Selasa, 17 Januari 2012

IHSG Terseret Eropa, Buru Saham Fundamental Bagus

INILAH.COM, Jakarta – Perdagangan saham pada Selasa (17/1) diprediksikan bergerak turun seiring dampak penurunan peringkat negara-negara Eropa. Trading di saham-saham berfundamental baik.

Pengamat pasar modal Maxi Listyaputra dari BNI Sekuritas memprediksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan terkena dampak negatif downgrade peringkat sembilan negara Eropa. Jerman menjadi satu-satunya negara yang masih dianggap rendah resikonya.

Meski lelang obligasi Prancis dan Italia sebenarnya bisa menyerap likuiditas, imbal hasil yang diminta investor tetap tinggi. “Sehingga persepsi resiko sebenarnya masih tinggi,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Penurunan peringkat sembilan negara Eropa ini membuat mata uang kawasan euro melemah hingga ke level terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), yakni 1,26. Mood investor kembali ke dolar AS sebagai save haven.

“Ini menyebabkan aset-aset non dolar Amerika dilepas investor,” lanjutnya.

Dampak anjloknya euro memicu risk aversion dan pengalihan ke aset-aset berdenominasi dolar AS akan menyebabkan IHSG bergerak turun. Meski belum banyak mengganggu sektor perdagangan Indonesia.

“Sebab, ekspor ke PDB tidak tinggi meski mulai ada kontraksi ekspor,” ujar Maxi.

Dalam kondisi ini, Maxi merekomendasikan saham-saham berfundamental bagus seperti Astra International (ASII), Indofood (INDF), Unilever (UNVR), Mayora (MYOR), Ciputra Development (CTRA), Summarecon (SMRA), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Pasar sektor-sektor ini dinilai Maxi tidak bergantu pada ekspor. Meski ada potensi kontraksi margin keuntungan, namun masih bisa diteruskan ke konsumen. Sektor consumer goods bisa menaikkan harga ke konsumen untuk offset naiknya bahan baku yang kebanyakan masih impor. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar