Selasa, 20 Desember 2011

IHSG Terkoreksi 17 Poin Akibat Ambil Untung

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 17 poin akibat aksi profit taking di saham-saham unggulan. Sentimen krisis global yang membuat risiko semakin tinggi memberi tekanan ke pelaku pasar.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.040 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG bertambah 13,705 poin (0,36%) ke level 3.782,992 dibantu penguatan bursa-bursa Asia di tengah situasi global yang masih belum kondusif. Risiko krisis Eropa masih tinggi sehingga memberi sentimen negatif.

Laju penguatan IHSG terhambat oleh situasi global yang belum kondusif. Setelah naik ke posisi puncak di 3.789,876 indeks langsung terkena aksi ambil untung dan jatuh ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menipis 1,334 poin (0,04%) ke level 3.768,953. Indeks bergerak labil, naik-turun antara zona merah dan hijau akibat masih tingginya risiko global. Indeks berhenti di zona merah dengan pelemahan tipis.

Indeks jatuh semakin dalam memasuki perdagangan sesi II akibat tekanan jual di saham-saham unggulan. Indeks pun sempat ambles hingga posisi terendahnya di

Mengakhiri perdagangan, Selasa (20/12/2011), IHSG ditutup turun 17,949 poin (0,48%) ke level 3.752,338. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,012 poin (0,46%) ke level 662,022.

Hampir seluruh saham-saham di lantai bursa terkena tekanan jual, membuat mayoritas indeks sektoral pun memerah. Hanya indeks sektor agrikultur dan finansial yang mampu menguat.

Indeks tak lagi bergerak labil di perdagangan sesi sore, tetapi ambruk di zona merah dan nyaris sulit untuk keluar. Investor semakin gencar melepas saham akibat situasi pasar global yang serba tak pasti.

Walaupun demikian, kepercayaan diri investor asing masih sangat tinggi. Saat pemodal lokal melarikan dananya, asing justru terus menempatkan duitnya di pasar modal dengan transaksi tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 102,046 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.737 kali pada volume 6,82 miliar lembar saham senilai Rp 3,802 triliun. Sebanyak 91 saham naik, sisanya 141 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia yang pagi tadi kompak menguat kini bergerak mixed. Beberapa jatuh ke teritori negatif seperti bursa saham China dan Singapura. Sentimen krisis global memberi sentimen negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,30 poin (0,10%) ke level 2.215,93.
  • Indeks Hang Seng naik tipis 9,99 poin (0,06%) ke level 18.080,20.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 40,36 poin (0,49%) ke level 8.336,48.
  • Indeks Straits Times melemah 8,96 poin (0,34%) ke level 2.609,13.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Prima (LPIN) naik Rp 500 ke Rp 2.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 300 ke Rp 62.500, Myoh (MYOH) naik Rp 190 ke Rp 1.390, dan Astra Agro (AALI) naik Rp 150 ke Rp 20.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Surya Toto (TOTO) turun Rp 500 ke Rp 51.500, Astra Internasional (ASII) turun Rp 450 ke Rp 71.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 24.850, dan Unilever (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 17.950.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar