Selasa, 31 Januari 2012

Pergerakan rupiah menanti hasil Eropa

Awal pekan ini, rupiah melemah tipis. Merujuk kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang garuda turun lima poin ke level Rp 8.985 per dollar Amerika Serikat (AS).

Kemarin, dollar AS akhirnya mengakhiri pelemahannya dan menguat seiring pelemahan euro menjelang pertemuan Uni Eropa di Brussel.
Mochamad Doddy Arifianto, pengamat pasar valuta, menilai sampai akhir semester I tahun ini, rupiah tidak menguat tinggi. Penguatan yang terjadi sebelumnya, kata dia, lebih karena euforia investment grade Indonesia. "Saya prediksi, kurs mungkin melemah menjadi Rp 9.200 per dollar AS lagi," tutur dia.

Sedikit berbeda, Head of Analyst Askap Futures, Suluh Adil Wicaksono melihat rupiah sebenarnya cukup kuat. "Apalagi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hampir 2%," ujarnya.

Ia berkata, pelemahan rupiah hari ini sedikit banyak terpengaruh oleh pemodal yang sedang fokus ke pertemuan pemimpin Uni Eropa. "Hampir semua bursa di Asia dan Eropa dibuka melemah," kata Suluh.

Suluh memprediksi pairing USD/IDR, hari ini berkisar 8.900-9.050. Proyeksi Mochamad pasangan USD/IDR berada di rentang 8.980-9.030.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar