Jumat, 16 Desember 2011

Saham-saham Bluechip Jadi Pintu Masuk

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG dipastikan menguat hingga penutupan seiring gelar investment grade yang diraih Indonesia semalam dari Fitch Rating. Saham-saham bluechip jadi pintu masuk.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks akan menguat signifikan hingga penutupan sore nanti. “Indeks mengarah ke level resistance 3.780 dan jika tembus resistance berikutnya 3.850. Sementara itu, support indeks berada di level 3.670,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (16/12).

Menurutnya, pada saat IHSG lesu karena dihantam berita negatif dari Eropa, tiba-tiba lembaga pemeringkat terbesar ketiga Fitch Rating menaikkan peringkat utang Indonesia ke level Investment Grade. Gelar tersebut dinanti setelah dinanti 13 tahun yang pernah didapat sebelum resesi ekonomi 1997/1998.

Artinya, kata Cece, secara internasional, Indonesia diakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup solid dengan PDB di atas 6%. “Seiring investment grade, ada beberapa saham yang mendorong investor asing masuk ke bursa domestik yakni melalui saham-saham bluechip,” ujarnya.

Menurutnya, saham-saham bluechip rata-rata mengalami kenaikan signifikan hari mencapai rata-rata 2%. “Meski saham di AS dan regional naik tipis, tapi bursa Indonesia naik paling tinggi karena ada investment grade itu,” papar Cece.

Namun demikian, Cece menyarankan agar pelaku pasar tetap waspada. Sebab, investor asing belum signifikan agresif berposisi net buy di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah 4 hari asing net sell, pada Kamis (15/12) net sell asing sebesar Rp670 miliar, pada Rabu (14/12) sebesar Rp90 miliar, pada Selasa (13/12) net sell mencapai Rp277 miliar dan Senin (12/12) sebesa Rp190 miliar. “Baru hari ini asing baru net buy,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT United Tractor (UNTR), PT Gudang Garam (GGRM), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Negara Indoensia (BBNI). “Saya rekomendasikan buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Cece.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar