Jumat, 28 Januari 2011

World Economic Forum 2011 membahas pergeseran kekuatan ekonomi dunia

Date : Jan 28 2011, 12:41
Title : News Story
Header : World Economic Forum 2011 membahas pergeseran kekuatan ekonomi dunia


Story
=======================================================================================

DAVOS. Pertemuan tahunan para pemimpin politik dan pemimpin ekonomi dunia
bertajuk World Economic Forum (WEF) kembali berlangsung di Davos, Switzerland.
Acara ini berlangsung lima hari dan telah dimulai sejak Rabu 26 Januari 2011.
Sekitar 2.500 delegasi dari berbagai negara dan para pemimpin perusahaan
besar di dunia hadir dalam forum internasional ini. "Forum kali ini akan
membahas realitas baru mengenai pergeseran kekuasaan politik dan ekonomi serta
kecepatan inovasi teknologi dari barat ke timur," kata Klaus Schwab penggagas
acara World Economic Forum.
Sebab realita munculnya nama-nama beberapa negara seperti Brazil, Rusia,
India dan China yang dikenal dengan sebutan BRIC country ini menjadi kekuatan
baru dalam perekonomian dunia. Menurut catatan Bloomberg, negara-negara ini
mampu menyumbang 22% dari kesepakatan bisnis global sebesar US$ 2,23 triliun
pada 2010. Angka ini meningkat 80% dari tahun sebelumnya.
Perjanjian ekonomi antara BRIC country dan pesaing-pesaing di
negara-negara barat akan meningkat dengan negara-negara seperti China dan India
untuk mengamankan pasokan sumber daya alam untuk mendukung perkembangan ekonomi
negara.
Target jumlah pengambil alihan aset dari BRIC country melonjak 66% pada
2010 dari 2005, dengan lebih dari 4.150 akuisisi. Pada kuartal keempat 2010
merupakan akuisisi tertinggi yang melibatkan BRIC country dengan nilai
transaksi US$ 125,8 miliar.
"Sebab pasar di negara berkembang lebih cepat pulih dari krisis dan
negara-negara barat mengandalkan pasar negara berkembang ini untuk mencetak
keuntungan dan bisa terus bertahan. Kami akan melihat sebuah titik balik
disini," kata Jeff Joeress Pemimpin Manpower Inc. yang berbasis di Milwaukee di
sela-sela berlangsungnya WEF, Rabu (26/1).
Walaupun begitu, ekonom New York University Nouriel Roubini mengingatkan
bahwa negara berkembang masih cukup beresiko saat ini. "Pertumbuhan jangka
panjang sudah terlihat di beberapa negara seperti Brasil," katanya ketika
diwawancarai di forum ini.
[ Rizki Caturini ]

KONTAN Fri, 28 Jan 2011 ( 11:52:35 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar