Selasa, 20 Desember 2011

Wall Street Berakhir Melemah

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street berakhir melemah yang dipimpin saham sektor perbankan pada perdagangan Senin (19/12).

Indeks Doe Jones turun 0,8% ke 11.766, indeks Nasdaq turun 1,2% ke 2.523 dan indeks S&P turun 1,1% ke 1.205. Investor khawatir penerapan Bassel III sebagai syarat permodalan perbankan akan memberikan pukulan terhadap sektor ini. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Perdagangan mampu menguat pada awal sesi yang didukun pidato Gubern Bank Sentral Eropa, Mario Draghi yan menawarkan sidikit solusi bagi kridid Eropa. Indeks Nasdaq turun lebih dalam sebagai level terendah selama sembilan hari terakhir. "Pasar melakukan aksi jual dengan tidak mempedulikan indeks sedang naik atau turun," kata analis Bespoke Investment Group, Paul Hickey.

Volume perdagangan sangat tipis setelah banyak hedge fund menutup buku untuk tahun ini. Tercatat hanya 500 juta saham yang berpindah tangah di New York Stock Exchange. Mereka ramai-ramai memilih aset yang aman seperti obligasi sehingga meningkatkan harga dan menurunkan imbal hasil untuk benchmark 10 tahun ke 1,8 atau terendah sejak September.

Kematian pemimpin Korut, Kim Jung Il juga menjadi salah satu sentimen negatif. Karena meningkatkan ketidakpastian terhadap masa depan program nuklirnya. Dalam sejarah setiap pemimpin negeri komunis meninggal maka akan meningkatkan ketegangan politik. Dampaknya akan mengguncang bursa Asia dan merambat ke bursa global dalam jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar