Selasa, 31 Januari 2012

Jangan Grogi, Profit Taking IHSG Cuma Sesaat

INILAH.COM, Jakarta - Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga rendah hingga 2014 agaknya tak banyak berpengaruh terhadap perdagangan saham. Lihat saja pergerakan indeks di bursa Asia Senin (29/1). Seperti dikomando, mereka ramai-ramai turun.

Indeks Hang Seng misalnya, turun sebesar 1,66%. Pelemahan juga dialami indeks Kospi (1,24%), Nikkei (54%) dan Straits Times (1,11%). Bagaimana dengan Bursa Efek Indonesia (BEI)? Ah, sami mawon, turun 71,25 poin (1,79%) dan akhirnya ditutup di level 3.915,16.

Aksi jual yang terjadi di bursa Asia sungguh mengejutkan. Bagaimana tidak? Sebelumnya para analis yakin, indeks saham di kawasan ini diperkirakan bullish menyusul keputusan The Fed mempertahankan bunga murah.

Di bursa dalam negeri pun berseliweran sentiment positif, mulai dari pemberian investment grade dari Fitchs Rating dan Moody’s, inflasi yang rendah, hingga rapor para emiten yang dipenuhi angka biru. Jadi, tak heran bila pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal tembus 4.000.

Tapi, ya itu tadi, ternyata kejadian di pasar modal berbeda dengan perkiraan para analis. Ada yang bilang, penurunan itu terjadi karena bursa Asia sudah overbought alias jenuh beli. Makanya, yang terjadi di awal pekan ini adalah aksi profit taking. Sebab, jika dihitung sejak awal tahun, indeks Hang Seng telah mengalami penguatan hampir sebesar 8%.

Begitu pula dengan sahaam-saham di BEI, yang selama satu bulan terakhir mencatat penguatan 4,65%. “IHSG pekan ini bakal dibayangi aksi profit taking, karena IHSG dalam sebulan ini sudah naik cukup tinggi,” kata Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia.

Kendati begitu, para analis tetap optimis dalam jangka menengah dan panjang indeks masih akan menguat. Soalnya, diperkirakan dana asing akan semakin deras masuk ke Indonesia menyusul keputusan The Fed mempertahankan suku bunga murah (0-0,25%).

Sementara dari dalam negeri, tampaknya, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Makanya, perdagangan saham di hari-hari mendatang akan kembali bergairah. Apalagi jika laporan keuangan emiten (yang diprediksi bakal mengkilap) mulai terbit pekan-pekan ini.

Dalam kondisi seperti ini, menurut Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, ada beberapa saham yang layak dilirik. Mereka adalah Astra International (ASII), Unilever (UNVR), Perusahaan Gas Negara (PGAS), yang dalam waktu dekat diperkirakan akan menerbitkan laporan keuangan 2011. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar