Rabu, 11 Mei 2011

Jual saham, KBLV meraih modal ekspansi Rp 2,35 triliun

JAKARTA. PT First Media Tbk (KBLV) tengah menyiapkan sejumlah aksi korporasi. Dari aksi korporasi ini perusahaan penyedia jasa televisi berbayar ini berharap bisa mendapat dana untuk pengembangan usaha.

KBLV akan menggelar tiga aksi korporasi. Ketiga rencana itu sudah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Dari ketiga total transaksi KBLV akan mendapat dana segar sebesar Rp 2,35 triliun," kata Irwan Djaja, Chief Financial Officer KBLV, Selasa (10/5).

Sumber pendanaan KBLV yang pertama adalah penjualan saham baru yang diterbitkan anak usahanya, PT Link Net. KBLV juga sudah menetapkan calon pembeli, Asia Link Holdings Ltd. Ini adalah anak usaha CVC Capital Partners Asia Pasific III LP dan CVC Capital Partners Asia Pasific III Paralel Fund.

Asia Link akan membeli 33,94% saham baru yang diterbitkan Link Net, senilai Rp 1,63 triliun. Link Net juga memberi opsi pada Asia Link untuk membeli saham tambahan hingga total 49% saham. Saat ini Asia Link memilih tak mengambil opsi tersebut.

KBLV juga akan menerbitkan obligasi dengan total nilai Rp 722,31 miliar. Asia Link juga yang menjadi pembeli obligasi bertenor lima tahun ini. Nantinya, Asia Link bisa mengonversi obligasi jadi kepemilikan saham.

Transaksi ketiga adalah penjualan saham baru yang diterbitkan PT First Media Television (FMTV). Anak usaha KBLV ini akan menerbitkan 20% saham baru senilai Rp 1 miliar. Pembeli saham ini juga Asia Link.

Penjualan saham baru ini akan mengubah susunan pemegang saham FMTV. KBLV yang semula memiliki 99,99% saham FMTV, setelah transaksi ini hanya akan menguasai 80% saham.

Manajemen KBLV menjelaskan, dana hasil aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk belanja modal alias capital expenditure (capex). Besar dana yang akan dijadikan capex mencapai US$ 40 juta- US$ 50 juta, atau sekitar Rp 348 miliar-Rp 435 miliar.

Sebagian besar capex akan digunakan untuk penambahan kabel. "Sisanya untuk pengembangan teknologi informasi," jelas Irwan. Tapi ia menolak menjelaskan porsi masing-masing investasi.

KBLV menargetkan tahun ini kabel milik KBLV bisa melewati 140.000-150.000 rumah lagi. Perusahaan ini mengincar kawasan Jabodetabek.

Penambahan jumlah kabel ini akan berpengaruh terhadap jumlah pelanggan. "Kami sudah adakan studi dan riset untuk daerah-daerah yang kami anggap berpotensi," tandas Irwan. Tahun ini KBLV menargetkan pendapatan Rp 1 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar