Senin, 03 Januari 2011

2010, produksi tiga komoditas tambang tak capai target

Date : Jan 03 2011, 09:16
Title : News Story
Header : 2010, produksi tiga komoditas tambang tak capai target


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Nasib buruk menimpa tiga komoditas pertambangan yakni perak,
timah dan bauksit pada tahun 2010. Kinerja produksi ketiga komoditas tambang
tersebut masih memble. Data Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas
Bumi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menunjukkan, Perak, Timah
dan Bauksit tidak mencapai target pemerintah. Selain gangguan cuaca, rendahnya
produksi mineral logam ini juga dipicu minimnya permintaan dunia.
Tahun 2010, produksi Timah hanya mencapai 87% dari target. Sedangkan untuk
Perak dan Bauksit, masing-masing hanya sebesar 91% dan 95%. "Dari segi produksi
mineral, hanya terdapat tiga mineral yang realisasinya tidak mencapai target
tahun 2010. Yakni, produksi untuk Perak, Timah, dan Bauksit," kata Menteri ESDM
Darwin Zahedy Saleh, Jumat (31/12).
Meski demikian, secara rerata, produksi mineral Indonesia hampir
seluruhnya mencapai target. Realisasi rata-rata produksi tersebut meliputi
sembilan komoditas mineral logam. Yaitu, bauksit, bijih besi, tembaga, bijih
nikel, logam timah, emas, perak, Ni+Co in Matte, dan feronikel.
Merujuk kepada data Kementrian ESDM, dua komoditas yang paling moncer
produksinya sepanjang 2010 adalah ferronikel dan tembaga. Ferronikel, realisasi
produksi mencapai 115% dari target. Sedangkan produksi tembaga pada tahun 2010
mencapai 106% dari target.
Penurunan produksi timah memang telah diperhitungkan sebelumnya. Cuaca
buruk membuat produksi timah seret. PT Timah Tbk (TINS) bahkan pernah meramal
produksi Timah hingga akhir tahun 2010 akan turun dibandingkan dengan produksi
Timah pada 2009. Misalnya, pada Desember tahun 2010, produksi Timah hanya
sebesar 3.000 ton. Padahal, tiap bulannya rata-rata produksi Timah bisa
mencapai 3.500 ton hingga 4.000 ton.
"Tahun ini kemungkinan karena cuaca, produksi bisa turun hingga 40.000
ton," kata Direktur Utama PT Timah, Wahid Usman. Angka ini cukup jauh
dibandingkan dengan target produksi PT Timah. Semula, perusahaan timah plat
merah ini berharap memperoleh produksi Timah sebesar 50.000 ton.
Tahun depan, kata Darwin pemerintah akan menaikkan kinerja sektor mineral
dan batubara. Beberapa upaya yang akan dilakukan, seperti menyelesaikan
renegoisasi KK dan Perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batubara (PKP2B). "masih ada 31 KK dan 13 PKP2B yang harus diselesaikan," kata
Darwin.
Kemudian, pemerintah juga akan menyelesaikan proses registrasi KP (Kuasa
Pertambangan) melalui izin Usaha Pertambangan (IUP). Upaya lainnya adalah
meningkatkan nilai tambah produk pertambangan, meningkatkan inventarisasi
investasi IUP dan jasa pertambangan, dan menyusun regulasi pembinaan dan
pengawasan teknis IUP.
Realisasi produksi mineral dan batubara (dalam ton)
Komoditas Produksi 2009 Realisasi 2010 Target 2010
Tembaga (ton) 868.171 989.953 930.000
Emas (kg) 105.404 111.000 107.000
Perak (kg) 232.640 323.000 355.000
Timah (ton) 105.000 78.965 77.000
Ferronikel (mt) 17.917 17.970 15.000
Bijih Nikel (ton) 10.847.141 6.561.404 6.200.000
Bauksit (mt) 10.083.258 7.148.124 7.500.000
Batubara (ton) 254.000.000 275.000.000 270.000.000
[ Fitri Nur Arifenie ]

KONTAN Mon, 03 Jan 2011 ( 09:08:15 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar