Selasa, 17 Januari 2012

Menanti Lelang Obligasi Perancis, Rupiah Lunglai?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Selasa (17/1) diprediksi melemah. Salah satunya, karena pasar cemas atas lelang obligasi Perancis pada Kamis (19/1).

Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh pengaruh negatif dari laporan Gross Domestic Product (GDP) China hari ini yang diperkirakan anjlok ke level 8,7%. Menurutnya, jika ini yang terjadi, bisa memperkuat spekulasi terjadinya pelonggaran moneter di China lebih lanjut.

Kondisi itu, lanjut Christian, nantinya akan diikuti juga oleh kebijakan moneter yang sama dari Bank Indonesia (BI). Karena itu, rupiah berpeluang melemah. "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 9.095 hingga kembali menguji resistance 9.235 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Kecuali, kata dia, jika data GDP China lebih baik dari ekspektasi. "Apalagi, di lain pihak, inflasi India diprediksi turun ke posisi 7,5% untuk Desember 2011 yang menandakan perlambatan ekonomi," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, rupiah juga mendapat tekanan karena penantian pasar atas lelang obligasi Perancis pada Kamis (19/1) sekaligus mengantisipasi pemangkasan rating kredit European Financial Stability Facility (EFSF) yang kemungkinan dirilis pada Jumat (20/1).

Dari AS, kata dia, pasar fokus pada laporan kinerja keuangan untuk kuartal IV-2011 dari perusahaan publik terutama sektor keuangan. "Antara lain, Citigroup pada Selasa (17/1), Goldman Sachs pada Rabu (18/1), Bank of Amerika pada Kamis (19/1) dan Morgan Stanley," ujarnya.

Menurut Christian, pasar ingin melihat, apakah krisis utang Eropa sudah berimbas negatif pada sektor keuangan AS. "Angkanya diprediksi akan mengecewakan pasar mengingat laporan keuangan JP Morgan mengalami penurunan revenue sekitar 20% sehingga sektor keuangan yang lain pun akan terimbas negatif," ungkap dia.

Asal tahu saja, kurs rupiah pada kontrak harga emas di London, Senin (16/1) ditutup menguat 42 poin (0,45%) ke level 9.133/9.143 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar