Selasa, 17 Januari 2012

Eropa menekan rupiah

JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) semakin perkasa di hadapan valuta dunia, termasuk rupiah. Pelaku pasar mendekap the greenback setelah lembaga rating Standard & Poor\'s (S&P) memangkas peringkat utang sembilan negara Uni Eropa, akhir pekan lalu. Pasangan dollar AS-rupiah (USD/IDR) kemarin menguat 0,56% menjadi 9.137.

Dealer valuta BRI, Putu Andy Wijaya, mengungkapkan, permintaan terhadap dollar AS masih kuat, baik di luar maupun dalam negeri, "Kecenderungan hari ini (kemarin) masih berat untuk rupiah karena pelaku pasar enggan mengambil risiko akibat kondisi Eropa," ujar Putu. Tapi dia melihat volatilitas USD/IDR tak terlalu tinggi dan hari ini (17/1) rupiah bergerak sideways di 9.170-9.220.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, memprediksi faktor eksternal tetap menentukan arah, dan akan menggiring kurs, hari ini, ke kisaran Rp 9.100 hingga Rp 9.200 per dollar AS.

Dari Asia, Produk Domestik Bruto (PDB) China diperkirakan melemah. GDP China di kuartal keempat 2011 diperkirakan hanya tumbuh 8,8% year on year dibandingkan kuartal ketiga 9,1% year on year. "Intervensi Bank Indonesia makin gencar saat kurs bergerak di atas 9.200," ujar Zulfirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar