Selasa, 20 Desember 2011

Kenaikan IHSG Terbatas, Beli Blue Chips

INILAH.COM, Jakarta – Peluang kenaikan IHSG pada Selasa (20/12) diperkirakan sudah terbatas. Trading dengan saham-saham berkapitalisasi besar berikut ini.

Pengamat pasar modal HD Capital, Yuganur Wijanarko memprediksikan, peluang kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga /d akhir tahun sudah terbata. Sebab, investor sudah banyak dalam posisi akumulasi.

Apalagi, dalam kondisi setelah upgrading ke rating investment grade oleh investment oleh Fitch. Yuganur memperkirakan, akan banyak arus dana asing masuk ke pasar Asia. “Terutama Indonesia yang baru menjadi negara layak investasi dengan rating BBB-,” katanya, kepada INILAH.COM.

Posisi investor yang berminat, akumulasinya tinggi masih menunggu koreksi bursa. Namun indikator TA IHSG juga mengkonfirmasi ada suppport yang kuat di level 3.700. Sehingga, kata Yuganur, mengharapkan koreksi di bawah level tersebut sangat sulit.

“Ini yang membuat IHSG seolah bergerak dalam trend sideways pada kisaran 3.750-3.850,” imbuhnya.

Ia menilai, investor kini mengantisipasi penurunan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia, bulan depan. Kenaikan peringat kredit dinilainya harus diikuti penurunan cost of borrowing dan lending rate perbankan.

“Apalagi dengan penguatan rupiah sebagai dampak arus modal asing yang masuk ke Tanah Air, tekanan inflasi menjadi berkurang,” papar Yuganur.

Dalam kondisi seperti ini, ia merekomendasikan saham-saham berkapitalisasi beasr seperti Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Alam Sutera Realty (ASRI), Bukit Sentul City (BKSL), Indocement (INTP) dan Semen Gresik (SMGR).

“Beli saham-saham blue chips tersebut,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar