Senin, 27 Juni 2011

IHSG masih Cari Posisi Pergerakan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dengan volume transaksi pada perdagangan pekan lalu yang tipis, maka IHSG masih mencari posisi sehingga harus dapat mendekati level tertinggi di 3.873.

Analis saham independen, Stefanus Mulyadi Handoko menjelaskan secara TA, selama pekan lalu IHSG telah menguat 5 hari berturut-turut. Kenaikan non stop dan cukup tinggi di tengah-tengah bursa global yang tertekan membuat posisi IHSG menjadi rawan untuk mengalami profit taking pada awal pekan ini.

Jika dilihat dari weekly chart IHSG, terlihat posisi candle cukup bagus dengan pola bullish engulfing. Namun kenaikan ini belum mendapat konfirmasi dari indikator yang ada. Weekly Stochastic masih death cross di over bought area. Sedangkan weekly MACD terlihat pola divergence negatif, dimana kenaikan harga disertai dengan penurunan pergerakan MACD.

"Sedangkan volume transaksi pada saat terjadi kenaikan pekan lalu cenderung tipis. Jadi untuk mengkonfirmasi kenaikan lanjutan, IHSG harus dapat menembus resiten all time high di level 3873 pada penutupan pekan ini," tulis Stefanus dalam risetnya.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 24,908 poin (0,65%) ke level 3.848,558. Untuk total transaksi senilai Rp 3,666 triliun, foreign mencatatkan net buy Rp406 miliar. Rupiah ditutup melemah tipis di Rp8.605/US$.

Sementara itu, Dow Jones ditutup turun 115,42 poin (0,96%) ke level 11.934,58. S&P 500 turun 15,05 poin (1,17%) ke level 1.268,45 dan Nasdaq turun 33,86 poin (1,26%) ke level 2.652,89. Bursa Wall Street kembali jatuh untuk hari ketiganya. Ini akibat kekhawatiran investor terhadap pemerintah Yunani yang menghadapi tekanan dari dalam negeri.

Saat ini bursa global masih akan bergerak fluktuatif, dipengaruhi oleh penyelesaian krisis utang Yunani, yang akan mendapatkan kepastian bailout pada 3 Juli 2011 nanti. Investor global masih mencermati, kesanggupan Yunani dalam menjalankan 'austerity plan' pekan depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar