Senin, 27 Juni 2011

Pekan Ini, Rupiah Cenderung Tertekan

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan keempat Juni diperkirakan cenderung melemah di kisaran Rp8.580 sampai dengan Rp8.630 per US$.

Demikian dikutip dari hasil riset Samuel Sekuritas, Senin (27/6). "Kami perkirakan nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi oleh sentimen global yang negatif, dan cenderung dalam tren pelemahan, dan bergerak di kisaran antara Rp8.580 sampai dengan Rp8.630 per US$."

Sentimen pasar yang sedang negatif ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir Juni ini. Pasar menunggu kebijakan the Fed pasca quantitative easing ke-2 yang berakhir Juni. Di saat yang sama diharapkan ada keputusan positif dari Uni Eropa untuk Yunani.

pekan lalu, nilai tukar rupiah mengalami tekanan pelemahan, ditutup di Rp8.608 per US$, kembali ke level di atas Rp8.600 per US$. Sentiment negatif pasar membuat investor mengambil posisi ambil untung dan beralih ke tunai (USD) dan emas. Harga emas mencatat kenaikan, ditutup di US$1.539,1 per ounce.

Dari dalam negeri, minat beli asing masih terlihat kuat di pasar obligasi. Kepemilikan asing mencatat kenaikan sebesar Rp.2,42 triliun pada pekan lalu menjadi Rp.237,12 triliun pada 16 Juni dari Rp.234,7 triliun pada 10 Juni lalu. Bahkan sejak akhir Mei lalu tercatat kenaikan kepemilikan asing sebesar Rp.11,8 triliun atau setara dengan US$1,4 miliar. Sedangkan untuk posisi di saham, data Bloomberg mencatat neto beli asing sebesar US$134,7 juta.

Sementara data untuk kepemilikan asing di SBI belum tersedia. Neto positif masuknya modal asing ini mestinya positif untuk rupiah. Dukungan neto beli asing ini membuat rupiah masih terus memimpin penguatan diantara mata uang asing lainnya ditengah sentimen global yang negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar