Jumat, 16 Desember 2011

'Investment Grade' Beri IHSG Dua Kemungkinan

INILAH.COM, Jakarta – Investment grade yang baru saja diraih Indonesia dari Fitch Rating diprediksi memberi dua kemungkinan: Capital inflow yang deras atau justru capital outflow. Nah Lho?

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomomengatakan, kemungkinan pertama adalah capital inflow yang deras masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebab, pada 2011 dana asing mengering hingga di bawah Rp5 triliun. Karena itu, asing bakal masuk dan kalaupun IHSG melemah justru bakal membuat investor lokal berani untuk beli.

Masalahnya, yang jadi kemungkinan kedua adalah dana asing yang masuk sejak 2008 hingga awal 2011 yang nilainya mencapai Rp40 triliunan. Dikhawatirkan, saat investor lokal agresif beli saham, asing justru semangat jual saham. “Saya berpendapat, kalaupun regional memburuk, orang semakin berani belanja saham. Sebab, investment grade jadi tabungan berita positifuntuk jangka panjang,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Kamis (15/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 50,06 poin (1,33%) ke level 3.701,54 dengan intraday tertinggi 3.751,153 dan terendah 3.666,249. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 10,65 (1,61%) ke level 650,075.

Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level BBB- alias investment grade.Bagaimana pengaruhnya bagi IHSG?
Investment grade yang diraih Indonesia memberi dua kemungkinan.Pertama, memicu derasnya arus capital inflow. Belakangan, asing sudah keluar dari berbagai aset terutama komoditas dan eurolalu beralih ke aset dolar AS.Jikainvestor lari dari aset dolar AS dan berburu aset-aset investasi berisiko, akibat gelar investment grade yangdiraih Indonesia dari Fitch Ratingkemarin, IHSG pun akan jadi sasaran positifnya.Artinya, aliran dana asing akan kembali masuk ke Indonesia setelah mengering pada 2011ini.

Bagaimana jika situasi bursa regional semakin memburuk?
Kalaupun kondisi regional masih kacau dan terus memburuk, investment grade justru akan membuat investor lokal semakin berani untuk beli pada saat indeks melemah.

Lantas, seberapa besar potensi capital inflow yang bakal dinikmati pelaku pasar domestik?
Berkaca pada saat lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency (JCR) menyatakan, rating utang Indonesia telah masuk investment gradepada Juli 2011. Aliran dana asing masuk dalam jumlah besar selama 4 bulan. Dalam rentang 4 bulan (Juli-Oktober 2011), dana asing masuk sebesar Rp15-17 triliun.

Diharapkan,Indonesia akan mendapatkan besaran capital inflow yang lebih besar dari itu. Sebab, gelar investment grade saat ini berasal dari Fitch Rating. Tapi, ini belum tentu jadi cerminan yang pasti. Sebab, untuk 2011, posisidana asing sedang kering di bawah Rp5 triliun. Karena itu, seiring investment grade, dana asing yang masuk bakal deras.

Bagaimana dengan kemungkinan kedua?
Kemungkinan kedua akibat investment grade adalah soal dana asing yang masuk sejak 2008 hingga awal 2011yang angkanya mencapai sekitar Rp40 triliun.Jika regional memburuk, dikhawatirkan, saat investor lokal berani beliseiring investment grade, investor asing justru ‘agresif jualan’ karena kondisi eksternal yang masih jadi ancaman.

Tapi, saya berpendapat, kalaupun regional memburuk sehingga berimbas negatif bagi IHSG, orang semakin berani belanja saham. Investment grade jadi tabungan berita positif. Sebab, outlook IHSG jadi positif untuk jangka panjang.

Lantas, apa saran Anda untuk pelaku pasar atau investor?
Saya sarankan, agar investor menyikapi investment grade dengan normal dan penuh kewaspadaan. Sebab, situasi Eropa masih memburuk. Yang harus diwaspadai adalah perilaku investor asing.

Kapan tren keluar-masuk dana asing bisa diketahui?
Trend-nya,bakal tampak dalam sepekan ke depan. Jika dalam sepekan asing agresif beli, akan seperti itu terjadi dalam 3-6 bulan ke depan.Begitu juga sebaliknya jika asing justu beraksi jual. Jika asing jual, tetap krisis Eropa yang jadi patokan.

Seiring investment grade, apakah ada peluang IHSG bergerak anomali alias melawan arus koreksi bursa regional?
Hal itu sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk.Jika dana asing masuk signifikan, laju IHSG bisa melawan arus negatifnya situasi regional. Tapi, jika aliran dana asing hanya masuk secara perlahan sekali, akan membuat pelaku pasar semakin berani beli pada saat IHSG melemah.

Lantas, bagaimana prediksi arah IHSG akhir pekan ini?
Saya perkirakan, IHSG bakal menguat akhir pekan ini seiring bursa regionalyang juga berpeluangnaik. Untuk Jumat (16/12), jika regional menguat, IHSG pun bakal menguat dengan resistance pertama di level 3.750. Sementara itu, support indeks di level 3.620-3.675. Jika tembus resistance tersebut, indeks bakal menuju resistance selanjutnya di level 3.800-3.811.

Berapa target IHSG akhir 2011 setelah memfaktorkan investment grade?
Jika tembus 3.875 sebagai resistance kuatnya, pasar bisa mengharapkan bonus IHSG 4.000 akhir 2011. Tapi, ini sangat tergantung pada seberapa besar aliran dana asing yang masuk pascaperaihan gelar investment grade.

Investment grade menjadi sentiment positif IHSG untuk jangka panjang. Paling tidak,akan banyak analis yang merevisi naik target posisi IHSG pada 2012 seiring investment grade yang diraih dari Fitch Rating.Sejauh ini,banyak analis yang menargetkan IHSG 2012 hanya di level 4.500-an dengan Price Earnings Ratio (PER) di level 15 kali.

Kalau begitu, berapa target Anda sendiri untuk 2012?
Dengna outlook yang hati-hati, saya targetkan IHSG di level 4.150-4.650.Tapi,perlu digarisbawahi, jika dilihat dari sejarah PER IHSGdan masalah Eropa mereda sehingga laju IHSG normal,indeks berada di level 4.800-5.000pada 2012 bukan hal sulit untuk dicapai.

Alasannya?
Sebab, secara historis, dalam kondisi market yang normal, IHSG sudah seringberada pada level rata-ratapenutupan pada PER 16,5 kali. Artinya, 16,5 x 300 = 4.950. Jadi bukan hal susah jika krisis Eropa sudah jelas arah solusinya.

Pasa-Invesment Grade, saham-saham apa saja yang perburuan investor?
Saham-saham yang paling diburu adalah yang berkapitalisasi besar (big capitalization) di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Selain sektor perbankan,saham-saham berkapitalisasi besar di semua sektorpun seperti PT Indofood Sukses Makmur (INDF) dan PT Astra Internasional (ASII)juga jadi perburuan. Tapi, yang jadi prioritas adalah perbankan, konsumsi, dan properti. Jadi, setelah saham big cap diburu, baru ke saham bluechips.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar