Selasa, 20 Desember 2011

Harga minyak terdongkrak isu geopolitik Korut dan Iran

Harga minyak terdongkrak isu geopolitik Korut dan Iran
NEW YORK. Pergerakan harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan tadi malam. Harga kontrak minyak untuk pengantaran Januari naik 35 sen dan bertengger di posisi US$ 93,88 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak harga minyak untuk pengantaran Januari habis masa berlakunya besok. Sementara, kontrak harga minyak untuk pengantaran Febuari yang lebih aktif diperdagangkan naik 30 sen atau 0,3% menjadi US$ 94,05 per barel.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Febuari naik 0,3% menjadi US$ 103,64 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Ada beberapa isu geopolitik yang mempengaruhi harga minyak dunia. Pertama, investor cemas ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan akan memanas setelah anak Kim Jong-Il mengambil kekuasaan. Selain itu, AS dan aliansinya tengah bersiap mendiskusikan tekanan yang lebih besar atas Iran.

"Kecemasan geopolitik menyebabkan pasar cemas. Pengumuman atas kematian Kim Jong-Il menambah kecemasan akan ketidaksabilan. Padahal sebelumnya, pasar sudah mencemaskan kondisi Iran," jelas John Kilduff, partner Again Capital LLC di New York.

Sekadar tambahan informasi, ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan kian meningkat setelah Korea Utara menyerang kapal perang dan berupaya merebut pulau pada tahun lalu. Kejadian itu menyebabkan sektar 50 warga Korea Selatan tewas. Pemerintah Barack Obama, bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, meningkatkan sanksi atas Korea Utara setelah kejadian itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar