Selasa, 20 Desember 2011

Wall Street Merosot, Saham Bank of America Terpuruk

Jakarta - Saham-saham sektor perbankan merosot dan kembali menyeret bursa Wall Street ke teritori negatif. Saham Bank of America bahkan terperosok di bawah US$ 5 untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir.

Saham-saham sektor perbankan tergerus oleh peringatan tentang memburuknya kondisi krisis di Eropa dan kekhawatiran tentang lebih ketatnya aturan permodalan yang dapat menggerus laba perbankan.

Dan ketika saham bank terbesar di AS, Bank of America terperosok hingga di bawah US$ 5 per lembar, hal itu langsung menyeret pelemahan saham-saham lainnya. Sebanyak 29 juta lembar saham BoA diperdagangkan, atau sekitar 5,4% dari total perdagangan kemarin.

Komentar dari Presiden Bank Sentral Eropa Mario Dragi memberikan sentimen negatif, terutama setelah ia menyatakan outlook perekonomian mengandung risiko penurunan yang substansial sehingga tahun 2012 akan menjadi tahun yang sulit bagi perbankan.

"Jika Anda menambah semua faktor yang dihadapi perbankan, ini hanya lingkungan yang tidak baik bagi sektor finansial dan karena ujung dari kekhawatiran pasar berhubungan dengan finansial, hal yang buruk berhubungan dengannya berarti hari yang buruk untuk semuanya," ujar Mike Sha, managing partner dan trader Direct Access Partners LLC seperti dikutip dari Reuters, Selasa (20/12/2011).

Pada perdagangan Senin (19/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 100,13 poin (0,84%) ke level 11.766,26. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 14,31 poin (1,17%) ke level 1.205,35 dan Nasdaq melemah 32,19 poin (1,26%) ke level 2.523,14.

Saham BoA ditutup merosot 4% ke level US$ 4,99, JPMorgan Chase & Co turun 3,7% menjadi US$ 30,70 dan Citigroup Inc merosot 4,6% menjadi US$ 24,82.

Para pialang juga menggarisbawahi laporan Wall Street Journal bahwa Bank Sentral AS ingin perbankan AS memegang modal yang lebih dari ketentuan.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar