Senin, 08 Agustus 2011

Ekstra waspada masuk bursa saham

JAKARTA. Kabar buruk dari luar negeri terus masuk ke pasar saham. Yang paling hot, Standard and Poor's menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS), dari AAA menjadi AA+. Ini adalah penurunan rating surat utang AS yang pertama kali sepanjang sejarah negara itu.

Berita buruk yang keluar saat week end ini menjadi poin krusial bagi pergerakan harga saham di berbagai bursa dunia, termasuk di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seberapa besar pengaruhnya terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Sejumlah analis yang dihubungi KONTAN berpendapat, dalam jangka pendek laju IHSG masih fluktuatif dan cenderung anjlok melanjutkan penurunan pekan lalu. Kita tahu, Jumat (5/8), IHSG amblas 4,86%, mereaksi atas kecemasan investor terhadap krisis utang Italia dan Spanyol, serta terseret penurunan indeks Dow Jones Industrial Average. "Masih turun, tapi masih di atas 3.550," kata Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, kemarin.

Dalam jangka menengah, minimal mulai September 2011, IHSG berpeluang bangkit lagi karena serbuan dana panas ke Tanah Air. Menurut Edwin Sinaga, Analis Financorpindo Nusa, investor global masih melihat aset di emerging market, termasuk Indonesia, lebih prospektif ketimbang di negara maju.

Menurut Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas, sulit mengharapkan IHSG kembali ke level 4.000 dalam waktu dekat, kecuali ada gebrakan besar. Salah satu yang sedang dicermati investor adalah Quantitative Easing (QE) III dari Bank Sentral AS alias Federal Reserve (The Fed).

The Fed akan memutuskan QE pada Selasa (9/8). Jika Fed melanjutkannya, likuiditas yang masuk ke emerging market kembali membanjir. Dus, IHSG bisa ke posisi 4.150 di akhir bulan ini. "QE akan memberi pasar tambahan energi," kata Lana.

Muhammad Alfatih, Analis Teknikal Samuel Sekuritas, menambahkan, secara teknikal IHSG bakal rebound ke level 4.100. Sebab, semua indikator teknikal menunjukkan oversold (jenuh jual).

Singkat cerita, guncangan di pasar saham yang terjadi awal Agustus ini hanya kejutan sesaat. Para analis masih optimistis, IHSG bangkit lagi dan menapak di atas 4.250 di akhir tahun nanti. "Fundamental ekonomi kita masih bagus," kata Fauzi Ichsan, Ekonom Standard Chartered Bank.

Prediksi Edwin, IHSG bisa menembus 4.300 tahun ini. Satrio memperkirakan indeks mampu berlari ke level 4.150-4.650 hingga akhir 2011.

Hartadi A. Sarwono, Deputi Gubernur, menilai ekonomi Indonesia masih bagus dan masih tahan atas guncangan. Ini tecermin dari pertumbuhan ekonomi, kinerja ekspor, dan investasi. "Neraca pembayaran kita masih baik, di atas US$ 123 miliar," katanya.

Semoga ini bukan de javu tahun 2008. Waktu itu semua merasa optimistis karena fundamental ekonomi Indonesia kuat. Toh pasar keuangan kita terkapar juga. Jadi, sebaiknya tetap ekstra waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar