Senin, 27 Juni 2011

Agen penjual ORI 008 mulai diseleksi

Agen penjual ORI 008 mulai diseleksi
JAKARTA. Proses penerbitan obligasi negara ritel atau ORI 008 mulai bergulir. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan sudah membuka lelang untuk agen penjual ORI 008.

Mereka yang berhak mengikuti lelang adalah bank umum dan perusahaan efek. Tahap awal lelang, pendaftaran dan pengambilan dokumen berlangsung mulai 24 Juni hingga 11 Juli 2011 (lihat tabel). Pemerintah menawarkan imbal jasa atau fee kepada setiap agen penjual sebesar 0,45% dari hasil penjualan ORI.

Namun Kementerian Keuangan belum mengumumkan target pendanaan yang akan dihimpun dari penerbitan ORI 008. Surat utang ritel ini dijadwalkan terbit pada semester kedua 2011.

Pemerintah pada tahun lalu berhasil menjual ORI 007 sekitar Rp 8 triliun. Obligasi ini dipasarkan melalui 23 agen penjual dan mampu menghimpun sebanyak 17.705 nasabah dari 33 provinsi.

Karman Pamurahardjo, Direktur Trimegah Securities, menyatakan, institusinya siap memasarkan ORI 008. Pada penerbitan ORI 007 tahun lalu, Trimegah mampu menjual senilai Rp 361 miliar, dan bertengger sebagai agen penjual terbaik untuk kategori perusahaan efek. Untuk tawaran fee 0,45%, Karman enggan berkomentar. "Sejak dulu memang fee di level tersebut," imbuh dia.

Prospek ORI 008 diperkirakan masih cerah lantaran Indonesia merupakan tempat menarik untuk membiakkan uang. Namun, hasil penjualan ORI 008 tetap bergantung pada kupon yang ditawarkan pemerintah.

Sukartono, Head of Debt Capital Market BNI Securities, melihat pemerintah mungkin akan menawarkan kupon ORI 008 mengikuti benchmark surat utang negara (SUN) yang bertenor tiga tahun, dengan rata-rata yield 6,5% per tahun. "Kemungkinan ORI 008 memberikan kupon 7%-an," kata Sukartono.

Minat investor ritel selama ini masih tinggi terhadap obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah juga cukup likuid di pasar sekunder.

Namun Imam MS, Analis Obligasi dan Ekonom Trimegah Securities, mengingatkan bahwa selama tiga bulan terakhir, volatilitas pasar cukup tinggi akibat terpaan isu global. "Jadi ada kemungkinan pemerintah akan membayar bunga lebih tinggi," ucap dia.

Pemerintah biasanya menetapkan dan mengeksekusi target ORI tergantung dari prospek permintaan investor. "Dari penerbitan obligasi sebelumnya, pemerintah mungkin menargetkan perolehan dana antara Rp 7 triliun hingga Rp 8,5 triliun," kata Sukartono memprediksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar