Selasa, 31 Januari 2012

IHSG Masih Koreksi, Cari Saham 'Murah'

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Selasa (31/1) diperkirakan masih melanjutkan koreksi. Trading di saham-saham yang relatif murah valuasinya.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang dari MNC Securities memprediksikan, koreksi pasar masih akan berlangsung pada perdagangan hari ini. Sebab, kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah relatif tinggi.

“Selama capital flow dari luar negeri belum masuk ke pasar modal, IHSG masih sulit untuk menembus 4.000,” katanya kepada INILAH.COM.

Meskipun upgrade rating sudah dilakukan, saat ini yang dominan di pasar saham Indonesia masih investor-investor jangka pendek dengan karakter trader. Sehingga, IHSG akan bergerak di kisaran 3.900-4.000.

Memasuki Februari, pasar keuangan akan fluktuatif karena ada jadwal pembayaran obligasi Yunani dan Italia yang jatuh tempo. Situasi dilematis masih dihadapi masih dihadapi Eropa. Sebab, ada kemungkinan Yunani dan Italia kesulitan refinancing.

“Hal tersebut akan terjadi jika dalam lelang obligasi investor masih meminta imbal hasil yang tinggi. Sebab, Eropa juga harus menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.

Pasar saham lebih banyak didominasi aktivitas trader, bukan hanya lokal namun juga hedge fund asing. Maka pola-pola trading jangka pendek ini masih akan berlangsung. Investor jangka panjang, kata Edwin, masih melihat perkembangan Februari dengan bond repayment Eropa.

Penurunan harga saham-saham berkapitalisasi besar yang belum maksimal juga menjadi salah satu penyebab koreksi indeks masih berlangsung. Valuasi murah inilah yang dinantikan oleh hedge fund atau trader asing.

Dalam kondisi ini, Edwin merekomendasikan trading di saham-saham yang sudah relatif murah valuasinya dan tertinggal (lagging). Diantaranya Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Gas Negara (PGAS), Intraco Penta (INTA) dan Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

“Beli saham-saham berikut di atas,” tandasnya. [nat]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar