Selasa, 17 Januari 2012

Saham Semen, Tambang & Bank Masih Dijagokan

INILAH.COM, Jakarta – Hingga akhir pekan, IHSG diprediksi menguat jika ada perbaikan sentimen dari Eropa. Saham-saham di sektor semen, pertambangan dan perbankan masih dijagokan.

Pada perdagangan Senin (16/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 25,63 poin (0,65%) ke level 3.909,693. Harga intraday tertingginya mencapai 3.935,236 dan terendah 3.894,831. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 5,98 poin (0,86%) ke level Rp688,075.

Kepala Riset eTrading Securities Betrand Raynaldi mengatakan, downgrade 9 negara zona euro oleh Standard & Poor's Rating Service (S&P) akhir pekan lalu menjadi sentiment negatifdi market sehingga indeks tertekanpada awal pekan baik regional maupun dari dalam negeri.Padahal, sebelumnya, indeks saham mendapat sentiment positif dari suksesnya lelang obligasi Spanyol dan Italia.

Karena itu,hingga akhir pekan ini, indeks bisa kembali melanjutkan penguatanmeskipun secara hariantetap ada potensi profit taking.“Tapi, untuk jangka menengah-panjang saya belum melihat adanya optimisme,” katanya kepada INILAH.COM.

Pasalnya, krisis Eropa belum selesai. Apalagi, krisisi ini sangat menentukan pergerakan indeks. Sebab, utang negara-negara zona euro yang jatuh tempo pada kuartal pertama 2012 angkanya mencapai level 170-an miliar euro. “Lalu, pada kuartal kedua 2012, utang Italia saja di atas 170 miliar euro,” tandasnya.

Betrand menegaskan, untuk jangka panjang perekonomian dunia masih belum confirm (belum pasti). Kenaikan indeks akhir pekanlalu, karena belum ada berita negatifdari downgrade massal S&P atas zona euro yang membuat market syok. “Hingga akhir pekan ini, level resistance IHSG 4.028 dan 3.848 sebagai level support-nya,” ucapnya.

Hingga akhir pekan, Betrand memilih saham-saham pertambangan batu bara yang menurutnya masih menjadi favorite seperti PT Harum Energy (HRUM)dan PT Indo Tambang Raya (ITMG).

Begitu juga dengan saham-saham di sektor semen yang masih berpotensi naikmeskipun pelaku pasar harus hati-hati atas peluang profit taking seperti PT Holcim Indonesia (SMCB). “Saham yang likuid ini bisa diperhatikan,” ucapnya.Lalu, PT Semen Gresik (SMGR) juga masih bisa melanjutkan penguatan yang sama, tapi, hati-hati juga profit taking. Begitu juga dengan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP).

Saham-saham di sektor perbankandinilainya juga menarik. Tapi, kenaikan saham-saham di sektor ini sudah signifikan. “Hanya saja, secara fundamental sangat oke seperti PT Bank Jabar Banten (BJBR). Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunatamengatakan, IHSG berpeluang menguat jika ada perbaikan sentimen eksternal terkait krisis di Eropa. Walaupun demikian risiko terbesar tetap berasal dari Eropa.

Hingga akhir pekan ini, Felix memperkirakan, IHSG masih berpeluang menguat walaupun momentum penguatan agak terbatas. Sebab, penggerak utama indeks adalah isu eksternal. “Dalam sepekan ke depan, supportIHSG berada di level 3.820 dan resistance 4.050,” imbuhnya.

Felix merekomendasikan positif saham-saham di sektor pertambangan dan industri dasarsemen. Saham –saham pilihannya adalah PT Holcim Indonesia (SMCB), PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP).

Di sektor pertambangan yang menarik adalah PT Bukit Asam (PTBA), PT Bumi Resources (BUMI), dan PT International Nickel Indonesia (INCO). “Ketiganya menarik dari sisi valuasi,” tuturnya.

Namun demikian, Felix mengingatkan, ketiga saham tambang ini memiliki external exposure yang cukup kuat. Karena itu, selama transaksi harus benar-benar diperhatikan kondisi eksternal. “Saya lebih memilih ketiga saham tambang bukan untuk jangka pendek,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar