Rabu, 11 Mei 2011

Faktor Teknikal Lebih Tentukan Arah BUMI

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Laju saham BUMI, Rabu (11/5) diprediksi naik setelah tembus level psikologis Rp3.475. Kenaikan kembali harga minyak ke atas US$100 per barel juga menjadi amunisi untuk mengejar target Rp4.000. Trading buy!

Pengamat pasar modal dari Capital Bridge Indonesia Aji Martono mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini terutama karena faktor teknikal. Menurutnya, rule of the game teknikal sebelumnya, saham BUMI sangat susah tembus resistance Rp3.475. Setelah ditembus, level tersebut menjadi support saat in.

Memang Aji mengakui, sebelumnya, saham batu bara thermal ini sempat melemah ke level Rp3.525, tapi tekanan tersebut tidak begitu lama. Karena itu, terjadi bargaining position dan kemarin naik 3 poin ke level Rp3.625. “Saham BUMI mengarah ke level resistance Rp3.825 dan Rp3.475 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (10/5).

Pada perdagangan Selasa (10/5) saham BUMI ditutup menguat Rp75 (2,11%) ke level Rp3.625 dibandingkan sebelumnya Rp3.550. Harga intraday tertingginya mencapai Rp3.625 dan terendah Rp3.550. Volume transaksi mencapai 72,3 juta unit saham senilai Rp260,6 miliar dan frekuensi 1.604 kali.

Aji menegaskan, secara tren perdagangan, saham BUMI masih positif dan atraktif dengan kisaran support dan resistance tadi. Di sisi lain, kembali menguatnya harga komoditas terutama minyak mentah dunia yang saat ini berada di level US$102,12 per barel juga menjadi sentiment positif bagi BUMI.

Ini juga jadi amunisi bagi pasar untuk mengejar target penguatan BUMI berikutnya ke level Rp4.000. “Level ini masih bisa terjadi,” ucapnya. Apalagi, lanjutnya, dengan volume perdagangan yang sangat besar pada perdagangan kemarin, penguatan masih berpeluang berlanjut di saham BUMI.

Lebih jauh dia menjelaskan, pergerakan saham BUMI lebih dominan dipicu oleh faktor teknikal. Sementara itu, rencana masuknya Vallar Plc ke saham ini hingga 51% tidak serta merta memicu penguatan saham ini. “Sebab, masuknya Vallar pun tak sporadis,” tukasnya.

Lalu, Aji juga melihat, hampir semua saham di grup Bakrie mengalami penguatan. Di antaranya, PT Bakrie and Brothers (BNBR), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT Bakrieland Development (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) dan PT Darma Henwa (DEWA).

Artinya, semua saham di grup Bakrie berada dalam up trend. “Tapi, BUMI bukan jadi motor penggerak di grup Bakrie. Karena itu, faktor teknikal lebih menentukan arah saham BUMI ke depannya dibandingkan faktor sentiment grup,” paparnya.

Dia menegaskan, penguatan saham-saham di grup Bakrie, bukan karena faktor BUMI melainkan faktor agenda-agenda masing-masing emiten. “Saya melihat, trading buy sangat memungkinkan di saham BUMI,” imbuh Aji. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar