Kamis, 08 Desember 2011

Minim Aksi Beli, IHSG Menipis 11 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menipis 11 poin akibat minimnya aksi beli. Investor masih wait and see terkait hasil pertemuan para petinggi Eropa di Berlin.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup ditutup melemah tipis di posisi Rp 9.085 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.080 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG berkurang 13,186 poin (0,35%) ke level 3.780,049. Investor masih menunggu perkembangan krisis utang Eropa.

Indeks sama sekali tidak menyentuh zona hijau sejak dibukanya perdagangan pagi tadi. Koreksi terus terjadi akibat tekanan jual yang tak henti-hentinya sehingga mengantarkan IHSG ke posisi terendahnya di 3.762,269.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG turun 24,385 poin (0,65%) ke level 3.768,850. Aksi jual di saham-saham bank kelas berat membuat indeks sulit bergerak ke atas.

Pergerakan indeks belum menggembirakan memasuki perdagangan sesi II. Tapi dengan adanya aksi beli selektif di beberapa saham lapis dua, tingkat koreksi indeks bisa diredam.

Menutup perdagangan, Kamis (8/12/2011), IHSG menipis 11,474 poin (0,30%) ke level 3.781,761. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis 3,147 poin (0,47%) ke levl 668,340.

Investor masih lakukan aksi tunggu terkait pertemuan para petinggi Eropa yang akan berakhir Jumat besok. Para pelaku pasar berharap pertemuan itu bisa menelurkan langkah kebijakan baru dalam pengetatan keuangan Eropa dalam menanggulangi krisis.

Akibat aksi tunggu itu, perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurang bergairah. Aksi jual mendominasi perdagangan, hampir di seluruh lapisan saham. Untungnya masih ada aksi beli selektif di saham-saham properti dan perdagangan.

Meski IHSG melemah, sebenarnya investor asing masih terus menempatkan dananya sejak awal pekan ini. Hari ini, transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 200,692 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 100.320 kali pada volume 4,327 miliar lembar saham senilai Rp 3,009 triliun. Sebanyak 90 saham naik, sisanya 123 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa regional kembali kompak jatuh ke zona merah, padahal siang tadi bursa saham China sempat mencetak poin tipis. Investor regional masih dihantui krisis utang Eropa.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,91 poin (0,12%) ke level 2.329,82.
  • Indeks Hang Seng melemah 132,77 poin (0,69%) ke level 19.107,81.
  • Indeks Nikkei 225 turun 57,59 poin (0,66%) ke level 8.664,58.
  • Indeks Straits Times anjlok 51,97 poin (1,87%) ke level 2.730,58.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 400 ke Rp 11.700, Fajar Surya (FASW) naik Rp 275 ke Rp 4.050, Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 250 ke Rp 3.300, dan Myoh (MYOH) naik Rp 230 ke Rp 1.180.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 850 ke Rp 38.350, Central Omega (DKFT) turun Rp 470 ke Rp 1.450, Century Textille (CNTX) turun Rp 400 ke Rp 6.800, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 400 ke Rp 22.050.

(ang/qom)

Indosurya: Waspadai sentimen yang bisa membalikkan arah pasar

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada support 3.740 - 3.767, dengan resistance di kisaran 3.807 - 3.815, pada perdagangan Kamis (8/12).

Managing Reseacrh Indosurya Asset Management Reza Priyambada menyebut, secara teknikal, IHSG hampir membentuk white marubozu. Posisi candle sedikit melewati middle bollinger bands. MACD masih tertahan kenaikannya, dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba menembus area jenuh beli (overbought).

Lanjut Reza, sentimen positif belum sepenuhnya kuat untuk membuat IHSG mendekati tren bullish-nya. "Perlu waspada terhadap sentimen-sentimen yang bisa membalikkan arah pasar," ujarnya.

Menanti hasil pertemuan Eropa, bursa Asia tergelincir pagi ini

Menanti hasil pertemuan Eropa, bursa Asia tergelincir pagi ini
TOKYO. Bursa saham Asia dibuka tumbang, pagi ini (8/12). Indeks MSCI Asia Pacific tergelincir 0,4% ke 117,76 pada pukul 9.34 di Tokyo. Sementara, indeks Nikkei 225 mundur 0,8%, indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,2%, dan indeks Kospi melemah 0,1%.

Pasar saham Asia tertekan setelah pesanan mesin Jepang per Oktober di luar dugaan jatuh sebesar 6,9%. Angka ini jauh di atas perkiraan analis yang hanya memprediksi penurunan 0,5%. Apalagi, pasar saat ini masih dalam kondisi menunggu hasil pertemuan Uni Eropa untuk membahas penyelesaian krisis utang di kawasan tersebut.

Beberapa saham yang menyeret jatuh indeks regional, diantaranya, saham Tokyo Electric Power Co. yang anjlok 13% di Tokyo. Selain itu, saham produsen robot industri, Fanuc Corp. tergerus 1,2%. Lalu, saham LG Electronics Inc, yang seperlima pendapatannya dari Eropa, jatuh 3,5% di Seoul.

Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co. menyebut, sebelumnya saham telah menguat karena harapan Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa dapat mengambil beberapa tindakan. Tapi, sekarang investor perlu melihat apakah hasilnya memenuhi atau jusru melenceng dari ekspektasi. "Investor tidak dapat membeli atau menjual, hingga mereka melihat hasil pertemuan tersebut," ujarnya di Tokyo.

Stok melonjak, harga minyak mendekati level terendah sepekan

Stok melonjak, harga minyak mendekati level terendah sepekan
MELBOURNE. Minyak diperdagangkan mendekati level terendah dalam satu pekan di New York. Koreksi harga minyak terjadi lantaran persediaan minyak AS melonjak di luar dugaan, sehingga mengindikasikan permintaan akan berkurang di sana.

Kontrak minyak WTI untuk pengiriman Januari melemah 14 sen ke level US$ 100,35 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 10.45 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama tergerus 0,8% ke US$ 100,49 per barel. Ini level terendah sejak penyelesaian 1 Desember.

Sementara itu, minyak Brent untuk penyelesaian Januari terkoreksi 1,2% ke US$ 109,53 per barel di bursa ICE Futures Europe, London, kemarin.

Harga emas hitam ini tergelincir setelah Departemen Energi AS melaporkan, stok meningkat 1,34 juta barel pada pekan lalu. Angka ini melebihi perkiraan analis yang hanya sebesar 1,25 juta barel.

Kenaikan pasokan bensin juga hampir enam kali lebih besar dari yang diproyeksikan, yaitu meningkat 5,15 juta barel menjadi 215 juta barel pada pekan lalu. Ini level tertinggi sejak Juli.

IHSG Ikut-ikut Bergerak Lesu

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat hingga 40 poin atas aksi borong saham di penghujung perdagangan. Optimisme penyelesaian krisis utang Eropa memberi sentimen yang segar.

Pada perdagangan, Rabu (7/12/2011), IHSG ditutup melompat 40,561 poin (1,08%) ke level 3.793,235. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 7,059 poin (1,06%) ke level 671,487.

Investor masih terus mencermati perkembangan dari krisis Eropa. Namun ancaman penurunan peringkat Eropa oleh Standard & Poor's akan memberikan sentimen negatif. IHSG pada perdagangan Kamis (8/12/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah.

Bursa Wall Street tadi malem kembali ditutup menguat tipis, menunggu keputusan penyelesaian krisis di Uni Eropa. Dow Jones dan S&P menguat, namun Nasdaq melemah dalam volume perdagangan yang tipis.

Negara-negara kawasan Eropa diharapkan melakukan voting pada Jumat besok untuk mencapai kesepakatan tentang usulan Jerman dan Prancis untuk memperketat kontrol fiskal bagi anggotanya.

Pada perdagangan Rabu (7/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 46,24 poin (0,38%) ke level 12.196,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,54 poin (0,20%) ke level 1.261,01, namun Nasdaq melemah 0,35 poin (0,01%) ke level 2.649,21.

Namun bursa-bursa regional kembali bergerak melemah. Berikut posisi bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 74,25 poin (0,85%) ke level 8.647,92.
  • Indeks KOSPI melemah 6,42 poin (0,33%) ke level 1.913.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, IHSG bergerak menguat didukung dengan garis MA 5 dan MA 20 membentuk golden cross sementara Stochastic kembali bergerak uptrend setelah gagal membentuk deathcross. Resistance terdekat IHSG saat ini berada di level 3833. Pada perdagangan Kamis (8/12), diperkirakan IHSG berpotensi menguat dan akan bergerak pada range 3748-3833 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. BMRI, EXCL dan ENRG.

Indosurya:
Pada perdagangan Kamis (8/12) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.740-3.767 dan resistance 3.807-3.815. IHSG hampir membentuk white marubozu. Posisi candle sedikit melewati middle bollinger bands. MACD masih tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba menembus area overbought. Sentimen positif belum sepenuhnya kuat membuat IHSG mendekati tren bullish -nya. Untuk itu perlu diwaspadai sentimen-sentimen yang keluar yang dapat membalikkan arah pasar.

(qom/qom)

Kontrak emas naik untuk pertama kali dalam tiga hari

Kontrak emas naik untuk pertama kali dalam tiga hari
LONDON. Emas berjangka naik untuk pertama kali dalam tiga hari terakhir. Reli harga emas dipicu meningkatnya kekhawatiran bahwa para pemimpin Eropa tidak akan bisa menyepakati langkah-langkah untuk membendung krisis utang. Situasi ini berpotensi meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven.

Seorang pejabat pemerintah Jerman menyatakan, pesimis terhadap hasil pertemuan Uni Eropa yang mulai digelar besok untuk memecahkan masalah krisis. Dia juga menyebut, Jerman menolak proposal untuk menggabungkan dana penyelamatan Euro saat ini dengan dana permanen.

Bill O’Neill, partner di Logic Advisors menilai, ada beberapa kekhawatiran terkait apa yang akan terjadi di Eropa. “Ini adalah kondisi di mana peran emas sebagai mata uang utama di saat pasar mencoba melindungi investasinya," ujarnya.

Kontrak emas berjangka untuk pengiriman Februari reli 0,8% ke level US$ 1.744,80 per ons troy pada pukul 13.46 di Comex, New York. Pada perdagangan di pasar Asia, kontrak yang sama bergulir tipis ke US$ 1.746 per ons troy hingga pukul 7.02 pagi waktu Singapura.

Sebagai catatan, tahun ini, harga emas sudah naik sebesar 23%. Laju harga emas terutama disebabkan Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendah. Hal ini memicu permintaan terhadap logam mulia sebagai lindung nilai inflasi.


Wall Street Menguat Ditopang Isu IMF

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (7/12) setelah kelompok G20 sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan dana US$600 miliar untuk bailout Uni Eropa melalui IMF.

Indeks Dow Jones 0,3% ke 12.198, indeks Nasdaq stagnan di 2.649, dan indeks S&P naik 0,2% ke 1.261. Namun penguatan tajam akhirnya tertahan setelah IMF membantah rumor tersebut. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Indeks Dow menguat dipimin saham JPMorgan yang naik 2,3% dan saham Bank of America yang naik 1,9%. Indeks S&P ditopang menguatan sektor keuangan sedangkan sektor energi tergelincir.

"Kami sedang menunggu semua berita yang keluar dari Eropa, menjelang KTT pekan ini," kata Todd Schoenberger dari LandColt Trading.

Saham energi yang tergelincir seperti Peabody Energy yang turun 3.3% dan Halliburton yang turun 6,1%. Pelemahan dipengaruhi menurunnya minyak AS di bawah US$100 per barel.

Pelemahan juga dialami saham Citigroup 0,7% setelah merencakanan untuk melakukan PHK terhadap 4.500 pekerja di seluruh dunia.

Fokus ke ECB, Rupiah Bakal Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Kamis (8/12) diprediksi menguat. Pasar berharap ECB akan lebih agresif memborong obligasi Eurozone.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya karena pasar fokus pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE). Menurutnya, pasar berharap panduan lebih lanjut soal penanganan krisis dengan harapan pelonggaran moneter dari ECB dan Quatitative Easing dari BoE.

Kondisi ini, lanjutnya, akan mendukung aliran capital inflow pada mata uang dengan yield yang lebih menarik di mata investor termasuk rupiah. "Karena itu, rupiah punya potensi penguatan menguji level 9.015 menuju level psikologis 9.000 per dolar AS. Sementara itu, potensi pelemahannya terbatas di level 9.055,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh, Christian menambahkan, fokus pasar pada ECB, juga bukan hanya pada outlook ekonomi Eropa ke depannya, tapi juga penanganan bank sentral atas krisis utangnya. Diperkirakan, ECB akan membeli obligasi secara agresif.

Hal itu, menurut Christian, menunjukkan adanya keseriusan dari ECB untuk mengontrol pasar obligasi sehingga pasar global kembali stabil. "Sementara itu, suku bunga ECB diperkirakan dipangkas," timpalnya.

Hanya saja, kata Christian, sebelumnya, Presiden ECB Mario Draghi sudah memberikan sinyal bahwa semua kebijakan ECB itu akan menunggu sinyal dari hasil KTT Uni Eropa selesai.

Penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari peluang BI rate yang masih tetap di level 6% setelah terlebih dahulu dipangkas 50 basis poin. "Saat ini, suku bunga ECB justru baru mau berubah turun sehingga terbentuk equilibrium baru antara mata uang rupiah dengan mata uang negara G7," ucapnya.

Karena itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (8/12) ini diperkirakan bakal mempertahankan BI rate di level 6% sehingga tidak jadi tekanan negatif bagi rupiah. "Secara keseluruhan, BI rate di level 6% dengan kuatnya cadangan devisa untuk mengintervensi rupiah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sesuai target masih mendukung pasar untuk memperkuat rupiah," tandas Christian.

Apalagi, di sisi lain, penguatan rupiah juga karena intervensi dari Bank Sentral yang mempertahankan rupiah di bawah level 9.100 hingga akhir Desember 2011. "Ini tampak secara teknikal, rupiah sudah memperlihatkan garis divergent sehingga memberikan short term pengautan," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (7/12) ditutup melemah tipis 2 poin (0,02%) ke level 9.033/9.043 per dolar AS.

IHSG Potensi Sideways, Simpan Saham IPO

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik Kamis (8/12) diperkirakan bergerak sideways. Peluang trading masih terbuka terutama terhadap saham-saham yang baru saja melakukan IPO.

Pengamat pasar modal Waterfront Securities Octavianus Marbun memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren sideways dan bergerak di moving average (MA) 100-MA 200 pada kisaran 3.791-3.753, dengan kecenderungan melemah terbatas.

Konfirmasi perubahan tren jang pendek akan terjadi, jika IHSG berhasil ditutup di atas level 3.791. “Jika level resisten itu pecah, maka IHSG berpotensi mengarah ke 3.850,” ujarnya saat dihubungi INILAH.COM.

Namun begitu, lanjutnya, sentimen masih belum kuat untuk memicu aksi beli investor. Net buy asing juga masih relatif tipis karena antisipasi hasil KTT Uni Eropa (UE) yang akan menyepakati paket bantuan yang lebih komprehensig.

“Sentimen juga masih negatif karena investor masih meminta premi tinggi atas yield surat utang Eropa. Imbal hasil obligasi pemerintah Italia, Prancis dan Jerman juga masih tinggi,” katanya.

Dalam situasi sideways seperti ini, masih terbuka peluang trading di saham-saham yang baru saja melakukan penawaran saham perdana (IPO). Yakni ABM Investama (ABMM) dan Cardig Aero Services (CASS). “Beli kedua saham ini,” ujarnya.

ABMM merupakan emiten batubara berfundamental bagus. Sebab, produksi batubaranya berkalori 5.800 yang tidak terkena larangan ekspor. Sehingga masih bisa menikmati tingginya harga ekspor emas hitam ini.

Selain itu, Octavianus juga merekomendasikan beli pada saham-saham energi seperti Bumi Resources (BUMI) dan Energi Mega Persada (ENRG).

Wall Street rebound, indeks DJIA maju ke level tertinggi sejak Oktober

Wall Street rebound, indeks DJIA maju ke level tertinggi sejak Oktober
NEW YORK. Optimisme terhadap upaya penyelesaian krisis Eropa masih menjadi amunisi yang mendorong laju pasar saham Amerika Serikat (AS). Semalam, bursa Wall Street ditutup rebound, setelah sempat tertekan di awal perdagangan.

Bahkan, indeks Dow Jones Industrial Average maju ke level tertinggi sejak Oktober setelah reli 0,4% ke level 12.196,37 pada pukul 4 sore di New York. Sementara, indeks Standard & Poor's ditutup menguat tipis 0,2% ke level 1.261,014, meskipun sempat jatuh 1,1% di awal perdagangan.

Saham keuangan maju paling signifikan di antara seluruh sektor yang dipedagangkan di S&P 500. JPMorgan Chase & Co, dan Bank of America Corp. reli setidaknya 1,9%.

Bursa saham AS menguat karena pasar optimis, para pemimpin Eropa akan mengumumkan upaya-upaya lebih lanjut untuk menghentikan krisis utang di pertemuan Uni Eropa pada pekan ini. Indeks S&P 500 juga berhasil keluar dari zona merah di akhir perdagangan, setelah Nikkei melaporkan Kelompok G20 sedang mempertimbangkan program pinjaman dari Dana Moneter International (IMF) senilai US$ 600 miliar, untuk mengatasi krisis utang Eropa. Meski kemudian, kabar itu dibantah IMF melalui siaran CNBC.

Para pemimpin Eropa memang mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah efektif guna mengatasi krisis utang pada pertemuan di pekan ini. Pasalnya, baru-baru ini, lembaga pemeringkat Standard & Poor's memperingatkan adanya potensi pemangkasan peringkat utang pada 15 negara di zona Euro.

Tiga pejabat dari kawasan Euro membisikan, bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan serangkaian tindakan untuk melawan krisis usai pertemuan tersebut. Tindakan tersebut termasuk melonggarkan kriteria jaminan sehingga institusi memiliki akses lebih ke dana ECB yang murah, dan menawarkan pinjaman jangka panjang.

"Anda tidak bisa mengabaikan potensi reli berikutnya, jika Eropa datang dengan langkah penyelamatan yang dianggap kredibel oleh pasar," kata Hank Smith, chief investment officer di Haverford Trust Co., di Pennsylvania.

Inilah Saham Pilihan Kamis (8/12)

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (8/12) berpotensi bullish terbatas dengan kisaran di 3.730-3.899.

"Secara teknikal IHSG kembali mengkonfirmasi tekanan beli lagi, namun pada trend jangka pendek masih spekulasi sementara saja," kata analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin.

IHSG masih menglami spekulasi bullish jangka pendek. Dari DMI, IHSG mengkonfirmasi lagi strong bullish dengan adanya tekanan beli yang lebih besar dari tekanan jual pada penutupan kemarin.

"Saya menyimpulkan bahwa IHSG masih akan bullish namun spekulasi. Tetap sell profit saham yang sudah untung pada perdagangan besok (hari ini)," jelasnya.

IHSG kemarin ditutup menguat 40,56 poin atau 1,98% ke 3.793,24. Volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham senilai Rp5,05 triliun. Posisi investor asing net foreign buy hingga Rp1,5 triliun.

Saham pilihan hari ini seperti LSIP yang berpotensi bullish lemah dengan rekomendasi beli di 2.225 dan jual di 2.300-2.350 serta stop loss di 2.175. Saham LSIP boleh di akumulasi pada jangka pendek, lakukan sell jika sudah profit jangan hold.

Untuk saham EXCL memiliki potensi bullish dengan rekomendasi beli di 4.525 dan jual di 4.600-4.650 serta stop loss di 4.475. Saham EXCL hanya untuk jangka pendek, dengan disiplin stop loss dan stop profit jika sudah untung.

Uni Eropa Tidak Mungkin Bertaruh

INILAH.COM, Jakarta – KTT Uni Eropa hari ini hingga besok, diprediksi menghasilkan keputusan konkrit. Apalagi, setelah mendapat acaman down grede dari S&P. Eropa tidak akan bertaruh.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, optimisme pasar atas penyelesaian krisis utang Uni Eropa jadi katalis penguatan indeks. Menurutnya, investor masih fokus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa (UE) mulai hari ini hingga besok. Pasar berkeyakinan, tidak mungkin Eropa tidak menemukan solusi bersama dalam KTT.

Apalagi, S&P sudah mengancam down grade. “Eropa tidak akan bertaruh dengan tidak adanya keputusan konkrit. Karena itu, pasar optimistis, KTT akan menghasilkan keputusan konkrit,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (7/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup naik 40,56 poin (1,08%) ke level 3.793,235 dengan intraday tertinggi 3.793,495 dan terendah 3.753,371. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 7,06 poin (1,06%) ke angka 671,487. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah menguat di atas 1%, bagaimana Anda memperkirakan laju IHSG Kamis ini?
Berpotensi melanjutkan penguatan hari ini. Sumber pergerakan IHSG saat ini masih di Eropa. Jika Eropa mengalami sedikit perbaikan sentiment, pasti direspon positif oleh bursa bursa saham global termasuk IHSG. Seperti sebelumnya, bursa Eropa melemah akibat ancaman dari lembaga pemeringkat Standard & Poor’s Rating Service (S&P) yang akan mendown grade peringkat utang 15 negara di Uni Eropa.

Tapi, bursa AS kemarin masih bisa naik. Artinya, investor AS masih fokus pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa (UE) mulai hari ini hingga besok. Sementara itu, isu down grade sudah terdiskon sebelumnya. Karena itu, IHSG pun menguat kemarin.

Level support dan resistance hari ini?
IHSG memiliki support 3.733-3753 dan resistance pertama 3.796, resistance kedua 3.815.

Kalau begitu, apa yang mendorong penguatan indeks hari ini?
Pasar berkeyakinan, tidak mungkin Eropa tidak menemukan solusi bersama dalam KTT. Apalagi, S&P sudah mengancam down grade. Eropa tidak akan bertaruh dengan tidak adanya keputusan konkrit. Karena itu, pasar optimistis, KTT akan menghasilkan keputusan konkrit. Sebab, Uni Eropa juga tidak mau peringkat utangnya diturunkan karena menyangkut kredibilitas pengelolaan keuangan kawasan itu.

Ada faktor lain?
Kondisi itu diperkuat oleh kabar, International Monetary Fund (IMF) telah mengucurkan bantuan untuk Yunani senilai 2,2 miliar euro. Tapi, sumber lain menyebutkan US$1,9 miliar. Yunani pun bakal terhindar dari risiko default untuk sementara waktu.

Bantuan itu juga, menghindarkan Uni Eropa dari perpecahan setelah mencuat isu bahwa Yunani harus keluar dari Uni Eropa daripada krisis utang Uni Eropa semakin memburuk akibat Yunani. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menolak perpecahan Uni Eropa yang notabene merupakan satu kesatuan.

Hanya saja, komitmen itu harus diikuti oleh komitmen bersama antar negara di Uni Eropa. Optimisme itulah yang membuat bursa Eropa mengalami penguatan.

Bagaimana dengan isu perlambatan ekonomi China?
Ya. Kemarin market juga diwarnai berita negatif yakni isu perlambatan pertumbuhan ekonomi China setelah data Purchasing Manager melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Tapi, pasar justru lebih mencermati KTT Uni Eropa. Jika KTT EU itu menghasilkan keputusan yang bisa diimplementasikan bersama, pertumbuhan ekonomi Uni Eropa akan terjaga.

Karena itu, China yang sedang dilanda isu perlambatan, dan negara Asia Timur lainnya seperti Jepang, Korea akan terimbas positif Eropa. Sebab, eksposur ekspor ketiga negara itu juga besar ke Eropa. Jadi, pasar intinya berharap positif pada KTT Uni Eropa.

Bagaimana dengan faktor teknikal?
Secara teknikal, IHSG juga punya peluang penguatan. Sebab, sejak awal Desember, indeks masih berada di area tengah Bollinger Band yang menunjukkan pola sideways. Jika sideways ini dihubungkan dengan sikap investor yang optimistis dan wait and see pada KTT Eropa, IHSG berpeluang menguat. Dengan catatan, tidak ada berita negatif selama KTT berlangsung.

Kalau begitu, saham-saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham yang masih berada di area tengah Bollinger Band sehingga masih potensial naik. Apalagi, jika market secara keseluruhan menguat.

Spesifik sahamnya?
Saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Bagaimana strategi trading-nya?
Saya rekomendasikan akumulasi secara bertahap saham-saham tersebut lalu di-hold dengan target akhir tahun. Bertahap. Jangan mentang-mentang optimistis atas KTT Eropa pasar jadi terlalu agresif.

Wall Street Naik Tipis Jelang Pertemuan Uni Eropa

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali ditutup menguat tipis, menunggu keputusan penyelesaian krisis di Uni Eropa. Dow Jones dan S&P menguat, namun Nasdaq melemah dalam volume perdagangan yang tipis.

Negara-negara kawasan Eropa diharapkan melakukan voting pada Jumat besok untuk mencapai kesepakatan tentang usulan Jerman dan Prancis untuk memperketat kontrol fiskal bagi anggotanya.

"Kita menahan posisi menunggu untuk melihat jika mereka dapat secara nyata melihat Uni Eropa datang dengan sesuatu. Semua yang kita cari adalah perkembangan, kami tidak melihat sesuatu yang sempurna, tapi solusi yang menyeluruh," ujar Ben Willis, Direktur Sunrise Securities seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/12/2011).

Pada perdagangan Rabu (7/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 46,24 poin (0,38%) ke level 12.196,37. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat tipis 2,54 poin (0,20%) ke level 1.261,01, namun Nasdaq melemah 0,35 poin (0,01%) ke level 2.649,21.

Saham-saham sektor finansial mencatat kinerja terbaik, dengan saham JPMorgan Chase & Co naik 2,3% menjadi US$ 34 dan indeks finansial S&P naik 1,2%.

Namun volume perdagangan sangat tipis yakni hanya 7 miliar lembar saham berpindah tangan di New York Stock Exchange, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,95 miliar lembar saham.

(qom/qom)