Senin, 27 Juni 2011

Suksesi Presiden ECB Bakal Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (27/6) diprediksi sideways cenderung menguat. Gubernur Bank Sentral Italia Mario Draghi yang jadi kandidat kuat Presiden ECB jadi salah satu katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, meski sideways, nilai tukar rupiah awal pekan ini cenderung menguat. Menurutnya, penguatan rupiah salah satunya dipicu oleh optimisme parlemen Yunani yang akan meloloskan voting kebijakan penghematan fiskal pada Selasa (28/6) sebagai syarat untuk mendapatkan bailout senilai 12 miliar euro dari Uni Eropa.

Menurutnya, program penghematan tersebut adalah memangkas anggaran, kenaikan pajak dan penjualan beberapa aset negara. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.585-8605 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjutnya, European Summit akhir pekan lalu, juga memberikan komitmen untuk membantu Yunani. "Pada saat yang sama, pasar juga akan mengetahui, siapa yang akan mengganti Jean-Claude Trichet, Pesiden Eruropena Central Bank (ECB) yang jabatannya berakhir pada Oktober 2011," papar Firman.

Menurutnya, salah satu kandidat yang terkuat adalah Mario Draghi, gubernur Bank Sentral Italia. Beberapa sumber sudah mengonfirmasi bahwa Draghi sudah mendapat dukungan untuk menjadi presiden ECB berikutnya.

Dia memaparkan, jika Mario Draghi menjadi gubernur ECB menggantikan Trichet, ECB akan melanjutkan pengetatan moneternya. Mengingat, Draghi juga cukup hawkish (pernyataan dengan nada dorongan untuk pengetatan moneter melalu kenaikan suku bunga). "Kondisi itu, akan menopang euro sehingga berefek positif bagi rupiah," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (24/6) ditutup stagnan di level 8.595/8.605 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar