Selasa, 31 Januari 2012

Krisis Utang Yunani Buntu, Wall Street Hanya Melemah Tipis

New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup melemah tipis seiring pembicaraan utang Yunani yang mengalami kebuntuan. Namun saham-saham menunjukkan ketangguhannya sehingga ditutup hanya melemah tipis.

Indeks saham sempat melemah lebih dari 1% menyusul kebuntuan pembicaraan restrukturisasi utang antara pemerintah Yunani dan para pemegang surat utang senilai 200 miliar euro. Kegagalan kesepakatan terjadi menjelang pertemuan para pemimpin Eropa.

Namun pada sesi sore, pelemahan saham-saham tertahan. Optimisme pasar saham AS bisa menghadapi masalah di Eropa sudah membuncah sejak awal tahun 2012, dengan indeks S&P 500 sudah menguat hingga 4,7% pada bulan ini. Para manajer keuangan memilih tidak terlalu menghiraukan perkembangan di Eropa dan kembali ke data-data positif AS.

"Aksi yang kita punya hari ini sangat menyerupai dengna apa yang kita lihat sejauh ini pada tahun 2012," ujar Ryan Larson, kepala perdagangna saham RBC Global Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (31/1/2012).

"Kami melihat ketangguhan yang ditunjukkan pada pasar saham AS dan saya kira itu adalah tema yang akan kita lihat selama 2012," tambahnya.

Pada perdagangan Senin (30/1/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 6,74 poin (0,05%) ke level 12.653,72. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 3,32 poin (0,25%) ke level 1.313,01 dan Nasadq melemah 4,61 poin (0,16%) ke level 2.811,94.

Saham-saham finansial paling mengalami tekanan akibat perkembangan negatif di Eropa tersebut. Saham Bank of America turun 3% menjadi US$ 7,06, dengan indeks GSPF merosot 1% dan menjadi penggerus utama indeks S&P 500.

Sementara indeks saham material, teknologi dan telekomunikasi memimpin penguatan setelah pasar Eropa tutup. Indeks material S&P 500, GSPM sudah naik hingga 11% sepanjang tahun ini, namun ditutup sedikit melemah pada Senin.

Saham Apple juga membantu mengurangi pelemahan di Nasdaq setelah Morgan Stanley mengatakan produsen iPhone itu dapat menambah China Telecom dan China Mobile sebagai distributornya pada tahun depan. Saham Apple naik 1,3% menjadi US$ 453,01.

Volume perdagangan cukup rendah, dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 6,2 miliar lembar saham, di bawah rata-rata pergerakan dalam 200 hari terakhir sebesar 7,8 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar