Senin, 08 Agustus 2011

Dana Asing Lari, IHSG Turun 71 Poin

INILAH.COM, Jakarta – Awal pekan ini, IHSG masih terjebak di zona negatif. Memburuknya kondisi eksternal dan derasnya aliran dana asing yang keluar dari pasar saham menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Senin (8/8), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 71,377 poin (1,83%) ke level 3.850,266, dengan intraday terendah di 3.714,92 dan tertinggi di 3.920,81. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 11,347 poin (1,64%) ke level 681,946.

IHSG sepanjang sesi bergerak di teritori negatif. Dibuka melemah 3,07% ke level 3.801, indeks terus merosot hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.725. Namun, koreksi mereda hingga indeks ditutup di angka 3.850.

IHSG hari ini terkoreksi, seiring ambruknya bursa regional, merespon penurunan rating kredit AS oleh Standard & Poor’s. “Meskipun IHSG secara teknikal sudah jenuh jual, namun tekanan dari bursa regional membawa indeks melemah,” ujar Praska Putrantyo, analis dari Infovestas Utama,

Bursa global akhir pekan lalu ditutup melemah signifikan dalam dua hari perdagangan, seiring pesimisme investor ekonomi AS, setelah rilis data manufaktur Juli yang lebih rendah dari ekspektasi. Namun, setelah bursa AS tutup, lembaga rating S&P menurunkan rating utang AS satu level menjadi AA+ karena meningkatnya resiko utang AS dan resiko politik. Hal ini menambah tekanan pada bursa regional.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,832 miliar lembar saham, senilai Rp 9,474 triliun dan frekuensi 216.771 kali. Sebanyak 54 saham naik, sisanya 239 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Koreksi bursa didukung larinya dana asing dari pasar domestik. Nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp1,136 triliun. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp3,177 triliun dan transaksi beli mencapai Rp2,041 triliun.

Semua sektor terpantau memerah. Dimana sektor aneka industri anjlok 3,1%. Kemudian perdagangan 2,7%, tambang 2,6%, sektor finansial dan manufaktur yang turun 1,7%, properti 1,6%. Sektor konsumer juga melemah 1,4%, infrastruktur dan perkebunan turun 1%.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 2.500 ke Rp 122.000, Schering Plough (SCPI) turun Rp 2.450 ke Rp 26.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.150 ke Rp 65.050, dan Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.150 ke Rp 50.000.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multibreeder (MBAI) naik Rp 850 ke Rp 29.000, Indocement (INTP) naik Rp 650 ke Rp 14.500, Astra Agro (AALI) naik Rp 650 ke Rp 22.300, dan Mayora (MYOR) naik Rp 500 ke RP 15.250.

Bursa regional Asia juga terpuruk di zona negatif. Indeks Komposit Shanghai jatuh 99,61 poin (3,79%) ke level 2.526,82, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 455,57 poin (2,17%) ke level 20.490,57, indeks Nikkei 225 anjlok 202,32 poin (2,18%) ke level 9.097,56, indeks Straits Times turun 3,41% ke level 2.892,72 dan indeks Kospi di Seoul melemah 3,82% ke 1.869,45. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar