Rabu, 11 Mei 2011

Cermati Saham Bakrie, Tambang dan Bank

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham yang bisa dicermati berasal dari grup Bakrie, sektor perbankan dan tambang.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.800 dan 3.820 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (11/5).

Menurutnya, level tertinggi di sesi pertama mencapai 3.821. Artinya, indeks masih berada di area resistance. Alhasil, IHSG sudah kembali dalam tren bullish setelah bursa global juga berada dalam pembalikan arah menguat.

Apalagi jika bursa Eropa siang ini dibuka positif atau tidak mengalami penurunan signifikan. Selain faktor regional, indeks juga mendapat dukungan dari aktifnya pergerakan saham-saham di grup Bakrie sehingga mendorong penguatan saham-saham lain. Secara teknikal, saham-saham di grup Bakrie belum bergerak banyak.

Sebab, dikatakan Irwan, pada saat saham-saham lain sudah mencapai puncaknya pascakrisis 2008, saham-saham grup Bakrie, belum kembali ke level puncak sebelum krisis 2008. “Karena itu, sekarang pasar melihat bahwa sudah saatnya masuk di grup Bakrie setelah level resistance ditembus,” tuturnya.

Karena itu, trader atau pelaku pasar mulai agresif melakuakan perburuan di saham-saham Bakrie dan jadi trigger bagi saham di sektor perbankan. Saham-saham di sektor ini pun sudah mulai bangkit dari level buttom-nya. “Karena itu, saham-saham di grup Bakrie dan perbankan jadi trigger market hari ini,” ucapnya.

Akibatnya, transaksi di saham-saham pertambangan pun sudah mulai meningkat. Kondisi itu, tampak dari transaksi di bursa yang semakin ramai.

Dalam situasi ini, Irwan menyarankan untuk menghindari saham-saham gorengan lapis dua dan tiga kecuali yang memiliki fundamental kuat. “Pelaku pasar lebih baik fokus pada saham-saham grup Bakrie, perbankan, dan pertambangan,” tandas Irwan.

Saham-saham pilihannya adalah semua saham di grup Bakrie kecuali PT Bakrie Telecom (BTEL). Kemudian saham bank PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Lalu, PT Adaro Energy (ADRO), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractors (UNTR).

Dia merekomendasikan buy dan hold bagi saham-saham yang sudah murah di antara saham-saham tersebut. Sedangkan saham-saham yang mendekati area resistance lebih baik trading buy. “Perhatikan juga level profit taking sebab setelah naik akan terjadi cooling down,” kata Irwan. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar