Jumat, 07 Januari 2011

Cemas akan inflasi tinggi, BMRI, BBCA, & BBRI dilanda aksi jual

Date : Jan 07 2011, 12:54
Title : News Story
Header : Cemas akan inflasi tinggi, BMRI, BBCA, & BBRI dilanda aksi jual


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Saham-saham perbankan turut menggerus indeks di sepanjang
transaksi perdagangan hari ini. Pada pukul 11.20, sektor perbankan melorot
hingga 2,55%.
Hal itu tidaklah mengherankan. Pasalnya, sejumlah saham perbankan dengan
nilai kapitalisasi besar dilanda aksi jual. Salah satunya adalah saham Bank
Mandiri (BMRI). Hingga pukul 11.22, saham BMRI anjlok 3,7% menjadi Rp 260.
Penurunan juga dialami oleh saham PT Bank Central Asia (BBCA) yang anjlok
2,29% menjadi Rp 6.400 dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang turun 3,86%
menjadi Rp 9.950.
Menurut Herry Setyawan, analis Indosukses Futures, kinerja jeblok sektor
perbankan hari ini terkait dengan kecemasan akan suku bunga Bank Indonesia.
"Meski BI sudah memutuskan untuk tak menaikkan suku bunga, itu bukan berarti
jaminan tidak akan ada kenaikan suku bunga ke depannya," jelasnya. Herry
beralasan, ancaman kenaikan suku bunga sangat mungkin terjadi karena tingkat
inflasi Indonesia saat ini kian membumbung tinggi.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 11:32:29 WIB )


=======================================================================================

BANK RAKYAT INDONESIA STOCK SPLIT, RASIO 2:1 CUM 10 JANUARY 2011

Date : Jan 07 2011, 12:51
Title : News Story
Header : BANK RAKYAT INDONESIA STOCK SPLIT, RASIO 2:1 CUM 10 JANUARY 2011


Story
=======================================================================================
BANK RAKYAT INDONESIA STOCK SPLIT, RASIO 2:1 CUM 10 JANUARY 2011

~ Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama
Rp 500 di Pasar Reguler dan Negosiasi : 10/01/11
~ Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru
Rp 250 di Pasar Reguler dan Negosiasi : 11/01/11
~ Tanggal terakhir penyelesaian transaksi saham
dengan nilai nominal lama Rp 500 : 13/01/11
~ Record Date : 13/01/11
~ Periode perdagangan saham di Pasar Tunai
dengan nilai nominal lama Rp 500 : -
~ Mulai perdagangan saham di Pasar Tunai
dengan nilai nominal baru Rp 250 : 14/01/11
~ Tanggal dimulainya penyelesaian transaksi saham
dengan nilai nominal baru Rp 250 : 14/01/11

(RTI, ROS 07 Jan 2011 09:58 WIB)

=======================================================================================

Inilah tiga alasan mengapa indeks keok hari ini

Date : Jan 07 2011, 11:31
Title : News Story
Header : Inilah tiga alasan mengapa indeks keok hari ini


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dilanda aksi jual.
Hingga pukul 11.07, indeks sudah jeblok 1,99% ke level 3.661,564. Seluruh
sektor terbakar, dengan penurunan terbesar dialami oleh industri lain-lain
sebesar 2,88% dan sektor keuangan sebesar 2,45%.
Menurut Herry Setyawan, Analis Indosukses Futures, ada beberapa faktor
yang menyebabkan indeks terkoreksi hari ini. Pertama, indeks melorot seiring
dengan anjloknya harga komoditas dunia akibat penguatan dollar AS.
Kedua, ada upaya profit taking investor setelah melakukan window dressing
pada Desember lalu. Ketiga, inflasi tinggi terutama berkaitan komoditas pangan
yang diramal bakal naik 7% hingga 8%. "Jika inflasi tinggi, besar kemungkinan
Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuannya," jelas Herry.
Dia meramal, indeks masih akan menunjukkan angka merah hingga akhir
perdagangan hari ini. "Selain akhir pekan, ada juga faktor dari Wall Street
yang juga terkoreksi hari ini," jelasnya. Meski akan mengalami penurunan, Herry
memprediksi, level support IHSG berada di level 3.650. "Kalau ternyata tembus,
ada kemungkinan indeks bisa turun ke level support berikutnya di posisi 3.620.
Tapi kemungkinannya kecil hari ini," jelasnya.
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 11:20:11 WIB )


=======================================================================================

Pergerakan indeks hari ini diprediksi berada di kisaran 3.687-3.798

Date : Jan 07 2011, 09:23
Title : News Story
Header : Pergerakan indeks hari ini diprediksi berada di kisaran 3.687-3.798


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pada perdagangan hari Kamis (6/1), indeks Dow Jones ditutup
melemah 25 point atau 0,22% ke level 11.697,31. Penurunan indeks AS ini terjadi
setelah naiknya valuasi beberapa saham menjadi overweight yang membuat investor
melakukan aksi profit taking. Selain itu, kenaikan harga komoditas mengancam
tingkat penyerapan kerja.
Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada transaksi kemarin
ditutup melemah 47 point atau turun 1,25% ke level 3.736,26. "Indeks gagal
menembus resistance kuat di 3.802 akibat aksi profit taking yang dilakukan oleh
investor," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi. Asing
sendiri tercatat melakukan net sell sebesar Rp 250 miliar, terutama pada saham
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT Astra International (ASII), dan sejumlah
saham perbankan.
Pada perdagangan hari ini, Betrand memperkirakan IHSG akan bergerak di
kisaran 3.687-3.798. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ASII,
United Tractors (UNTR), Wintermaar Offshore Marine (WINS), dan Matahari Putra
Prima (MPPA).
[ Barratut Taqiyyah ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 09:15:35 WIB )


=======================================================================================

JSX

Indek JSX kemarin menguci level resistant 3788, tetapi tidak tembus. Indek ari ini berpotensi turun kelevel support 3700 yang didominasi oleh saham sektor pertambangan, perbankan.

JSMR anggarkan Rp 125 miliar untuk capex non-tol

Date : Jan 07 2011, 08:57
Title : News Story
Header : JSMR anggarkan Rp 125 miliar untuk capex non-tol


Story
=======================================================================================

JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menganggarkan dana Rp 125 miliar untuk
belanja modal alias capital expenditure (capex) proyek di luar jalan tol.
Proyek non-tol yang akan kebagian capex antara lain pembangunan tempat
istirahat dan pelayanan atau yang lazim disebut rest area serta memodali
pendirian anak perusahaan.
Direktur Keuangan JSMR Reynaldi Hermansyah menuturkan, dana investasi
non-tol itu merupakan bagian dari total anggaran capex 2011 ini yang nilai
totalnya mencapai Rp 6,2 triliun. "Dana itu akan digunakan untuk membentuk anak
perusahaan dan pembangunan TIP," ujar dia, beberapa waktu lalu.
Anak perusahaan yang akan dibentuk JSMR adalah sebuah perusahaan properti,
berkongsi dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP). Perusahaan hasil patungan
dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu akan menggarap kawasan hunian serta
kawasan pusat komersial dan bisnis.
Lokasi proyek berada di sekitar Surabaya-Mojokerto, tak jauh dari proyek
tol JSMR. Reynaldi mengaku, rencana pembentukan anak perusahaan properti masih
dalam tahap studi kelayakan. Dalam rencana semula, JSMR menargetkan pembentukan
anak perusahaan sudah terealisasi pada Desember 2010 lalu.
JSMR juga berniat menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk
mendirikan perusahaan yang mengembangkan bisnis informasi teknologi.
Pembentukan perusahaan yang akan bermain di bisnis serat optik itu masih di
tahap studi kelayakan.
Proyek lain JSMR di luar pembangunan tol adalah membuat rest area di KM 88
ruas tol Cipularang di kedua arahnya, baik dari dan menuju Bandung. Total luas
lahan rest area 40 hektare.
[ Amailia Putri Hasniawati ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 08:45:23 WIB )


=======================================================================================

Penurunan harga minyak dan outlook otomotif AS bikin bursa Jepang naik turun

Date : Jan 07 2011, 08:56
Title : News Story
Header : Penurunan harga minyak dan outlook otomotif AS bikin bursa Jepang naik turun


Story
=======================================================================================

TOKYO. Pagi ini, bursa Jepang mengalami fluktuasi hebat. Saham-saham
perusahaan trader komoditas mengalami penurunan setelah terjadinya harga minyak
dan logam. Sementara, saham-saham produsen mobil mengalami kenaikan karena
outlook positif permintaan AS.
Saham yang mencatatkan penurunaan antara lain Mitsubishi Corp, yang
merupakan perusahaan trader komoditas terbesar Jepang, yang pahi ini turun
0,8%. Inpex Corp juga mencatatkan penurunan sebesar 1% setelah melorotnya harga
minyak dan logam. Sementara itu, Toyota Motor Corp berhasil naik 1,2% setelah
sejumlah analis bilang, perakitan mobil di Amerika Utara kemungkinan akan naik
5% tahun ini.
Pada pukul 09.18 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2%
menjadi 10.507,63. Sementara, indeks Topix tak banyak mengalami perubahan do
level 924,14.
"Saat ini, sepertinya investor memilih untuk melihat dan menunggu data
lapangan kerja yang bakal dirilis dalam waktu dekat. Ada pula kecemasan
overheating dalam jangka pendek," jelas Juichi Wako, senior strategist Nomura
Holdings Inc.
Asal tahu saja, sejumlah ekonom memprediksi, data yang dirilis Departemen
Tenaga Kerja AS hari ini akan menunjukkan adanya penambahan lapangan kerja di
AS pada Desember 2010.
[ Barratut Taqiyyah, Bloomberg ]

KONTAN Fri, 07 Jan 2011 ( 08:23:10 WIB )


=======================================================================================

Inflasi tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 7%

Date : Jan 07 2011, 08:54
Title : News Story
Header : Inflasi tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 7%


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Inflasi bakal kembali berlari kencang tahun ini. Diperkirakan
inflasi bisa mencapai kisaran 7% hingga 8%.
Direktur Bidang Perencanaan Makro Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas) Bambang Prijambodo menduga, inflasi tahun ini lebih dari 7%.
"Mungkin bisa tembus hingga kisaran 7,5%," katanya, Kamis (6/1).
Dugaan ini lantaran gejolak harga komoditi cukup tinggi. Lebih lagi,
Bambang menilai ada gangguan produksi di dalam negeri.
Selain itu, faktor pendorong lainnya adalah realisasi pembatasan bahan
bakar minyak (BBM) subsidi. Bambang mengatakan, realisasi pembatasan BBM
subsisi ini akan memicu kenaikan harga lainnya.
Kendati inflasi menembus 7%, Bambang menganggap belum tentu membahayakan
perekonomian. Sebab, menurutnya, pemerintah dan Bank Indonesia akan berusaha
menjaga inflasi.
Pengamat ekonomi Ahmad Erani juga setali tiga uang. Menurut
perhitungannya, jika pemerintah mengambil kebijakan membatasi konsumsi BBM
subsidi untuk kendaraan plat hitam 2005 saja maka inflasi bisa mencapai level
sekitar 7% hingga 8% saat kebijakan itu telah diberlakukan. "Kalau untuk
seluruh plat hitam tentu akan jauh lebih tinggi," katanya.
Untuk itu, Erani menyarankan, jika pemerintah benar akan memberlakukan
kebijakan tersebut, sebaiknya dilakukan secara bertahap. "Misalkan, tahun 2011
pembatasan bagi kendaraan diatas 2005, kemudian, tahun 2012 kendaraan diatas
tahun 2000, kemudian tahun 2013 untuk semua mobil pribadi, dan tahun 2014 untuk
semua mobil termasuk transportasi publik," katanya.
[ Irma Yani ]

KONTAN Thu, 06 Jan 2011 ( 16:45:25 WIB )


=======================================================================================