergerakan indeks domestik. Kemarin, Dow Jones dan Hang Seng mengalami pelemahan. Tapi, pelemahan tersebut diwarnai oleh pergerakan saham yang juga variatif. Karena itu, jika bursa global yang jadi indikator pergerakan, menguat, IHSG pun berpeluang menguat untuk melanjutkan kenaikan akhir sesi kemarin. Begitu juga sebaliknya.

Bagaimana jika bursa regional ternyata melemah?
Meski bursa global melamah, bargaining tetap akan terjadi pada beberapa saham di bursa domestik. Karena itu, sepanjang perdagangan bisa jadi laju IHSG fluktuatif tapi peluang penguatan lebih besar pada Selasa ini. Bargaining terjadi, karena positifnya fundamental emiten bahkan saham-saham dalam kategori second liner yang tidak terlalu menentukan pergerakan bursa.

Para investor akan mengakumulasi saham untuk investasi 2012. Apalagi, dari sisi industrinya pun cukup mendukung, selain bluechips, juga saham-saham second liner di sektor perbankan dan properti.

Selain properti dan perbankan?
Saham-saham di sektor infrastruktur yang terimbas positif oleh Undang-Undang Pengadaan Lahan seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Meski harganya sudah berfluktuasi dan meninggalkan harga terendahnya, saham-saham tersebut memiliki prospek yang cukup bagus untuk akumulasi.

Peluang akan terjadi pada saham-saham di sektor perbankan yang berkapitalisasi besar seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Saya rekomendasikan trading buy ketiga saham tersebut. Lalu, pergerakan saham big cap itu, bakal diikuti saham-saham second liner seperti PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank Jabar Banten (BJBR). Saya rekomenasikan akumulasi beli untuk BBTN dan BJBR.

Di sektor properti, saya melihat peluang pada saham PT Bukit Sentul City (BKSL) dan PT Alam Sutera Realty (ASRI). Di sektor infrastruktur PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP). Saya rekomendasikan akumulasi beli.