Kamis, 20 Januari 2011

Pemerintah ingin harga rights issue BMRI lebih tinggi


Date : Jan 20 2011, 12:49
Title : News Story
Header : Pemerintah ingin harga rights issue BMRI lebih tinggi


Story
=======================================================================================

JAKARTA. Pemerintah menghendaki harga penawaran saham terbatas atau rights
issue PT Bank Mandiri Tbk lebih tinggi dari harga sebelum roadshow di level Rp
4.000-Rp 6.150 per saham. Pemerintah beralasan, kondisi pasar modal mulai
stabil sehingga harga rights issue BMRI berpeluang lebih tinggi.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar menyatakan manajemen BMRI bersama para
penjamin emisi telah merampungkan roadshow. Pemerintah masih menunggu laporan
Joint Lead Underwriter (JLU) hingga dua hari ke depan.
"Kelihatannya masih masuk dalam harga range. Mudah-mudahan harga di pasar
modal bisa di luar range agar ada ruang menaikkan harga," ungkap Mustafa, Rabu
(19/1).
Menteri BUMN mengaku sudah bersepakat dengan Bapepam-LK soal kemungkinan
perubahan harga rights issue BMRI. Inti kesepakatannya: jika harga saham BMRI
di pasar modal meningkat dalam dua hari ke depan, Bapepam memberi kesempatan
bank pelat merah ini untuk menyesuaikan harga penawarannya. "Jadi boleh
dinaikkan, tapi sekarang (kemarin) belum ada keputusan karena underwriter
sedang mengolahnya," imbuh Mustafa.
BMRI akan melepas 2,33 miliar saham baru di kisaran harga Rp 4.000-Rp
6.150 per saham. Lewat aksi itu, BMRI membidik perolehan dana antara Rp 9,3
triliun hingga
Rp 14,4 triliun. Setiap pemegang 8.985 saham lama yang tercatat hingga 10
Februari 2011 berhak membeli 1.000 saham baru. Dengan skema itu, pemerintah
selaku pemegang saham mayoritas BMRI berhak mengeksekusi 1,5 miliar saham.
Pemerintah memastikan tidak akan mengeksekusi haknya dan akan mengundang
investor strategis. Tapi Mustafa enggan membeberkan identitas calon investor
strategis. "Saya belum bisa komentar tentang itu," kata dia.
Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan, Parikesit
Suprapto, menambahkan, setelah rights issue, pemerintah akan menguasai 60%
saham BMRI. "Kami tak mengeksekusi saham rights issue karena tidak ada alokasi
dana dari APBN," kata Parikesit.
Dengan 40% kepemilikan saham publik, manajemen BMRI optimistis laba
bersihnya akan meningkat.
Pahala N. Mansyuri, Direktur Keuangan BMRI, memproyeksikan laba bersih
BMRI bisa bertambah Rp 400 miliar-Rp 500 miliar setelah rights issue. Sebab,
BMRI akan memperoleh insentif (diskon) pajak sebesar 5%. Maklum saja, jumlah
saham yang beredar di pasar minimal 40% dari total sahamnya.
[ Didik Purwanto, Avanty Nurdiana, KONTAN ]

KONTAN Thu, 20 Jan 2011 ( 11:47:32 WIB )


=======================================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar