Rabu, 11 Mei 2011

KRAS Harapkan Kuartal II Pasar Baja Membaik

Logo KS
JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berharap, pasar baja pada kuartal II tahun ini akan membaik dibanding kuartal sebelumnya. Dengan demikian, kinerja perusahaan baja pelat merah tersebut akan meningkat dibanding kuartal I-2011.

Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang mengatakan, turunnya laba bersih pada tiga bulan pertama tahun ini disebabkan belum maksimalnya kapasitas pabrik hot strip mill (HSM) seiring revitalisasi dan modernisasi pabrik yang ditingkatkan menjadi 3,5 juta ton dan perbaikan mesin boiler. "Kapasitas maksimum pabrik HSM baru bagus pada Maret, sehingga menyebabkan kinerja kuartal I turun," kata dia di Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Faktor lainnya yang menyebabkan turunnya laba bersih perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini adalah penjualan baja yang menurun dan harga baja yang belum naik. Harga baja baru naik pada Februari-Maret seiring naiknya harga bijih besi. Namun, hal itu dibarengi dengan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut tidak memberi imbas positif terhadap kinerja perseroan lantaran penjualan baja menggunakan mata uang dolar.

Karena itu, Fazwar berharap, pada kuartal II tahun ini, kinerja perseroan akan lebih baik didorong kondisi pasar baja akan membaik ditambah mulai berproduksinya kapasitas pabrik HSM secara maksimal. "Kuartal II, produksi mulai bagus. Kalau pasarnya baik, maka (kinerja) bisa bagus," imbuh dia.

Seperti diketahui, BUMN baja tersebut pada kuartal I-2011 mengalami penurunan laba bersih sekitar 76 persen menjadi Rp113,52 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp468,05 miliar. Penurunan laba bersih didorong menurunnya penjualan baja perseroan sekitar empat persen dari periode yang sama 2011 sebesar Rp4,41 triliun menjadi Rp4,24 triliun.

Wakil Ketua Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Irvan K Hakim menyatakan, permintaan baja nasional secara keseluruhan pada tahun ini akan meningkat menjadi sembilan juta ton per tahun. "Permintaan baja lebih tinggi dari tahun lalu. Hingga akhir tahun ini, diperkirakan bisa naik sekitar 7-12 persen dibanding tahun lalu," kata dia.

Naiknya permintaan baja nasional tersebut didorong gencarnya pembangunan infrastruktur, konstruksi maupun dari minyak dan gas (migas). Dia memperkirakan, negara kawasan Asia pada Juni tahun ini akan menaikkan harga jual bajanya. Hal itu didorong antisipasi naiknya harga biji besi dan baja setengah jadi pada kuartal III. Harga baja setengah jadi dalam empat hari ini, menurut dia, sudah mengalami kenaikan sebesar USD20 per ton. “Kalau bahan baku naik, kan harus antisipasi. Kita ikuti yang terjadi di global," ujar dia.

Saat ini, harga baja pelat hitam (hot rolled coil/HRC) berada di kisaran USD750-800 per ton dan harga baja canai dingin (cold rolled coil/CRC) sekitar USD850-900 per ton. Adapun, negara yang sudah menaikkan harga bajanya, diantaranya India, Korea dan Turki.

Pabrik Blast Furnace

Sementara itu, Fazwar menargetkan peletakan batu pertama (ground breaking) pabrik blast furnace bisa direalisasikan pada akhir semester I tahun ini. Saat ini, pematangan lahan pabrik, yang berlokasi di Cilegon tersebut sudah mencapai 20 persen. "Ground breaking pabrik tersebut pada akhir Juli (2011)," ungkapnya.

Pembangunan pabrik berkapasitas 1,2 juta ton per tahun tersebut diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp5,92 triliun. Rincian investasi itu terdiri atas keperluan Engineering, Procurement, and Construction (EPC) sebesar Rp4,6 triliun, tanah dan persiapan lahan Rp420,41 miliar, biaya pra operasi Rp66,77 miliar, biaya bank sebesar Rp324,2 miliar, bunga pinjaman selama masa konstruksi sebesar Rp161,04 miliar dan modal kerja Rp346,02 miliar.

Tujuan pembangunan pabrik itu untuk menurunkan biaya produksi slab baja, mengurangi bahan baku impor, serta memanfaatkan sebagian bahan baku lokal seperti bijih besi dan batu bara. Rencananya, pembangunan pabrik tersebut dilakukan pada kuartal III-2011 dan ditargetkan rampung pada kuartal I-2014 atau kuartal II-2014.
(J Erna/Koran SI/wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar