Selasa, 20 Desember 2011

Euro masih Melemah di Perdagangan Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Kurs euro melemah 0,5% pada perdagangan Selasa (20/12) di Asia dengan indeks kepercayaan Jerman yang diprediksi akan turun.

Dalam perdagangan, euro melanjutkan pelemahan kemarin. Sebab Uni Eropa masih kesulitan menarik dana untuk membantu anggotanya menyelesaikan krisis utang. "Pasar masih khawatir dengan kebutuhan pendanaan yang besar untuk kuartal pertama tahun depan di Eropa," kata Greg Gibbs, analis valas di Royal Bank of Scotland Group Plc di Sydney.

Saat ini Inggris yang bertentangan lagi dengan Uni Eropa yang tidak bersedia berkontribusi dalam paket penyelamatan senilai 200 miliar euro.

Negara non Uni Eropa seperti Swedia bersedia mengalokasikan dana dengan beberapa syarat. Sementara Denmark dan Polandia serta Republik Ceko bersedia tanpa syarat.

Euro diperdagangkan pada US$1,3014 di London dari US$1,2998 di New York kemarin. Level ini terendah sejak 14 Desember yang berada di US$1,2946. Euro terhadap yen menjadi 101,46 dari 101,45, untuk dolar menguat terhadap yen menjadi 77,96 yen dari 78,05 yen. Demikian mengutip bloomberg.com.

Pemerintah Spanyol melelang obigasi dengan jatuh tempo 3 bulan dan enam bulan. Pasar juga terpengaruh keputusan Fitch Ratings menurunkan prospek Prancis menjadi negatif pada akhir pekan lalu.

Sementara indeks kepercayaan bisnis Jerman untuk bulan Desember diperkirakan turun untuk kelima kalinya dalam enam bulan. Survey dilakukan The Munich-Based Ifo Insitute's terhadap 7.000 eksekutif. Indeks diprediksi turun 106 dari 106,06 dari bulan November.

Penurunan euro masih terbatas sebelum Bank Sentral Eropa mulai melakukan operasi refinancing hari ini. Bank diperbolehkan meminjam dana terbatas dengan anggunan yang memenuhi syarat. Bank dibebaskan menggunkan dana tersebut termasuk untuk membeli obligasi pemerintah Uni Eropa.

Mata uang won Korsel mengalami rebound cukup tinggi setelah meredanya kekhawatiran ketegangan akan terjadi dengan meninggalnya Kim Jung Il. Indeks saham Kospi naik 0,9% setelah turun 3,45 kemarin. Won naik 1,1% menjadi 1,162 per US$ setelah kemarin menyentuh 1,179,95.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar