Senin, 08 Agustus 2011

BMRI dan BBRI Dekati Harga Wajar

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham BMRI dan BBRI dinilai paling menarik pekan ini karena sudah mendekati harga wajarnya. Karena itu, kedua emiten ini berpeluang reversal menguat lebih cepat dibandingkan saham-saham lain.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, saham perbankan masih berpeluang balik arah menguat lebih cepat terutama saham PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) . Secara valuasi kedua saham ini sudah mendekati harga wajarnya (fairly valued) untuk kembali dikoleksi investor.

Menurut David, BBRI memiliki support Rp6.450 dan resistance Rp6.950 sedangkan BMRI memiliki support Rp7.000 dan resistance Rp7.650. “Buy on weakness saham-saham tersebut. Sebab, valuasi ekonomi makro dan valuasi per emiten secara umum relatif baik, tidak ada masalah. No problem, don’t panic. Jangan panic selling, hanya buy on weakness,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdangan Jumat (5/8) saham BMRI ditutup melemah Rp350 (4,54%) ke level Rp7.350. Harga intraday tertingginya Rp7.400 dan terendah Rp7.100. Sedangkan BBRI ditutup turun Rp450 (6,33%) ke level Rp6.650. Harga intraday tertingginya mencapai Rp6.800 dan Rp6.550 sebagai terendahnya. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Dalam situasi market yang masih berpeluang koreksi, saham apa saja yang paling menarik pekan ini?

Saham perbankan masih berpeluang untuk menguat lebih cepat terutama BMRI dan BBRI. Tapi, saham PT Bumi Resources (BUMI) juga sudah berada di level suppot kuatnya. Begitu juga dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang memiliki potensi selling climax. Karena itu, selain perbankan, saham-saham tersebut juga punya potensi untuk memberi gain yang cukup besar ketika terjadi reversal (balik arah) naik di market.

Level support dan resistance BMRI dan BBRI?

BBRI memiliki support Rp6.450 dan resistance Rp6.950 sedangakan BMRI memiliki support Rp7.000 dan resistance Rp7.650.

Apakah valuasi kedua saham tersebut sudah murah saat ini?

Secara valuasi saham BMRI dan BBRI sudah mendekati harga wajarnya (fairly valued) untuk kembali dikoleksi investor.

Di level berapa PER dan PBV masing-masing?

BMRI memiliki Price to Earnings Ratio (PER) di level 12 kali dan Price to Book Value (PBV) di angka 2,8 kali. Begitu juga dengan PER BBRI di angka 12,2 kali dan PBV di posisi 3,8 kali. Karena itu, dari sisi valuasi, kedua saham ini relatif murah saat ini.

Anda punya taget harga?

Saya menargetkan harga BBRI di level Rp7.200 pada kuargal III-2011 dan BMRI di angka 8.800. Tapi, untuk akhir tahun, saya lebih memilih BMRI dengan target Rp9.500 dibandingkan BBRI dengan target akhir tahun di angka Rp7.800. Keduanya memiliki performa yang baik dan memiliki proyeksi baik juga ke depannya, terutama BMRI yang lebih diunggulkan.

Tapi, perlu diingat, dua saham bank ini merupakan saringan (filtering) dari 7 pilihan untuk satu minggu ke depan. Karena itu, untuk saham jagoan sampai akhir tahun, bisa beda lagi. Apalagi jika sudah masuk ke pembahasan fundamental.

Intinya, dalam situasi market yang koreksi, jangan panik melainkan tetap waspada. Dalam keadaan sigap untuk mengambil momentum yang baik (ketika market turun) seperti saat ini dan ke depannya. Market masih punya potensi untuk melanjutkan penurunannya dalam jangka pendek.

Lantas, apa rekomendasi Anda?

Buy on weaknesssaham-saham tersebut. Sebab, valuasi ekonomi makro dan valuasi per emiten secara umum relatif baik, tidak ada masalah. No problem, don’t panic.Jangan panic selling, hanya buy on weakness.

Saya menyarankan agar pasar memanfaatkan momentum koreksi IHSG ini untuk balik ke market (re-entry the market) tanpa menggunakan margin terlebih dahulu. Buy on weakness bertahap. Kondisi saat ini jauh lebih baik dari 1998 maupun 2008. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar