Selasa, 31 Januari 2012

Inflasi & GDP RI Melambat, Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (31/1) diprediksi konsolidasi. Ekspektasi melambatnya inflasi dan GDP menjadi pemicunya.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi konsolidasinya rupiah hari ini terutama karena pasar cenderung menahan diri jelang rilis data-data penting Indonesia pada Rabu (1/2). Antara lain, inflasi Januari dan neraca perdagangan.

Menurutnya, inflasi diprekirakan tidak begitu positif bagi rupiah. Sementara itu, memang data trade balance diprediksi meningkat tapi data ekspornya diperkirakan turun. "Karena itu, rupiah berpeluang konsolidasi dalam kisaran 8.950-9.050 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Inflasi year on year untuk Januari 2012 diprediksi melambat. Memang, inflasi month to month diprediksi masih stabil naik ke level 0,7% dari 0,57% tapi year on yearnya diprediksi turun ke level 3,64% dari sebelumnya 3,79% dengan core inflatian yang juga diprediksi melambat.

Sementara itu, lanjutnya, surplus neraca perdagangan Indonesia diprediksi naik sebesar US$1,7 miliar pada Januari 2012 dari bulan sebelumnya yang hanya naik US$1,52 miliar. "Hanya saja, angka ekspor diperkirakan melambat hampir setengahnya menjadi 4,1% dari sebelumnya 8,25%," paparnya.

Dilihat dari data Indonesia yang akan dirilis itu, lebih jauh Firman menegaskan, akan membuka peluang penurunan suku acuan Bank Indonesia (BI rate). "Apalagi, dengan GDP Indonesia pada kuartal IV-2011 yang akan dirilis pada pertengahan Februari, juga diprediksi melambat jadi 6,4% dari 6,5%," paparnya.

Firman menegaskan, kombinasi melambatnya PDB dan melandainya tekanan inflasi Januari 2012, akan mendorong BI untuk menurunkan suku bunga acuannya pada pertemuan Februari ini.

"Meskipun, tekanan inflasi masih akan tetap ada terutama seiring tingginya harga minyak dunia dan antisipasi penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)," imbuhnya. Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (30/1) ditutup melemah 20 poin (0,22%) ke level 8.980/9.000 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar