Rabu, 11 Mei 2011

BPS: Kenaikan Pertamax Dorong Inflasi Mei

Jakarta - Kenaikan harga bensin jenis pertamax menjadi Rp 9.050/liter awal bulan ini berpotensi mendorong inflasi. Belum lagi harga beras telah berhenti turun.

"Minggu ini harga beras cenderung bertahan, mulai berhenti penurunannya tapi juga belum naik," ujarnya saat ditemui usai rapat Ketahanan Pangan di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Selain itu, Rusman menyatakan diperkirakan masih ada potensi inflasi dari harga emas dan perhiasan yang pada beberapa waktu ini mengalami kenaikan. Begitu juga dengan kenaikan harga pertamax yang terjadi mulai 1 Mei ini menjadi Rp 9.000.

"Kalau ada pengaruhnya sedikit, kemudian juga ada pertamax yang 1 Mei kemarin naik dari Rp 8.600 menjadi Rp 9.050, walaupun bobotnya tidak terlalu besar tapi itu akan memberikan sumbangan pada inflasi yang memang kecil," jelasnya.

Namun, Rusman menyatakan potensi deflasi masih bisa terjadi mengingat harga pangan lainnya masih mengalami penurunan.

"Tapi komoditas lain minggu kedua ini masih meluncur ke bawah. Semua masih turun, trennya turun, cabai merah sekarang pada level Rp 15 ribu, itu turun, masih mengalami penurunan kalau cabai merah itu 15%, cabai rawit masih turun, bawang merah masih turun, gula pasir masih turun, cuma beras yang mulai berhenti penurunannya," jelasnya.

Dengan demikian, Rusman menyatakan potensi deflasi dan inflasi potensinya masih 50:50.

"Sehingga kalau pertanyaannya kembali ke inflasi ini akan ada inflasi atau deflasi, saya akan mengatakan 50:50 sekarang ini. Kalaupun ada deflasi itu bisa terjadi, kalau ada inflasi barangkali akan kecil. Jadi peluang deflasi masih bisa terjadi, tapi kalau bulan April peluang deflasinya kuat sekali kalau sekarang mulai, tapi nggak ada inflasi yang mengejutkanlah di bulan Mei ini," tegasnya.

Untuk menjaga inflasi ini, Rusman menyatakan Bulog untuk berupaya memperkuat cadangan beras dan menyalurkan beras sehingga tidak terjadi tekanan inflasi karena harga beras.

"Kita bicarakan secara serius untuk memperkuat cadangan, Bulog harus all out," tandasnya.

(nia/dnl)

Mei Masih Berpotensi Deflasi

Kepala BPS Rusman Heriawan. Foto: okezone
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan masih akan terjadi deflasi pada Mei. Meskipun ada inflasi, namun tekanannya tidak akan signifikan.

Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan tren penurunan masih terjadi, seperti dari faktor cabai merah, cabai rawit, bawang merah, gula pasir masih.

"Jadi peluang deflasi masih bisa terjadi, tapi kalau April peluang deflasinya kuat sekali," ungkap Rusman di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Dia melanjutkan, meskipun akan terjadi inflasi namun tekanannya tidak akan besar. "Tapi tidak ada inflasi yang mengejutkanlah di Mei ini," jelas Rusman.

Rusman mengungkapkan saat ini kenaikan pertamax yang terjadi memang memberikan tekanan inflasi, namun nilainya tidak akan besar. "Walaupun bobotnya tidak terlalu besar tapi itu akan memberikan sumbangan pada inflasi yang memang kecil," tutur Rusman.

Selain itu, kata Rusman, tekanan inflasi dikhawatirkan datang dari beras. "Minggu ini harga beras cenderung bertahan, mulai berhenti penurunannya tapi juga belum naik," tukas Rusman.
(ade)

Mei Masih Berpotensi Deflasi

Kepala BPS Rusman Heriawan. Foto: okezone
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan masih akan terjadi deflasi pada Mei. Meskipun ada inflasi, namun tekanannya tidak akan signifikan.

Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan tren penurunan masih terjadi, seperti dari faktor cabai merah, cabai rawit, bawang merah, gula pasir masih.

"Jadi peluang deflasi masih bisa terjadi, tapi kalau April peluang deflasinya kuat sekali," ungkap Rusman di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Dia melanjutkan, meskipun akan terjadi inflasi namun tekanannya tidak akan besar. "Tapi tidak ada inflasi yang mengejutkanlah di Mei ini," jelas Rusman.

Rusman mengungkapkan saat ini kenaikan pertamax yang terjadi memang memberikan tekanan inflasi, namun nilainya tidak akan besar. "Walaupun bobotnya tidak terlalu besar tapi itu akan memberikan sumbangan pada inflasi yang memang kecil," tutur Rusman.

Selain itu, kata Rusman, tekanan inflasi dikhawatirkan datang dari beras. "Minggu ini harga beras cenderung bertahan, mulai berhenti penurunannya tapi juga belum naik," tukas Rusman.
(ade)

ENRG teken kontrak enam tahun penjualan gas kepada PLN

ENRG teken kontrak enam tahun penjualan gas kepada PLN
JAKARTA. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah menandatangani kontrak enam tahun penjualan gas kepada PT Perusahaan Listrik Negara. Harga jual gas tersebut senilai US$ 4,9 per million British thermal unit (mbtu).

Produsen minyak dan gas ini dalam pernyataannya hari ini, menyebut akan memasok rata-rata 2,5 juta kaki kubik gas per hari dari blok Gelam TAC di provinsi Jambi.

Rupiah makin perkasa, penguatannya mencapai yang terbesar sejak Maret 2004

Rupiah makin perkasa, penguatannya mencapai yang terbesar sejak Maret 2004
JAKARTA. Mata uang rupiah kembali menguat hari ini. Kondisi itu sejalan dengan melesatnya pasar saham di kawasan regional seiring dengan kenaikan harga komoditas. Sentimen lainnya, China dikabarkan akan meningkatkan impor barangnya.

"Melesatnya pasar saham di Asia seiring dengan kinerja positif perusahaan dan relinya harga komoditi. Kami juga melihat euro menguat, yang artinya pelemahan dollar dan penguatan rupiah," papar Joanna Tan, regional economist Forecast Singapore Pte kepada Bloomberg.

Catatan saja, rupiah menguat 0,3% menjadi 8.528 per dollar pada pukul 16.15. Itu merupakan level paling perkasa sejak Maret 2004 lalu.

Rebound di pasar saham dan komoditas membuat mata uang Asia kuat

Rebound di pasar saham dan komoditas membuat mata uang Asia kuat
SEOUL. Mayoritas mata uang Asia sore ini menguat. Kali ini, penguatan dipimpin oleh won Korea Selatan dan ringgit Malaysia. Lonjakan di pasar saham dan komoditas turut mendongkrak optimisme terhadap pemulihan ekonomi global. Hal itu juga meningkatkan permintaan investor terhadap aset-aset emerging market.

Pada pukul 15.00 waktu Seoul, won menguat 0,8% menjadi 1.074,95 terhadap dollar. Sementara, ringgit Malaysia menguat 0,4% menjadi 2,98 dan baht Thailand menguat 0,4% menjadi 30,95. Penguatan juga dialami oleh dollar Taiwan yang menguat 0,3% menjadi NT$ 28,65.

"Dengan adanya rebound, baik di pasar saham dan komoditas, investor lebih berani mengambil resiko lebih tinggi," jelas Shigehisa Shiroki, chief trader on the Asian and emerging markets team Mizuho Corporate Bank Ltd di Tokyo.

Dia menambahkan, resiko inflasi di China semakin meningkat, sehingga membuka peluang lebih besar bagi yuan untuk mengalami apresiasi. "Itu menjadi faktor lain yang mendongkrak mata uang Asia," imbuhnya.

Right issue IMAS tunggu RUPS di bulan Juni

Right issue IMAS tunggu RUPS di bulan Juni
JAKARTA. Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) Gunadi Sindhuwinata membenarkan kabar rencana perseroan untuk menggelar right issue di tahun ini.

"Kami sudah menyampaikan ke Bapepam-LK. Intinya, kami mau melepas saham baru sekitar 345 juta lembar saham," ujar Gunadi kepada KONTAN,
Rabu (11/5).

Jadwal pelaksanaan right issue IMAS akan ditentukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham yang bakal digelar Juni 2011.

Mengenai target dana yang hendak dihimpun dari aksi tersebut, Gunadi belum dapat menyebutkan. "Nilainya nanti tergantung harga di pasar.
Kami berharap harga setinggi-tingginya. Mudah-mudahan bisa Rp 9.000-an per saham," ujarnya.

Sekedar informasi, harga saham IMAS pada penutupan perdagangan sore ini adalah Rp 8.850 per saham atau naik 4,12% dibandingkan penutupan kemarin.

Gunadi menambahkan, tujuan right issue adalah untuk mendanai pengembangan usaha dan membayar utang kepada pihak ketiga. Sayang,
lagi-lagi ia belum mau mengungkapkan porsi alokasi dana right issue untuk kedua tujuan tersebut. "Tergantung dapat berapa. Nanti baru bisa tahu optimalnya berapa yang akan disisihkan untuk utang dan pengembangan," imbuhnya.

KRAS Harapkan Kuartal II Pasar Baja Membaik

Logo KS
JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap, pasar baja pada kuartal II tahun ini akan membaik dibanding kuartal sebelumnya. Dengan demikian, kinerja perusahaan baja pelat merah tersebut akan meningkat dibanding kuartal I-2011.

Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang mengatakan, turunnya laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini disebabkan belum maksimalnya kapasitas pabrik hot strip mill (HSM) seiring revitalisasi dan modernisasi pabrik yang ditingkatkan menjadi 3,5 juta ton dan perbaikan mesin boiler. "Kapasitas maksimum pabrik HSM baru bagus pada Maret, sehingga menyebabkan kinerja kuartal I turun," kata dia di Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Faktor lainnya yang menyebabkan turunnya laba bersih perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini adalah penjualan baja yang menurun dan harga baja yang belum naik. Harga baja baru naik pada Februari-Maret seiring naiknya harga bijih besi. Namun, hal itu dibarengi dengan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut tidak memberi imbas positif terhadap kinerja perseroan lantaran penjualan baja menggunakan mata uang dolar.

Karena itu, Fazwar berharap, pada kuartal II tahun ini, kinerja perseroan akan lebih baik didorong kondisi pasar baja akan membaik ditambah mulai berproduksinya kapasitas pabrik HSM secara maksimal. "Kuartal II, produksi mulai bagus. Kalau pasarnya baik, maka (kinerja) bisa bagus," imbuh dia.

Seperti diketahui, BUMN baja tersebut pada kuartal I-2011 mengalami penurunan laba bersih sekitar 76 persen menjadi Rp113,52 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp468,05 miliar. Penurunan laba bersih didorong menurunnya penjualan baja perseroan sekitar empat persen dari periode yang sama 2011 sebesar Rp4,41 triliun menjadi Rp4,24 triliun.

Wakil Ketua Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Irvan K Hakim menyatakan, permintaan baja nasional secara keseluruhan pada tahun ini akan meningkat menjadi sembilan juta ton per tahun. "Permintaan baja lebih tinggi dari tahun lalu. Hingga akhir tahun ini, diperkirakan bisa naik sekitar 7-12 persen dibanding tahun lalu," kata dia.

Naiknya permintaan baja nasional tersebut didorong gencarnya pembangunan infrastruktur, konstruksi maupun dari minyak dan gas (migas). Dia memperkirakan, negara kawasan Asia pada Juni tahun ini akan menaikkan harga jual bajanya. Hal itu didorong antisipasi naiknya harga biji besi dan baja setengah jadi pada kuartal III. Harga baja setengah jadi dalam empat hari ini, menurut dia, sudah mengalami kenaikan sebesar USD20 per ton. “Kalau bahan baku naik, kan harus antisipasi. Kita ikuti yang terjadi di global," ujar dia.

Saat ini, harga baja pelat hitam (hot rolled coil/HRC) berada di kisaran USD750-800 per ton dan harga baja canai dingin (cold rolled coil/CRC) sekitar USD850-900 per ton. Adapun, negara yang sudah menaikkan harga bajanya, diantaranya India, Korea dan Turki.

Pabrik Blast Furnace

Sementara itu, Fazwar menargetkan peletakan batu pertama (ground breaking) pabrik blast furnace bisa direalisasikan pada akhir semester I tahun ini. Saat ini, pematangan lahan pabrik, yang berlokasi di Cilegon tersebut sudah mencapai 20 persen. "Ground breaking pabrik tersebut pada akhir Juli (2011)," ungkapnya.

Pembangunan pabrik berkapasitas 1,2 juta ton per tahun tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp5,92 triliun. Rincian investasi itu terdiri atas keperluan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) sebesar Rp4,6 triliun, tanah dan persiapan lahan Rp420,41 miliar, biaya pra operasi Rp66,77 miliar, biaya bank sebesar Rp324,2 miliar, bunga pinjaman selama masa konstruksi sebesar Rp161,04 miliar dan modal kerja Rp346,02 miliar.

Tujuan pembangunan pabrik itu untuk menurunkan biaya produksi slab baja, mengurangi bahan baku impor, serta memanfaatkan sebagian bahan baku lokal seperti bijih besi dan batu bara. Rencananya, pembangunan pabrik tersebut dilakukan pada kuartal III-2011 dan ditargetkan rampung pada kuartal I-2014 atau kuartal II-2014.
(J Erna/Koran SI/wdi)

Bentuk JV, AKR Corporindo Bangun Jalan Tambang di Kalimantan

Ilustrasi
JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) telah mendirikan sebuah perusahaan joint venture (JV) yang dikhususkan untuk membangun dan mengelola jalan tambang batu bara (hauling roads) di Kalimantan Tengah.

Anak perusahaan Perseroan, PT Anugrah Karya Raya, yang bergerak di bisnia batu bara, mendirikan PT Berkah Rukun Bersama sebuah usaha joint venture dengan porsi kepemilikan 50:50 dengan PT Austral Byna pemilik konsesi hutan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.

PT Berkah Rukun Bersama akan membangun, mengembangkan, dan mengoperasikan jalan tambang batu bara yang tidak hanya akan mendukung operasi tambang batu bara Perseroan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah tetapi juga akan menyediakan fasilitas jalan tambang kepada perusahaan batu bara lainnya yang berada di sekitas lokasi jalan tambang.

"Pendirian anak usaha joint venture ini adalah salah satu strategi AKRA untuk memperluas jaringan infrastruktur logistiknya guna melayani industri yang terkait dengan energy," jelas Presiden Direktur AKR Corporindo Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, rabu (11/5/2011).

AKRA juga telah memulai pembangunan terminal batu bara di Pelabuhan Buntok Baru, di sisi sungai Barito, Kalimantan Tengah yang akan digunakan sebagai titik pengiriman batu bara di wilayah Kalimantan Tengah.

Dengan pendirian anak usaha jalan tambang batu bara ini dan telah diterimanya seluruh perijinan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan konsesi batubara kami, AKRA siap untuk memulai aktivitas penambangan di konsesi tambang batu bara AKRA dalam beberapa minggu ke depan.
(wdi)

Kontrak Jual-Beli 6 Tahun Energi Mega Jual Gas USD4,9/MMBTU ke PLN

Logo Energi Mega Persada
JAKARTA - PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah menandatangani perjanjian jual beli gas dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Gas itu diambil dari Blok Gelam TAC di Jambi, Sumatera.

"Volume gas yang dikontrakkan adalah sebesar 4.990 BBTU dengan masa kontrak selama enam tahun dari Mei 2011 sampai Mei 2017," jelas Direktur Utama ENRG Imam Agustino dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, rabu (11/6/2011).

Blok Gelam TAC sendiri diharapkan dapat mulai memproduksi gas untuk PLN pada Oktober 2011 dengan rata-rata produksi sebesar 2,5 juta kaki kubik per hari dengan harga sebesar USD4,9 per MMBTU. "Perjanjian tersebut termasuk eskalasi harga jual gas sebesar tiga persen per tahunnya," imbuhnya.

Dia melanjutkan, pihaknya berharap dapat meningkatkan harga jual gas secara berkala menjadi di atas USD4 per MMBTU dalam 24 bulan ke depan.

ENRG, melalui anak usahanya memiliki 100 persen kepemilikan di Blok Gelam. Selama tahun 2010, blok Gelam memproduksi hampir 300 barel minyak per hari.
(wdi)

AIG Akan Jual Saham Bailout Senilai US$9 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - American International Group (AIG) akan menjual 100 juta saham dan obligasi pemerintah AS sebesar 200 juta saham hasil bailout dan mulai kembali ke kontrol publik.

Mengutip Reuters, Perusahaan mengajukan prospektus untuk penawaran saham pada hari Rabu. Ini tidak menunjukkan harga yang ditawarkan, meskipun pada penutupan Selasa menawarkan senilai $ 8,89 miliar.

Obligasi pemerintah juga memiliki opsi untuk dijual sebanyak 45 juta lembar saham tambahan untuk menutupi kelebihan penjatahan. AIG akan menjual 100 juta saham, dengan total 300 juta saham.

Indeks CPI China dan Komoditas Bangkitkan Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah dan indeks saham kompak menguat. Tingginya CPI China dan kenaikan harga komoditas jadi katalisnya. Data tersebut menjadi indikator tingginya inflasi Asia termasuk RI.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, secara keseluruhan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh data inflasi tahunan Consumer Price Index (CPI) China. Angkanya dirilis di atas prediksi dari level 5,2% ke level 5,3%.

Lalu, menurutnya, inflasi bulanannya pun naik dari -0,2% menjadi 0,1%. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.524 dan 8.544 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/5).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/5) ditutup menguat tajam 29 poin (0,33%) jadi 8.526/8.536 per dolar AS dari posisi kemarin 8.555/8.560.

Lebih jauh Christian mengatakan, tingginya inflasi China telah memicu ketakutan pasar atas indikasi tingginya inflasi di Asia secara keseluruhan sehingga rupiah turut terapresiasi. "Sebab, tingginya inflasi di kawasan Asia memberikan peluang lebih besar pada kenaikan BI rate dari level 6,75% saat ini," tambahnya.

Selain itu, lanjut Christian, penguatan rupiah juga dipicu kenaikan harga komoditas baik minyak maupun emas. Mata uang yang berbasis komoditas seperti dolar Australia pun menguat. "Sebenarnya, rupiah juga termasuk mata uang berbasis komoditas karena ekspor RI lebih banyak komoditas terutama batu bara," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,4407 dari sebelumnya US$1,4350 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 37,622 poin (0,98%) ke level 3.838,142 karena secara teknikal, IHSG sudah kembali dalam tren bullish setelah bursa global juga berada dalam pembalikan arah menguat. Apalagi, bursa Eropa siang tadi dibuka positif.

Selain faktor regional, indeks juga mendapat dukungan dari aktifnya pergerakan saham-saham di grup Bakrie sehingga mendorong penguatan saham-saham lain. Secara teknikal, saham-saham grup Bakrie belum bergerak banyak.

Sebab, lanjut Irwan, pada saat saham-saham lain sudah mencapai puncaknya pascakrisis 2008, saham-saham grup Bakrie, belum kembali ke level puncak sebelum krisis 2008. “Ssekarang pasar melihat bahwa sudah saatnya masuk di grup Bakrie setelah level resistance ditembus,” tuturnya.

Karena itu, trader atau pelaku pasar mulai agresif melakukan perburuan di saham-saham Bakrie dan menjadi trigger bagi saham di sektor perbankan. Saham-saham di sektor ini pun sudah mulai bangkit dari level bottom-nya.

Karena itu, saham-saham di grup Bakrie dan perbankan jadi trigger market hari ini. Akibatnya, transaksi di saham-saham pertambangan pun sudah mulai meningkat. “Kondisi itu, tampak dari transaksi di bursa yang semakin ramaim,” imbuh Irwan. [mdr]

Hasil PUT Indomobil Untuk Bayar Utang

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Direktur Utama PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, hasil dana penawaran umum terbatas (PUT) untuk melunasi utang sebesar 60% dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha.

"Dana hasil penawaran umum terbatas untuk melunasi utang sebesar 60% atau sekitar Rp2 triliun kepada pihak ketiga. Kita akan melunasi utang yang paling menguntungkan," tegas Gunadi, saat dihubungi INILAH.COM, Rabu (11/5).

Lebih lanjut ia mengatakan, sisa hasil penawaran umum terbatas juga akan digunakan untuk pengembangan usaha. Perseroan berencana untuk menambah showroom, memberikan pembiayaan usaha konsumen, dan spare part. "Pasar Indonesia masih sangat menjanjikan, dan kita membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha," tutur Gunadi.

Seperti diketahui, perseroan akan melakukan penawaran umum saham terbatas dengan jumlah 345,65 juta lembar saham baru atau sebesar 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Harga saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp7.500-Rp9.500 per lembar saham. Dana yang diincar sebesar Rp3,28 triliun. [cms]

PSDN Jual Saham Aneka Widya Graha

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Prasidha Aneka Niaga Tbk (PSDN) menjual 58.832.500 saham di PT Aneka Widya Graha (99,9992%) yang telah dilakukan pada tanggal 2 Mei 2011.

Transaksi penjualan saham dalam PT Aneka Widya Graha (AWG) yang dimiliki oleh Perseroan bukan merupakan transaksi material karena Nilai Transaksi tidak material (0,068%) bila dihitung dengan nilai Ekuitas Perseroan
berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Auditan tanggal 31 Desember 2010.

Perseroan sejak tahun 1993 merupakan Pemegang Saham Utama dalam AWG dan per tanggal 31 Desember 2010 Perseroan memiliki 99.9992% saham dalam AWG, di mana Laporan Keuangan AWG terkonsolidasi dalam Laporan Keuangan Perseroan. Sejak tahun 1996 AWG sudah tidak beroperasi lagi dan tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 AWG menderita rugi terus sehingga tidak memberikan kontribusi positip kepada Perseroan.

Perseroan memutuskan untuk melepaskan seluruh saham AWG yang dimiliki Perseroan yaitu sebanyak 58.832.500 saham.

Penjualan saham AWG oleh Perseroan kepada 2 orang pembeli tidak merupakan Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Benturan Kepentingan.

Inflasi China Picu Rupiah Meroket ke 8.526

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (11/5) ditutup menguat tajam 29 poin (0,33%) jadi 8.526/8.536 per dolar AS dari posisi kemarin 8.555/8.560.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, secara keseluruhan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh data inflasi tahunan Consumer Price Index (CPI) China. Angkanya dirilis di atas prediksi dari level 5,2% ke level 5,3%.

Lalu, menurutnya, inflasi bulannya pun naik dari -0,2% menjadi 0,1%. "Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah mencapai level terkuatnya 8.524 dan 8.544 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/5).

Lebih jauh Christian mengatakan, tingginya inflasi China telah memicu ketakutan pasar atas indikasi tingginya inflasi di Asia secara keseluruhan sehingga rupiah turut terapresiasi. "Sebab, tingginya inflasi di kawasan Asia memberikan peluang lebih besar pada kenaikan BI rate dari level 6,75% saat ini," tambahnya.

Selain itu, lanjut Christian, penguatan rupiah juga dipicu oleh kenaikan harga komoditas baik minyak maupun emas. Karena itu, mata uang yang berbasis komoditas seperti dolar Australia juga menguat. "Sebenarnya, rupiah juga termasuk mata uang berbasis komoditas karena ekspor RI lebih banyak komoditas terutama batu bara," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan melemah ke level US$1,4407 dari sebelumnya US$1,4350 per euro," imbuh Christian.

Bakrie Kuasai Saham Teraktif Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) tercatat menjadi saham teraktif pada perdagangan Rabu (11/5) ini.

Dari catatan INILAH.COM, ASBI diperdagangkan dengan 6.868 kali transaksi dengan volume sebanyak 30,92 juta saham senilai Rp13,23 miliar. Saham teraktif kedua diduduki BNBR dengan 4.020 kali transaksi, mencatatkan volume sebanyak 1,38 miliar saham senilai Rp110,53 miliar.

Teraktif ketiga diperdagangkan hari ini adalah saham ENRG dengan 4.018 kali transaksi, mencatatkan volume perdagangan sebanyak 855,29 juta saham senilai rp157,03 miliar. Teraktif keempat adalah saham UNSP dengan 3.428 kali transaksi, di mana volume perdagangan 335,79 juta senilai Rp144,55 miliar.

Selanjutnya, saham teraktif kelima adalah ASII dengan 3.350 kali transaksi, volume perdagangan sebanyak 8,94 juta saham senilai Rp522,38 miliar. Teraktif keenam dialami saham BBRI dengan 3.147 kali transaksi, volume perdagangan sebanyak 32,13 juta saham senilai Rp199,93 miliar.

Teraktif ketujuh terjadi pada saham ELTY dengan 3.116 kali transaksi, di mana volume perdagangan mencapai 586,93 juta saham senilai p91,39 miliar. Teraktif ke-8 diduduki saham DEWA dengan 2.755 kali transaksi, volume perdagangan 451,15 juta saham senilai Rp45,16 miliar.

Kemudian urutan ke-9 saham teraktif ke-9 adalah BJBR dengan 2.589 kali transaksi, di mana volume perdagangan sebanyak 61,01 juta saham senilai Rp76,86 miliar. Urutan ke-10 terjadi pada saham BUMI dengan 2.235 kali transaksi, di mana volume perdagangan 63,49 juta saham senilai Rp227,81 miliar.

Euforia Kenaikan Dow Dukung IHSG di Zona Positif

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Rabu (11/5) IHSG ditutup naik 0,98% ke level 3.838,14.

Menurut analis Corfina Capital Deni Hamzah, penguatan indeks hari ini lebih karena euforia kenaikan Dow yang cukup tajam semalam. Hal ini terlihat dari aksi beli yang dilakukan investor asing yang mencapai Rp342,32 miliar. Secara sektoral, saham-saham sektor industri dasar mencatatkan kenaikan tertajam dengan naik3,73%, menyusul sektor manufaktur yang naik 1,66%, sektor perkebunan naik 1,41%, dan properti naik 1%.

Indeks LQ45 naik 1,37% ke level 686,42, sedang JII naik 1,67% ke level 533,09. Sebanyak 145 saham naik, 94 saham turun, dan 94 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 7,18 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp4,51 triliun.

Di Asia Shanghai turun o,23%, Hang Seng turun 0,19%, KLSE naik 0,87%, Nikkei naik 0,46%, STI naik 0,66%, dan Seoul naik 1,28%.

Saham-saham yang menguat tajam hari ini adalah PTRO naik 8,82%, ASII naik 4,03%, INDS naik 24,51%, GDYR naik 5,5%, UNTR naik 2%, dan ITMG naik 0,84%.

Bakrie dan ASII Topang IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali berlabuh di zona hijau. Aksi beli investor atas saham unggulan, serta dominasi perdagangan bursa oleh ASII, menjadi katalisnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (11/5) ditutup menguat 37,622 poin (0,98%) ke level 3.838,142, dengan intraday tertinggi di 3.838,42 dan terendah di 3.800,61. Indeks saham unggulan LQ45 juga menguat 9,310 poin (1,27%) ke level 686,420.

Indeks sepanjang perdagangan berada di zona positif. Dibuka langsung menguat 0,48% ke level 3.818, indeks terus bergerak naik hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.819. Maraknya aksi beli juga mendukung penguatan indeks hingga akhirnya ditutup di angka 3.838.

IHSG sore ini kembali ditutup menguat, setelah sejak siang berada di area resitance. Penguatan didukung sentimen positif bursa global, “IHSG kembali dalam tren bullish setelah bursa global juga berada dalam pembalikan arah menguat,”demikian ujar pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu.

Bursa AS ditutup menguat didorong ekpor China April yang melebihi ekspektasi, upgrade earning forecast dari perusahaan Fossil dan Dean Foods dan berita akuisisi. Microsoft menyatakan akan membeli Skype senilai US$8 miliar secara tunai, yang menjadikan Ebay, pemilik saham Skype naik 2.45%.

Menurut Irwan, indeks juga mendapat dukungan dari aktifnya pergerakan saham-saham di grup Bakrie sehingga mendorong penguatan saham-saham lain, “Hal ini karena saham-saham di grup Bakrie secara teknikal belum bergerak banyak,” katanya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,396 miliar lembar saham, senilai Rp 5,048 triliun dan frekuensi 135.354 kali. Sebanyak 169 saham naik, 73 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Penguatan IHSG didukung aksi beli asing, yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp307 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,422 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,115 triliun.

Sektor aneka industri memimpin apresiasi bursa, dengan naik 3,7%. Disusul manufaktur 1,7%, perkebunan 1,4%, properti dan finansial 1%, konsumsi, industri dasar dan tambang yang naik 0,7% serta perdagangan yang menguat 0,1%.

Saham Astra Internasional (ASII) mendominasi transaksi hari ini, dengan volume perdagangan Rp522 miliar. Emiten otomotif ini ditutup naik Rp 2.300 (4,03%) ke level Rp 59.250.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Petrosea (PTRO) naik Rp 3.000 ke Rp 37.000, Indospring (INDS) naik Rp 950 ke Rp 4.825, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 600 ke Rp 11.500.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.400 ke Rp 21.800, Sona Topas (SONA) turun Rp 475 ke Rp 3.375, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 300 ke Rp 10.200, dan Malindo (MAIN) turun Rp 300 ke Rp 5.400.

Bursa regional Asia ditutup variatif sore ini. Indeks Komposit Shanghai turun 6,74 poin (0,23%) ke level 2.883,89 dan indeks Hang Seng melemah 44,20 poin (0,19%) ke level 23.291,80. Sedangkan indeks Nikkei 225 naik 45,50 poin (0,46%) ke level 9.864,26, indeks Straits Times menguat 0,67% ke 3.177,32 dan indeks Kospi di Seoul naik 1,28% ke 2.166,63. [mdr]

Lonjakan saham ASII kian memantapkan langkah IHSG di sesi penutupan

Lonjakan saham ASII kian memantapkan langkah IHSG di sesi penutupan
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir perdagangan. Sore ini, kenaikan indeks dipicu oleh sektor aneka industri yang dimotori oleh Astra International (ASII). Pada pukul 16.00, IHSG melejit 0,99% ke level 3.838,142%. Sebanyak 159 saham menguat, sementara 69 saham turun dan sisanya 87 saham tidak bergerak. Perdagangan hari ini juga cukup bergairah karena volume perdagangan mencapai 8,396 milliar dengan nilai perdagangan Rp 5,048 trilliun.

Semua sektor kompak menguat. Kali ini, penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri sebesar 3,73%, sektor manufaktur sebesar 1,67%, sektor perkebunan naik 1,41%, dan sektor konstruksi naik 1,01%. Sementara sektor lainnya menguat dibawah 1%. Sektor perdagangan mencatat penguatan paling tipis yakni hanya 0,14%.

Saham yang menduduki posisi top gainers antara lain Indospring (INDS) yang menanjak 24,52% ke Rp 4.825, Pool Advista (POOL) dengan kenaikan 24,19% ke Rp 770, dan Ratu Prabu Energi (ARTI) dengan penguatan 23,60 % ke Rp 550. Astra Internatioanal (ASII) masih bertahan menjadi pemimpin anggota MSCI indeks yang menanjak dengan penguatan signifikan 4,04% ke Rp 59.250. Selain itu ada pula Aneka Tambang yang menanjak 2,27% serta United Tractor (UNTR) yang menguat 2% ke Rp 22.900.

Sedangkan di posisi top losers ada Metro Realty (MTSM) yang anjlok 19% ke RP 810, disusul Sona Topas Tourism (SONA) yang terkoreksi 12,34%. Anggota MSCI stock yang melemah adalah Bumi Resources (BUMI) dengan penurunan sebesar 0,69% ke Rp 3.600 dan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) yang turun 0,23% ke Rp 21.800.

Menanjak 37 Poin, IHSG Naik Paling Tinggi di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan menanjak 37 poin atau setara 98%. IHSG menjadi indeks yang naik paling tinggi di Asia yang bergerak mixed.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.540 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.555 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 5,121 poin (0,13%) ke level 3.805,641. Penguatan indeks didorong penguatan bursa global dan regional.

Secara perlahan indeks terus mendaki di zona hijau sepanjang perdagangan. Saham-saham berbasis komoditas kembali menjadi incaran investor.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 19,177 poin (0,50%) ke level 3.819,697. Indeks terbawa arus penguatan bursa-bursa regional setelah melambatnya inflasi China akibat surplus perdagangan yang naik tinggi.

Perburuan saham-saham unggulan berlanjut di perdagangan sesi II. Indeks pun melaju hingga ke titik tertingginya di 3.838.424.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (11/5/2011), IHSG ditutup menanjak 37,622 poin (0,98%) ke level 3.838,142. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 9,310 poin (1,27%) ke level 686,420.

Seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat sampai lebih dari 3%, diikuti oleh sektor agrikultur dan manufaktur.

Pergerakan IHSG terbantu oleh sentimen positif yang datang dari berbagai belahan dunia, mulai dari menguatnya Wall Street semalam hingga bursa-bursa Asia yang bergerak mixed cenderung naik.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 354,947 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 135.354 kali pada volume 8,396 miliar lembar saham senilai Rp 5,048 triliun. Sebanyak 169 saham naik, 73 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Beberapa bursa-bursa Asia mulai balik arah ke zona merah akibat profit taking, padahal siang tadi masih kompak berjalan di teritori positif. BEI menjadi bursa yang melaju paling kencang di Asia.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 6,74 poin (0,23%) ke level 2.883,89.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 44,20 poin (0,19%) ke level 23.291,80.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 45,50 poin (0,46%) ke level 9.864,26.
  • Indeks Straits Times menguat 21,12 poin (0,67%) ke level 3.177,38.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 3.000 ke Rp 37.000, Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.300 ke Rp 59.250, Indospring (INDS) naik Rp 950 ke Rp 4.825, dan Goodyear (GDYR) naik Rp 600 ke Rp 11.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.400 ke Rp 21.800, Sona Topas (SONA) turun Rp 475 ke Rp 3.375, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 300 ke Rp 10.200, dan Malindo (MAIN) turun Rp 300 ke Rp 5.400.

UBS AG Singapore Naikkan Kepemilikan di CMNP

Medium
INILAH.COM, Jakarta - UBS AG Singapore menaikkan kepemilikan sahamnya di PT Citra Narga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Melalui BAE perseroan PT Raya Saham Registra disampaikan UBS AG Singapore telah menaikkan kepemilikan di CMNP dari 102.250.000 (5,11%) saham menjadi 103.119.000 (5,16%).

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mencatatkan laba bersih naik 331% dari Rp69,09 miliar pada 2009 menjadi Rp298,26 miliar pada 2010.

Kenaikan laba bersih diikuti kenaikan pendapatan sebesar 18,81% dari Rp631,53 miliar pada 2009 menjadi Rp750,36 miliar pada 2010. Pendapatan tol perseroan naik menjadi Rp747,32 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp627,38 miliar. Pendapatan sewa turun menjadi Rp3,04 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp4,15 miliar. Jumlah beban usaha naik menjadi Rp355,01 miliar pada 2010 dari periode sama sebelumnya Rp293,10 miliar pada. Laba usaha naik 34,88% menjadi Rp395,34 miliar pada 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya Rp293,10 miliar.

Jumlah aset perseroan naik 2,96% dari Rp2,79 triliun pada 2009 menjadi Rp2,87 triliun pada 2010. Kas dan setara kas perseroan naik 31,865 dari Rp96,77 miliar pada 2009 menjadi Rp405,44 miliar pada 2010.

Eksplorasi INCO April Telan Biaya US$414,48 Juta

Headline
INILAH.COM, Jakarta – PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) melaporkan kegiatan eksplorasi untuk April 2011 masih berlanjut dan difokuskan pada daerah-daerah di dalam Kontrak Karya.

Daerah Eksplorasi meliputi :
- Pongsesa, Sorowako Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- Tanamalia dan Lampesue, Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
- Matarape, di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
- Latao, di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara

Metode Eksplorasi :
- Proyek Pongsesa memakai metode core drilling HQ-3 untuk program pengeboran geostatis dan spasi 50m
- Proyek Matarape memakai metode core drilling HQ-3 untuk program pengeboran geostatis dan spasi 50m
- Proyek Tanamalia memakai metode core drilling HQ-3 untuk program pengeboran geostatis dan spasi 50m dan 25m
- Proyek Lampesue memakai metode core drilling HQ-3 untuk program spasi acak
- Proyek Latao memakai metode geofisika resistivity untuk survey bawah permukaan dan metode core drilling HQ-3 dan NQ untuk pengeboran dalam

Pelaksana Eksplorasi : Proyek Sorowako, Sorowako Outer Area (SOA) dan Sulawesi Coastal Deposit (SCD) dilakukan oleh PTI bersama dengan pihak
ketiga

Hasil Pengujian : Hasil pengujian sedang dalam proses penghitungan cadangan dengan metoda block modeling di Sorowako

Rencana Aksi :
- Proyek Sorowako melanjutkan pengeboran spasi 25m di Sulawesi Outer Area (SOA) dengan menggunakan 8 rig
- Sulawesi Coastal Deposit (SCD) akan melakukan pengeboran spasi 50m di Matarape (Sulawesi Tenggara) dengan menggunakan 3 rig dan Latao akan melakukan survey bawah permukaan dengan metode geofisika resistivity
- Sulawesi Outer Area (SOA) akan melakukan pengeboran spasi 25m di Tanamalia (Sulawesi Selatan) dengan menggunakan 8 rig dan melanjutkan pengeboran acak di Lampesue
- Seluruh pengeboran direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap

Berencana right issue hingga Rp 3,28 triliun, saham IMAS melejit 5,3%

JAKARTA. Saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melesat setelah perseroan berencana melepas saham baru (right issue).

IMAS reli hingga 5,3% ke posisi Rp 8.950 per saham, hingga pukul 13.40 WIB. Ini kenaikan terbesarnya dalam dua bulan terakhir atau tepatnya sejak 9 Maret lalu.

Peritel otomotif ini berencana melepas saham baru dengan nilai mencapai Rp 3,28 triliun pada Juli mendatang. Rencananya, hasil right issue bakal digunakan untuk membayar utang dan ekspansi bisnis.

ASII, UNTR, dan BBRI menjadi tiga bluechips yang bikin indeks garang

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi I ditutup di zona positif dan berakhir di level 3.819,70. Aksi beli terhadap sejumlah saham bluechips menjadi salah satu penyebabnya.

Berikut daftar tiga bluechips yang mempengaruhi pergerakan indeks:

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII naik 2,02% menjadi Rp 1.150 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: BNP Paribas Securities senilai Rp 64,13 miliar, Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 32,56 miliar, dan Kim Eng Securities senilai Rp 28,05 miliar.


- PT United Tractor (UNTR)
Saham UNTR naik 2% menjadi Rp 22.900 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: Sinarmas Sekuritas senilai Rp 6,42 miliar, CIMB Securities senilai Rp 2,42 miliar, dan Bumiputera Capital senilai Rp 2,26 miliar.


- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI naik 0,81% menjadi Rp 6.200 di sesi I. Sejumlah broker yang mengempit saham ini antara lain: OSK Nusadana senilai Rp 9,71 miliar, CIMB Securities senilai Rp 9,66 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 7,85 miliar.

Laju delapan sektor mengangkat IHSG 0,50% di sesi I hari ini

Laju delapan sektor mengangkat IHSG 0,50% di sesi I hari ini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses bergulir di zona hijau sejak awal perdagangan hingga penutupan di sesi I hari ini. Delapan sektor berhasil menopang IHSG sehingga menguat 0,50% ke level 3.819,697.

Sebanyak 121 saham menguat, sementara 73 saham turun, dan sisanya 101 saham tidak bergerak. Perdagangan hari ini juga cukup bergairah dengan volume perdagangan mencapai 5,092 milliar, dan nilai transaksi Rp 2,427 trilliun.

Sektor aneka industri memimpin penguatan bursa, dengan naik 2%. Diikuti oleh sektor perkebunan yang menguat 1,18%, dan manufaktur yang naik 1,07%. Sementara sektor lainnya menguat antara 0,23% hingga 0,62%. Sektor yang melemah hanya sektor infrastruktur yang terkoreksi 0,09% dan sektor konstruksi yang turun 0,13%.

Saham yang menjadi pemimpin top gainers yaitu Indospring (INDS) yang menanjak 24,52% ke Rp 4.825. Diikuti, Centris Multi Persada (CMPP) yang menguat 22,58% ke Rp 570, dan Ratu Prabu Energi (ARTI) yang naik 16,85% ke Rp 520.

Astra Internatioanal (ASII) menjadi pemimpin anggota MSCI indeks yang menanjak siang ini dengan penguatan 2,02% ke Rp 58.100, dan United Tractor (UNTR) yang menguat 2% ke Rp 22.900.

Saham yang terjungkal ke posisi top losers adalah Sona Topas Tourism (SONA) yang terkoreksi 12,99% ke Rp 3.350 dan Duta Pertiwi (DUTI) yang menurun 9,18% ke RP 1.930. Anggota MSCI indeks yang tergeser ke zona merah adalah Bumi Resources (BUMI) dengan koreksi sedalam 1,38% ke Rp 3.575 dan HM Sampoerna (HMSP) yang melemah 0,90% ke Rp 27.600.

Cermati Saham Bakrie, Tambang dan Bank

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham yang bisa dicermati berasal dari grup Bakrie, sektor perbankan dan tambang.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.800 dan 3.820 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/5).

Menurutnya, level tertinggi di sesi pertama mencapai 3.821. Artinya, indeks masih berada di area resistance. Alhasil, IHSG sudah kembali dalam tren bullish setelah bursa global juga berada dalam pembalikan arah menguat.

Apalagi jika bursa Eropa siang ini dibuka positif atau tidak mengalami penurunan signifikan. Selain faktor regional, indeks juga mendapat dukungan dari aktifnya pergerakan saham-saham di grup Bakrie sehingga mendorong penguatan saham-saham lain. Secara teknikal, saham-saham di grup Bakrie belum bergerak banyak.

Sebab, dikatakan Irwan, pada saat saham-saham lain sudah mencapai puncaknya pascakrisis 2008, saham-saham grup Bakrie, belum kembali ke level puncak sebelum krisis 2008. “Karena itu, sekarang pasar melihat bahwa sudah saatnya masuk di grup Bakrie setelah level resistance ditembus,” tuturnya.

Karena itu, trader atau pelaku pasar mulai agresif melakuakan perburuan di saham-saham Bakrie dan jadi trigger bagi saham di sektor perbankan. Saham-saham di sektor ini pun sudah mulai bangkit dari level buttom-nya. “Karena itu, saham-saham di grup Bakrie dan perbankan jadi trigger market hari ini,” ucapnya.

Akibatnya, transaksi di saham-saham pertambangan pun sudah mulai meningkat. Kondisi itu, tampak dari transaksi di bursa yang semakin ramai.

Dalam situasi ini, Irwan menyarankan untuk menghindari saham-saham gorengan lapis dua dan tiga kecuali yang memiliki fundamental kuat. “Pelaku pasar lebih baik fokus pada saham-saham grup Bakrie, perbankan, dan pertambangan,” tandas Irwan.

Saham-saham pilihannya adalah semua saham di grup Bakrie kecuali PT Bakrie Telecom (BTEL). Kemudian saham bank PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Lalu, PT Adaro Energy (ADRO), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractors (UNTR).

Dia merekomendasikan buy dan hold bagi saham-saham yang sudah murah di antara saham-saham tersebut. Sedangkan saham-saham yang mendekati area resistance lebih baik trading buy. “Perhatikan juga level profit taking sebab setelah naik akan terjadi cooling down,” kata Irwan. [ast]

Sesi I Inflasi China Melambat, IHSG Melaju 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 19 poin terbawa arus penguatan bursa-bursa regional setelah melambatnya inflasi China akibat surplus perdagangan yang naik tinggi.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 5,121 poin (0,13%) ke level 3.805,641. Penguatan indeks didorong penguatan bursa global dan regional.

Secara perlahan indeks terus mendaki sepanjang perdagangan sesi I hingga menyentuh level tertingginya di 3.823,039. Saham-saham berbasis komoditas kembali menjadi incaran investor.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (11/5/2011), IHSG melaju 19,177 poin (0,50%) ke level 3.819,697. Sementara Indeks LQ 45 menguat 5,004 poin (0,73%) ke level 682,114.

Banyaknya sentimen positif yang beredar membuat investor semakin percaya diri memburu saham. Selain itu, posisi IHSG yang sudah oversold membuatnya berpotensi naik cukup tinggi.

Tak hanya investor lokal, pemodal asing pun tak mau ketinggalan dalam memburu saham-saham yang sudah murah akibat profit taking pada perdagangan beberapa hari lalu.

Saham-saham properti dan infrastruktur menjadi pemberat indeks siang ini. Sementara indeks sektoral lainnya masih melenggang di zona hijau dipimpin oleh sektor agrikultur.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 70.566 kali pada volume 6,092 miliar lembar saham senilai Rp 2,427 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 77 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Inflasi China melambat pada April 2011 menjadi 5,3% dibandingkan bulan Maret lalu sebesar 5,4% akibat necara perdaganganya yang surplus. Sentimen positif ini cukup mengajak bursa-bursa regional berjalan ke zona hijau.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,69 poin (0,13%) ke level 2.894,33.
  • Indeks Hang Seng naik 69,21 poin (0,30%) ke level 23.405,21.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 45,76 poin (0,47%) ke level 9.864,52.
  • Indeks Straits Times bertambah 14,24 poin (0,45%) ke level 3.170,50.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.150 ke Rp 58.100, Indospring (INDS) naik Rp 950 ke Rp 4.825, United Tractor (UNTR) naik Rp 450 ke Rp 22.900, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 450 ke Rp 8.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sona Topas (SONA) turun Rp 500 ke Rp 3.350, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 300 ke Rp 10.200, Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 18.200, dan Malindo (MAIN) turun Rp 250 ke Rp 5.450.

RUPST TBIG setuju membagikan dividen 34,86% dari laba bersih 2010

JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membagikan dividen sebesar 34,86% atau Rp 113,9 miliar dari laba bersih 2010.

"Jadwal pembayarannya pada 28 Juni 2011," ujar Direktur Keuangan TBIG Helmi Yusman Santoso usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2010, Rabu, (11/5).

Pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 25 per saham. Asal tahu saja, laba bersih TBIG tahun 2010 sebesar Rp 326,7 miliar.

Importir mulai mengisi stok, harga CPO reli untuk hari yang ketiga

Importir mulai mengisi stok, harga CPO reli untuk hari yang ketiga
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) melanjutkan reli untuk hari yang ketiga. Harga CPO terdongkrak kenaikan ekspor Malaysia, yang menjadi sinyal naiknya permintaan di saat importir mulai mengisi stoknya.

Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange sempat reli 0,8% ke RM 3.283 atau setara US$ 1.102 per metrik ton, dan bergerak ke RM 3.275 hingga pukul 11.18 waktu Kuala Lumpur.

Kemarin, Malaysian Palm Oil Board melaporkan, pengapalan selama April naik ke level tertinggi dalam lima bulan, yaitu naik 7,8% menjadi 1,33 juta ton. Sementara, surveyor Intertek menyebut, dalam 10 hari pertama bulan Mei, ekspor meningkat 16,6% menjadi 323.655 ton.

Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, ekspor diekspektasikan naik karena harga yang lebih menarik bisa mendorong China dan India mengisi stok mereka yang berkurang.

"Mungkin terlihat support di sekitar RM 3.100 per ton dalam waktu dekat, sebagaimana konsumen mungkin akan menambah stok mereka yang tipis. Dan konsumsi minyak sawit lebih banyak seiring harganya yang lebih menarik dibanding harga minyak kedelai," sebutnya, hari ini.

Adapun, kontrak kedelai di Chicago Board of Trade melaju 0,4% ke level US$ 13,435 per bushel. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman bulan yang sama juga naik 0,4% ke 57,02 cent per pound.

Harga emas menanjak setelah inflasi China naik lebih tinggi ketimbang prediksi

Harga emas menanjak setelah inflasi China naik lebih tinggi ketimbang prediksi
SINGAPURA. Kontrak harga emas dan perak kian menanjak tinggi. Pemicunya, lonjakan inflasi di China lebih tinggi ketimbang prediksi serta kecemasan akan krisis utang di Eropa yang masih jauh dari kata usai.

Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat di Comex, New York, naik 0,5% menjadi US$ 1.523,82 per troy ounce. Pada pukul 11.05 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.522,95 per troy ounce.

Lonjakan serupa juga terjadi pada harga perak yang hari ini naik 1,9% menjadi US$ 39,20 per troy ounce.

Sekadar tambahan informasi, data inflasi China yang dirilis hari ini menunjukkan, indeks harga konsumen China pada April naik 5,3%. Angka tersebut melampaui target inflasi empat bulanan pemerintah China. Selain itu, kenaikan tersebut juga melampaui prediksi 30 ekonom yang disurvei Bloomberg yang mematok tingkat inflasi sebesar 5,2%.

Harga minyak masih bergerak mendekati level tertinggi dalam seminggu terakhir

SYDNEY. Kontrak harga minyak dunia kembali mendekati level tertinggi dalam seminggu terakhir di New York. Pasar berspekulasi, banjir Mississippi akan memangkas suplai minyak.

"Pasar minyak sudah mengalami reli dalam dua hari terakhir. Saat ini kemungkinan sudah masuk ke dalam fase konsolidasi. Pasar minyak masih sangat rentan, sehingga sebaiknya investor lebih berhati-hati," jelas Serene Lim, energy and commodity strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura.

Catatan saja, pada pukul 14.06 waktu Sydney, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni di New York Mercantile Exchange naik 12 sen menjadi US$ 104 per barel. Kemarin, kontrak yang sama sempat naik US$ 1,33 menjadi US$ 103,88 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 4 Mei lalu. Dalam setahun terakhir, harga minyak sudah melejit sebesar 36%.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent di ICE Futures Europe Exchange London untuk pengantaran Juni naik 0,1% menjadi US$ 117,70 per barel. Kemarin, harga minyak naik 1,5% menjadi US$ 117,63 per barel, yang merupakan level paling tinggi sejak 4 Mei lalu.

Bumi Plc siap tender offer, saham BRAU melayang tinggi

Bumi Plc siap tender offer, saham BRAU melayang tinggi
JAKARTA. Saham PT Berau Coal Energy (BRAU) hari ini mengalami kenaikan. Pada pukul 11.01, saham BRAU tercatat naik 1,85% menjadi Rp 550. Sebelumnya, saham perusahaan batubara ini sempat melonjak 3,7% menjadi Rp 560.

Aksi beli yang melanda BRAU seiring aksi korporasi perusahaan. Rumor yang beredar di pasar, Bumi Plc mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melaksanakan penawaran tender sebanyak 9,74% saham BRAU.

Dikabarkan, Bumi Plc siap membeli saham BRAU pada harga Rp 540 per saham, dengan nilai transaksi Rp 1,83 triliun.

Menguat, Emas Terkerek Krisis Utang Yunani

SINGAPURA - Harga emas bergerak menguat untuk keempatkalinya seiring penguatan harga minyak akibat kekhawatiran krisis utang Yunani.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/5/2011), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.517,94 per ounce. Pada tiga sesi perdagangan sebelumnya, harga emas ini selalu menguat. Sementara di pasar berjangka harga emas sedikit bergerak ke USD1.518,30.

Harga perak di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD38,78 per ounce. Ini merupakan kenaikan untuk keempat kalinya. Sementara di COMEX, harga perak naik 0,8 persen menjadi USD38,77.

Yunani sebelumnya membantah kabar yang menyebutkan pihaknya mengkaji pinjaman sebesar 60 miliar euro untuk dana talangan dari international lender dengan bunga yang tinggi. Hal itu karena munculnya kekhawatiran Yunani harus melakukan restrukturisasi tanpa bantuan Uni Eropa.

Harga minyak mentah di pasar berjangka menguat ke kisaran USD104 per barel setelah
naik USD1,33 pada sesi sebelumnya. Menguatnya harga minyak ini didukung oleh kekhawatiran banjir bisa menghantam kilang Gulf Coast, AS serta kekhawatiran atas tingginya permintaan minyak China.
(wdi)

25 Saham Masuk Indeks Sri Kehati Mei-Oktober 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Sebanyak 25 saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk dalam indeks harga saham SRI KEHATI periode Mei-Oktober 2011.

Adapun 25 saham tersebut antara lain saham
  1. PT Adhi Karya Tbk (ADHI),
  2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM),
  3. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI),
  4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),
  5. PT Bank Danamon Tbk (BDMN),
  6. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI),
  7. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),
  8. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),
  9. PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB),
  10. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP),
  11. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
  12. PT Indosat Tbk (ISAT),
  13. PT Jasa Marga Tbk (JSMR),
  14. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF),
  15. PT Medco Energi International Tbk (MEDC),
  16. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),
  17. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP),
  18. PT Semen Gresik Tbk (SMGR),
  19. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA),
  20. PT Timah Tbk (TINS),
  21. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan
  22. PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Ke-25 saham ini dipilih dengan melalui dua tahap penyaringan. Dalam indeks Sri Kehati biasa terdiri dari 25-30 saham yang terpilih. Ketua Dewan Pembina Kehati Ismid Hadad mengatakan, indeks Sri Kehati untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten di bursa. Dengan indeks ini diharapkan perhatian investor tak lagi hanya mengacu pada aspek finansial tapi juga secara fundamental bagi perusahaan untuk tujuan investasi jangka panjang dan menengah.

Selain itu, indeks ini dapat menjadi acuan untuk membentuk portofolio investasi di saham-saham emiten memiliki penilaian baik dalam Sri maupun bagi investor jangka panjang dan menengah. Ismid menambahkan, indeks Sri Kehati juga digunakan oleh pihak lain sebagai acuan bagi produk derivatif seperti ETF saham emiten SRI. "Indeks ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan prinsip berkelanjutan yang merupakan bagian dari ekonomi hijau," tambah Ismid, Rabu (11/5).

Seperti diketahui, KEHATI bersama dengan BEI telah menerbitkan Indeks Sri Kehati pada Juli 2009. Penerbitan indeks ini untuk mendorong para emiten tak hanya menciptakan laba tetapi juga melakukan upaya pembangunan berkelanjutan yang berbasiskan pada enam fundamental yaitu pelestarian lingkungan, masyarakat, corporate governance, human rights, business behavior, labour, dan decent work. [cms]

Asing Kurangi Kepemilikan di BNBR

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investor asing mengurangi kepemilikannya di PT Bhakrie & Brothers Tbk (BNBR) dari 50,09 miliar saham menjadi hanya 49,2 miliar saham.

Sementara investor lokal justru menaikkan kepemilikannya di BNBR dari 43,62 miliar saham menjadi 44,52 miliar saham. Dari data publikasi perseroan dijelaskan, untuk pemodal nasional, perorangan memiliki 29,77% dari 22.411 orang, sedang Yayasan 17,73% dari sebanyak 472 yayasan.

Sementara, untuk pemodal asing, perorangan memiliki 0,2344% dari 170 investor, dan badan usaha memiliki 52,26% dari 378 institusi.

Naik signifikan, saham ADMG disuspen mulai hari ini

JAKARTA. Perdagangan saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) di Bursa Efek Indoensia dihentikan sementara (suspensi) mulai Rabu (11/5) ini.

Pasalnya, telah terjadi kenaikan harga yang signifikan pada saham ADMG sebesar Rp 335 per saham atau sekitar 163,41%, terhitung sejak 29 April hingga 10 Mei 2011. Hingga kemarin, ADMG bertengger di level Rp 540 per saham.

Suspensi di pasar Reguler dan Pasar Tunai dilakukan sebagai upaya cooling down. "Guna memberi waktu bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam mengambil setiap keputusan investasi di saham ADMG," ujar Kepala Divisi Perdagangan Saham Andre P.J. Toelle, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Hanson Beli 60% Saham Usahaprima Bhaktiputera

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Hanson International Tbk (MYRX) telah melakukan pengikatan jual beli saham dengan PT Usahaprima Bhaktiputera pada 27 April 2011.

Dalam hal ini dijelaskan, perseroan telah membeli 60% atau 75.000 saham di PT De Petroleum International (perusahaan terafiliasi dengan perseroan).

Setelah rencana ini mendapat persetujuan dari pemegang saham pada RUPSLB yang akan dilakukan dalam waktu dekat, perseroan segera melakukan Akte Jual Beli dengan PT Usahaprima Bhaktiputera.

Optimisme UNTR meski terkendala pasokan

Optimisme UNTR meski terkendala pasokan
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melewati kuartal pertama tahun ini dengan kinerja memuaskan. Dibandingkan dengan hasil di kuartal pertama tahun lalu, pendapatan bersih emiten itu tumbuh 45,1% menjadi Rp 12,65 triliun. Sedang laba bersih naik 43,3% menjadi Rp 1,30 triliun.

Lebih dari separuh pendapatan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut berasal dari unit usaha alat-alat konstruksi. Sampai Maret, UNTR menjual 2.207 unit alat berat merek Komatsu, atau naik 81% dari periode yang sama tahun lalu.

Komatsu menguasai 54% pangsa pasar alat berat di Indonesia. Target penjualan tahun ini sebanyak 7.000 unit.

Analis Indo Premier Securities Chichen T. N. dan analis Danareksa Sekuritas Peter P. Sutedja ragu, target tersebut dapat dicapai. Alasannya, pabrik Komatsu di Jepang belum sepenuhnya pulih sejak dilanda gempa sehingga dikhawatirkan ada kekurangan pasokan. Prediksi Chichen dan Peter, penjualan UNTR tahun ini hanya 5.800 unit.

Namun, pasokan sepertinya tidak akan menjadi kendala jika rencana Komatsu merelokasi seluruh produksinya ke Indonesia benar terealisasi. UNTR bisa terbebas dari ketergantungan pasokan.

"Berkaca dari kuartal pertama, potensi penjualan alat berat masih bisa naik terus asal persediaannya ada," kata Budi Rustanto, Analis Valbury Asia Securities, Selasa (10/5). Budi menghitung, relokasi bisa menambah penjualan alat berat UNTR 10%-15%.

Akuisisi tambang baru

Di samping itu, UNTR tengah menyiapkan akuisisi perusahaan tambang batubara. Konsesi yang dibidik adalah tambang batubara di Kalimantan Tengah.

Budi menilai, kontribusi unit usaha pertambangan terhadap pendapatan UNTR sebenarnya tidak terlalu besar, hanya 10,5% di kuartal pertama tahun ini. UNTR melalui anak usahanya, PT Pama Persada (Pama) menjalankan dua konsesi tambang dengan total volume penjualan mencapai sekitar 1 juta ton di kuartal pertama atau naik 35% secara year-on-year.

Budi memprediksi, kontribusi unit usaha pertambangan tahun ini relatif datar, sebesar 10%-15%. "Pengaruh akuisisi tambang baru terasa dua-tiga tahun lagi," kata Budi.

Dia menilai strategi pendanaan melalui rights issue merupakan strategi yang tepat, sebab perusahaan punya tingkat utang yang sehat dan fleksibel untuk berekspansi.

Berdasarkan proyeksi Budi, pendapatan UNTR bisa naik menjadi Rp 44,06 triliun tahun ini, dan laba bersihnya naik menjadi Rp 4,85 triliun. Rasio price to earning (PE) diprediksi 17,1 kali.

Chichen meramal, volume batubara Pama tahun ini bisa meningkat menjadi 4,5 juta ton dari 3,7 juta ton tahun lalu. Pendapatan dan laba bersih UNTR tahun ini bisa naik menjadi Rp 42,30 triliun dan Rp 4,19 triliun. Target harga yang ia patok mencerminkan rasio PE 22,3 kali dan rasio EV/EBITDA 11,1 kali.

Proyeksi pendapatan dan laba bersih Peter Rp 41,99 triliun dan Rp 4,82 triliun, dengan rasio PE tahun 2011 dan 2012 16,9 kali-13,8 kali.

Merujuk ke prospek UNTR, Chichen dan Budi kompak memberi rekomendasi buy dengan target harga Rp 26.000. Rekomendasi Peter hold dengan target Rp 24.500. UNTR, kemarin, turun 0,67% menuju Rp 22.300 per saham.

Faktor Teknikal Lebih Tentukan Arah BUMI

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Rabu (11/5) diprediksi naik setelah tembus level psikologis Rp3.475. Kenaikan kembali harga minyak ke atas US$100 per barel juga menjadi amunisi untuk mengejar target Rp4.000. Trading buy!

Pengamat pasar modal dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini terutama karena faktor teknikal. Menurutnya, rule of the game teknikal sebelumnya, saham BUMI sangat susah tembus resistance Rp3.475. Setelah ditembus, level tersebut menjadi support saat in.

Memang Aji mengakui, sebelumnya, saham batu bara thermal ini sempat melemah ke level Rp3.525, tapi tekanan tersebut tidak begitu lama. Karena itu, terjadi bargaining position dan kemarin naik 3 poin ke level Rp3.625. “Saham BUMI mengarah ke level resistance Rp3.825 dan Rp3.475 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/5).

Pada perdagangan Selasa (10/5) saham BUMI ditutup menguat Rp75 (2,11%) ke level Rp3.625 dibandingkan sebelumnya Rp3.550. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.625 dan terendah Rp3.550. Volume transaksi mencapai 72,3 juta unit saham senilai Rp260,6 miliar dan frekuensi 1.604 kali.

Aji menegaskan, secara tren perdagangan, saham BUMI masih positif dan atraktif dengan kisaran support dan resistance tadi. Di sisi lain, kembali menguatnya harga komoditas terutama minyak mentah dunia yang saat ini berada di level US$102,12 per barel juga menjadi sentiment positif bagi BUMI.

Ini juga jadi amunisi bagi pasar untuk mengejar target penguatan BUMI berikutnya ke level Rp4.000. “Level ini masih bisa terjadi,” ucapnya. Apalagi, lanjutnya, dengan volume perdagangan yang sangat besar pada perdagangan kemarin, penguatan masih berpeluang berlanjut di saham BUMI.

Lebih jauh dia menjelaskan, pergerakan saham BUMI lebih dominan dipicu oleh faktor teknikal. Sementara itu, rencana masuknya Vallar Plc ke saham ini hingga 51% tidak serta merta memicu penguatan saham ini. “Sebab, masuknya Vallar pun tak sporadis,” tukasnya.

Lalu, Aji juga melihat, hampir semua saham di grup Bakrie mengalami penguatan. Di antaranya, PT Bakrie and Brothers (BNBR), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dan PT Darma Henwa (DEWA).

Artinya, semua saham di grup Bakrie berada dalam up trend. “Tapi, BUMI bukan jadi motor penggerak di grup Bakrie. Karena itu, faktor teknikal lebih menentukan arah saham BUMI ke depannya dibandingkan faktor sentiment grup,” paparnya.

Dia menegaskan, penguatan saham-saham di grup Bakrie, bukan karena faktor BUMI melainkan faktor agenda-agenda masing-masing emiten. “Saya melihat, trading buy sangat memungkinkan di saham BUMI,” imbuh Aji. [mdr]

Vallar Resmi Miliki 75% Saham di Berau

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Vallar Investments UK Limited resmi memiliki 26,175 miliar saham di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) atau setara dengan 75% saham.

Dalam surat penawaran tender yang diumumkan Vallar Rabu (11/5) ini disebutkan harga saham BRAU yang diambilalih Vallar ini sebesar Rp540 per saham, sehingga total pembelian saham mencapai US$1.584 juta.

Dari dana hasil penjualan saham BRAU tersebut, sebesar US$739.100.230 secara tunai untuk pembayaran 35% dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor dalam BRAU (sekitar US$639 juta dibayarkan ke pemegang saham BRAU dan US$100 juta dibayar ke Bumi Resources Tbk sebagai pembayaran sebagian utang yang dimiliki pemegang saham BRAU ke BUMI. Selanjutnya, sekitar 52,3 juta saham Vallar Plc, perusahaan induk dari Pihak Yang Menawarkan, yang diterbitkan dengan nilai sebesar 10 Sterling per saham untuk pembayaran 40% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor dalam BRAU (sekitar 27,8 juta saham baru dengan hak suara dalam Vallar Plc telah dialokasikan dan diterbitkan kepada pemegang Saham Penjual dan 24,5 juta saham dengan hak suara yang ditunda dalam Vallar Plc telah dialokasikan dan diterbitkan kepada Long Haul Holdings Ltd berdasarkan perjanjian antara Pemegang Saham Penjual dan Long Haul Koldings Ltd).