Selasa, 20 Desember 2011

Imbas Fitch, Saham Perbankan Jadi Penopang IHSG?

INILAH.COM, Jakarta - Fitch menaikkan rating delapan bank lokal, hal ini memberi 'angin segar' bagi saham-saham perbankan. Analis bahkan memperkirakan saham-saham perbankan akan menjadi penggerak IHSG pada tahun 2012.

Analis Senior PT MAK Management Service Irwan Ibrahim menyatakan, kenaikan Rating Jangka Panjang default Emiten (IDRs) yang diberikan Fitch Ratings terhadap delapan bank lokal, akan memberikan sentimen positif bukan hanya bagi saham terkait namun juga bagi saham perbankan lainnya. "Saham-saham bank kecil juga akan terangkat," ujarnya kepada INILAH.COM di Jakarta, Senin (19/12) malam.

Di luar sentimen Fitch, lanjutnya, saham perbankan telah didera sentimen positif dari rendahnya suku bunga saat ini bila dibanding dengan negara lainnya serta kondisi fundamental yang positif. "Tingkat suku bunga masih rendah sehingga kenaikan saham perbankan masih akan berlanjut," tuturnya.

Untuk saat ini, saham perbankan memang sudah memasuki jenuh jual ditambah lagi dengan volume perdagangan yang cenderung tipis. Menurutnya, hal tersebut akan bergerak terbalik mulai Januari 2012 sehubungan dengan gairah para fund manager asing untuk memburu saham perbankan di Indonesia.

"Fund manager dari Singapura, Taiwan, Jepang akan memburu saham bank sekitar Januari. Kalau sekarang mereka sudah mulai libur. Yang membeli saham bank sekarang itu kebanyakan investor lokal, likuiditasnya rendah," ujarnya.

Ia memprediksikan, pada semester I 2012 saham perbankan akan menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menggeser saham-saham pertambangan. "Semester I 2012, saham-saham yang menopang indeks beralih ke perbankan," ungkapnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan buy oleh Irwan adalah saham Bank Mandiri (BMRI) dengan target harga Rp8.000, saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan target harga Rp5.200, saham Bank Central Asia (BBCA) dengan target harga Rp9.200, dan saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan target harga Rp8.000. "Target price itu untuk Januari 2012, ini sehubungan juga dengan laporan keuangan full year 2011," tandasnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBRI stagnan, saham BBNI turun Rp25 ke Rp3.875, saham BMRI naik Rp100 ke Rp6.800, dan saham BBCA turun Rp50 ke Rp7.950.

Seperti diketahui, Fitc Ratings memberikan kenaikan Rating Jangka Panjang default Emiten (IDRs) pada delapan bank. Kedelapan bank tersebut adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), Lembaga Pembiayaan Ekspor- Impor Indonesia (Indoexim), PT Bank OCBC NISP (NISP), PT Bank Internasional Indonesia (BNII) dan PT Bank CIMB Niaga (BNGA). Sedangkan untuk outlook IDRs adalah stabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar