Senin, 27 Juni 2011

BRNA akan mencairkan seluruh sisa fasilitas utang

BRNA akan mencairkan seluruh sisa fasilitas utang
JAKARTA. PT Berlina Tbk (BRNA) berencana mencairkan fasilitas pinjaman yang tersisa tahun ini. Lioe Cu Ling, Direktur BRNA, menjelaskan emiten itu masih mengantongi fasilitas pinjaman dengan nilai sekitar Rp 115 miliar.

Sebelumnya, BRNA memperoleh fasilitas pinjaman total US$ 28 juta dari beberapa institusi keuangan. dari Bank Mandiri sekitar US$ 19 juta, atau setara Rp 161,50 miliar.

Dari jumlah tersebut, BRNA sudah mencairkan sekitar Rp 85 miliar untuk refinancing utang ke CIMB Niaga. Selain itu, produsen kemasan plastik ini mempergunakan pinjaman tersebut untuk keperluan operasional. "Saat ini masih ada Rp 35 miliar yang belum diambil," tutur Lioe akhir pekan lalu (24/6).

BRNA juga memiliki fasilitas pinjaman dari Bank HSBC senilai US$ 6 juta atau sekitar Rp 51 miliar. Perusahaan ini juga mendapat fasilitas pinjaman dari beberapa perusahaan leasing.

Lioe tidak mengungkapkan secara detil berapa dana yang akan dicairkan tahun ini. Namun yang jelas, pencairan dana tersebut akan mengikuti kebutuhan belanja modal alias capital expenditure (capex) di 2011. Emiten BEI ini juga akan menggunakan fasilitas pinjaman untuk menutupi kebutuhan modal kerjanya di 2011.

Tahun ini BRNA menganggarkan belanja modal Rp 120 miliar. Sekitar 45% kebutuhan dana untuk capex tersebut akan dipenuhi dari pinjaman bank. Sementara sekitar 15%-20% akan dipenuhi dari kas internal. Sisanya akan dipenuhi dari leasing. "Pembelian mesin-mesin kita banyak dari leasing," kata Lioe.

BRNA akan menggunakan capex untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan. Selain itu, capex juga digunakan untuk pembangunan pabrik di China.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar